Mengekor Emas, Harga Bitcoin Tembus Rp 177 Juta!





Dampak ekonomi yang muncul imbas dari pandemi Covid-19 sungguh-sungguh mensugesti nilai uang flat dan aset konvensional yang lain. Pemerintah dari setiap negara pun memutar otak dan mencari cara supaya dampak dari pandemi itu tidak terlalu menjadi signifikan.


Di sisi lain, dalam suasana mirip ini, para investor merasa penting untuk mengalihkan aset yang mereka punya ke safe-haven mirip emas dan Bitcoin.


Managing Director JPMorgan Chase & Co, Nikolaos Panigirtzoglou, mengatakan bahwa di kurun pandemi ini penanam modal biasanya tertarik pada aset alternatif. Investor yang lebih tua condong berbelanja emas, sementara yang lebih muda memilih Bitcoin.


Seperti yang tercatat pada perdagangan hari Senin 10 Agustus 2020, harga emas berjangka melambung ke rekor tertinggi sepanjang era mencapai US$ 1.910 per ounce.


Melonjaknya harga emas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yakni narasi tentang pandemi virus corona yang masih menjangkiti di beberapa negara di dunia, juga ekonomi Amerika Serikat yang belum menunjukan kestabilan. Selain itu, emas tidak dapat diproduksi layaknya menerbitkan saham baru atau bank mencetak duit.


Mengekor Emas, Harga Bitcoin Tembus Rp 117 Juta!

Mengekor Emas, Harga Bitcoin Tembus Rp 117 Juta!


Tidak berlainan jauh, Bitcoin juga alami hal yang sama alasannya adalah didukung oleh beberapa faktor. Jumlah Bitcoin juga terbatas dengan total pasokan hingga 21 juta. Mata duit digital ini juga tidak dikeluarkan oleh bank sentral atau pemerintah federal. Dalam catatan, semenjak bulan Maret 2020 harga Bitcoin sudah merangkak naik sebanyak dua kali lipat hingga Rp 177 juta per koinnya dalam 10 Agustus 2020 yang kemudian.


CEO PT Pintu Kemana Saja, Jeth Soetoyo, menyampaikan, “Bitcoin dapat menjadi store of value yang dapat dipercaya dan salah satu aset investasi yang mempesona dengan besarnya peluangapresiasi jangka panjang dibandingkan menyimpan duit tunai”.


Harga Bitcoin tetap relatif stabil di kisaran US$ 10.500 – US$ 12.000 memberikan kemungkinan akan terjadinya bullish.


Dikatakan bila Bitcoin tidak turun dibawah US$ 10.500, secara teknikal biasanya harga Bitcoin akan mengalami lonjakan tinggi.


Seperti yang dikenali, harga Bitcoin memang sempat alami harga yang naik turun. Tetapi hal ini lazimnya terjadi dalam waktu yang sungguh singkat disebabkan adanya dampak pasokan dan seruan di pasar yang kemudian diikuti oleh penstabilan harga kembali.


Pada data Coinbase hari Sabtu (15/8/2020) ini, Bitcoin tercatat Rp 177,9 juta, sementara Ethereum Rp 6,55 juta, untuk Bictoin Cash dan Litecoin adalah Rp 4,49 juta dan Rp 863 ribu.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama