Observasi Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, Dan Langkah Melakukannya



Penelitian kuantitatif – skripsi menjadi peran yang besar untuk mahasiswa semester selesai. Apalagi bagi mahasiswa yang tidak biasa menulis. Tentu melakukan penelitian sesuatu yang sungguh berat. Meskipun berat, syarat menyelesaikan skripsi wajib hukumnya bagi mahasiswa. 





Agar skripsi yang dikerjakan segera tamat, mahasiswa harus memahami terlebih dulu tata cara observasi. Ada dua metode penelitian adalah metode observasi kuantitatif dan observasi kualitatif. Buat Anda nih yang mempunyai sasaran menyelesaikan skripsi dalam waktu yang cepat, mampu menggunakan metode observasi kuantitatif. Sayangnya, metodologi satu ini mengandalkan kesanggupan mengkalkulasikan yang bagus. 





Sebaliknya, bila Anda meneliti sesuatu yang sifatnya subjektif, maka tidak mampu memakai metodologi observasi kuantitatif, melainkan lebih sempurna menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih cocok dipakai untuk meneliti problem sosial dan segala sesuatu tema yang sifatnya berkembang, dan susah di statistika. Misal meneliti rasa kebahagiaan, meneliti perkembangan sosial dan masih banyak lagi. 





Nah, pada potensi kali ini, kita tidak akan membahas kedua metodologi tersebut. melainkan akan spesifik membicarakan penelitian kuantitatif. Daripada berpanjang lebar, eksklusif saja, berikut pembahasannya. 





Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli 





Jika di paragraf di atas sudah menyinggung sedikit wacana penelitian ini ternyata ada beberapa perspektif. 





1. Kasiran





Salah satunya berdasarkan Kasiran, yang mengartikan bahwa penelitian kuantitatif ialah upaya seorang peneliti memperoleh pengetahuan menyajikan data dalam bentuk angka. Angka-angka yang diperoleh inilah yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi informasi. Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif ialah observasi ilmiah yang disusun secara tersistematis terhadap bab-bagian dan menjajal untuk memperoleh kausalitas untuk mengenali keterkaitan. 





2. Creswell





Menurut Creswell, pengertian kuantitatif sebagai upaya menilik problem. Dimana problem tersebutlah yang mendasari peneliti mengambil data, menentukan variable dan yang lalu diukur dengan angka supaya bisa dilaksanakan evaluasi sesuai dengan prosedur statistic yang berlaku. Adapun tujuan dari melaksanakan penelitian kuantitatif, tidak lain menolong dalam mengambil kesimpulan atau menolong dalam menggeneralisasi prediktif teori yang tepat. 





3. Punch





Pengertian kuantitatif berdasarkan Punch mengartikan selaku penelitian menurut pengalaman empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dijumlah dan berupa numeric. Lain lagi dengan pertimbangan Nana Sudjana dan Ibrahim, yang mengartikan sebagai penelitian yang didasari pada perkiraan. Dimana observasi juga menentukan variabel yang akan dilakukan analisis menggunakan tata cara observasi yang valid. 





4. Beryman





Beryman mendefinisikan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang melibatkan teori, desain, hipotesis dan memilih subjek. Kemudian disokong dengan pengumpulan data, pemprosesan data dan mengevaluasi data sebelum dijalankan penulisan kesimpulan. Lain lagi dengan Suriasumantri yang mendefinisikan observasi kuantitatif sebagai kajian aliran yang bersifat ilmiah, yang mana penelitian ini menggunakan proses logico hypothettico.





Membicarakan definisi observasi kuantitatif, memang ada aneka macam penjabarannya. Salah satunya pendapat Kasiran, yang mendefinisikan selaku proses menemukan wawasan berdasarkan data yang bersifat numeric atau angka. Barangkali ada yang mengajukan pertanyaan-tanya, bentuk dari penelitian ini bersifat deskriptif, asosiatif dan korelasi. 





Tujuan Penelitian Kuantitatif 





Berdasarkan dari perspektif maksudnya, penelitian kuantitatif mempunyai beberapa poin. Diantaranya bertujuan untuk berbagi model matematis, dimana penelitian ini tidak sekedar memakai teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, namun juga penting sekali untuk membangun hipotesis yang mempunyai keterhubungan dengan fenomena alam yang mau diteliti. 





Kaprikornus penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melaksanakan pengukuran. Bagaimanapun juga, pengukuran selaku pusat observasi, karena dari hasil pengukuran akan menolong dalam melihat kekerabatan yang fundamental antara observasi empiris dengan hasil data secara kuantitatif. 





Adapun tujuan lain, yaitu menolong dalam memilih kekerabatan antar variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula menolong dalam memilih desain penelitian. Membicarakan rancangan penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental. 





Dikatakan observasi studi deskriptif kalau peneliti cuma melaksanakan uji relasi antar variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen jika peneliti melaksanakan pengukuran antar variabel dilaksanakan sebelum dan sehabis observasi. Kaprikornus, pengukuran sebelum dan setelah ini tidak lain dikerjakan untuk mengenali karena akhir. Dapat pula dipakai untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan observasi. 





Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya





Karakteristik Penelitian Kuantitatif 





Setelah mengenali pemahaman penelitian kuantitatif berdasarkan para hebat dan maksudnya, ada satu poin penting yang tidak boleh diabaikan dalam melaksanakan penelitian kuantitatif. Barangkali Anda sering merasa kebingungan cara menandai secara spesifik dari observasi satu ini. Tenang, selama Anda bisa mengenali karakteristiknya, dijamin Anda lebih memahami dan lebih mudah dalam menjalankan penelitian kuantitatif. 





Kaprikornus berdasarkan karakteristiknya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya penelitian kuantitatif dalam menyorot persoalan, lebih ke problem khusus yang dijadikan selaku konsentrasi penelitian. Karakteristik lainnya, hadir untuk menjawab problem khusus yang diangkat penulis dengan cara penelitian. 





Karakteristik observasi kuantitatif yang penting, penelitian ini tidak berorientasi pada hasil. Melainkan berorientasi pada proses. Adapun hal yang diteliti lebih memfokuskan pada meneliti sesuatu yang bersifat unik tetapi tetap mengunggulkan latar penelitian secara ilmiah. 





Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai instrumen dasar dalam pengumpulan data. Kemudian terkait dengan desain penelitian yang dipakai, bersifat sementara. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara atau mampu juga menggunakan teknik analisis data. 





Dari hasil observasi dari observasi kuantitatif hasil data bersifat kualitatif, terkait dengan analisis data dikerjakan secara induktif. Nah, menariknya, pada penelitian ini tidak menggunakan desain sampel serta tidak mengajukan hipotesis sebelumnya. 





Adapun karakteristik yang tidak kalah penting dari observasi kuantitatif, adalah hasil harus berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas yang mana keabsahan data mampu dilihat. Terkait dengan teori mampu memakai grounded theory dan untuk analisis data mampu memakai pelaporan secara deskriptif. 





Baca Juga: Cara Membuat Kata Pengantar Modul dan Contohnya





Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif 





Buat peneliti pemula, pasti masih galau apa saja sih jenis-jenis observasi kuantitatif? Sebenarnya ada berbagai macam metode observasi kuantitatif. Diantaranya selaku berikut. 





1. Metode Komparatif 





Jenis metode komparatif yakni jenis observasi yang diperuntukan mengetahui perbedaan variable yang diteliti. Dimana penelitian ini tidak mengharapkan kemampuan manipulative, semoga data yang dihasilkan benar-benar objektif dan akurat. Dengan kata lain, sistem komparatif dilakukan sealami mungkin, sehingga hasil dari evaluasi dari hasil perbedaan variable yang diteliti terlihat jelas. 





2. Metode deskriptif 





Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwasanya tata cara deskriptif yakni sistem observasi yang menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang dirasakan. Dalam bahasa jurnalistik, peneliti cukup menuliskan atau melaporkan hasil laporan persepsi mata mereka. Dimana penulis cukup menggambarkan subjek objek yang sedang diteliti tanpa rekayasa atau semacamnya. 





3. Metode Korelasi 





Jenis penelitian kuantitatif lainnya yakni sistem penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dua atau lebih hasil observasi. Metode ini lebih sempurna dipakai untuk membandingkan persamaan ataupun perbedaan supaya hasil penelitian lebih spesifik dan jelas. Metode observasi ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk penelitian yang mengenali titik tolak penelitian yang sudah terang. 





Setidaknya sebelum melakukan observasi, Anda bisa mengusut apalagi dulu, jenis observasi yang diambil, dan lebih tepat menggunakan metode apa dari ketiga di atas. 





Langkah-langkah Dalam Melakukannya 





Buat Anda yang mendekati observasi skripsi. Pasti bertanya-tanya, bagaimana sih langkah-langkah melaksanakan penelitian? Nah, berikut beberapa langkah yang perlu Anda persiapkan. 





1. Membuat Rumusan Masalah 





Langkah pertama yang harus dibuat oleh peneliti skripsi yakni menciptakan rumusan duduk perkara. Barangkali ada yang mengajukan pertanyaan-tanya, bentuk dari rumusan problem itu seperti apa sih? Makara rumusan problem itu berbentuk kalimat pertanyaan, BUKAN PERNYATAAN. Terkait pembuatan rumusan persoalan yang bagus, harus spesifik, relevan dengan tema yang diangkat, bersifat gres dan orisinil dan menawan perhatian.





2. Menentukan Landasan Teori 





Langkah yang selanjutnya, yang tidak kalah penting yaitu membuat landasan teori. Landasan teori atau tinjauan pustaka bantu-membantu selaku salah satu upaya untuk memperoleh tanggapan atas rumusan duduk perkara yang sudah diputuskan oleh penulis. Kaprikornus maksud dari landasan teori adalah peneliti melakukan kajian literatur dan observasi yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Diharapkan, dari kajian teori dari berbagai sumber diharapkan dapat mendapatkan jawabannya. 





3. Merumuskan Hipotesis 





Saya yakin, Anda sudah tidak abnormal lagi dengan ungkapan hipotesis. Hipotesis ialah jawaban sementara. Kaprikornus dari kajian teori yang sudah dijalankan observasi, maka peneliti mampu membuat tanggapan sementara. Dimana tanggapan yang sementara itulah yang nantinya akan dilakukan pengujian. Apakah hipotesis yang Anda buat itu benar atau sesuai, atau sebaliknya. Tidak sesuai dan tidak sesuai dengan rumusan problem di atas. 





4. Pengumpulan Data 





Pengumpulan data ini upaya Anda selaku peneliti mengumpulkan data-data untuk menerima solusi dan jawaban. Hanya saja, dalam pengumpulan data peneliti membutuhkan dua hal, yakni membutuhkan instrumen observasi dan menguji instrumen. 





Instrumen penelitian inilah yang bekerjsama selaku sarana memudahkan peneliti mengambil data di lapangan. Bentuk instrumen observasi ada banyak sekali bentuknya, ada yang berbentuk instrumen angket, kuesioner, lembar observasi, tes, dan wawancara. Baik wawancara secara terorganisir maupun tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan uji instrumen yakni upaya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang diangkat. 





5. Menganalisa Data 





Langkah selanjutnya yakni menganalisis data. Dari data yang yang sudah terkumpul, Anda memang dituntut mampu mengambil bagian-bagian yang penting dan relevan saja. lalu, dari data tersebut Anda melaksanakan analisis data. Dimana analisis data inilah upaya untuk menjawab hipotesis yang sudah dibentuk sebelumnya. Membicarakan ihwal teknik analisa data pada penelitian kuantitatif, mampu memakai statistik, bisa menggunakan statistic deskriptif maupun statistika induktif. 





Kemudian alhasil dibuat di dalam pembahasan. Oh iya, dalam penyampaian atau hasil analisa yang Anda buat, bisa juga disuguhkan dalam tabel, diagram atau grafik loh. cara ini lebih gampang diketahui ketimbang disampaikan dalam bentuk deskriptif, terlebih jika yang disuguhkan yaitu data angka. 





6. Kesimpulan 





Bagian selesai pastinya yakni kesimpulan. Kesimpulan cukup ditulis secara garis besarnya. Tidak perlu dijabarkan secara panjang dan lebar. Kehadiran kesimpulan ini tidak lain bentuk dari hasil pengujian hipotesis dan menyampaikan apakah hipotesis tersebut ditolak atau diterima. Jadi, cukup ditulis secara singkat, padat dan jelas. 





Itulah beberapa pembahasan seputar penelitian kuantitatif. Semoga dengan pembahasan yang singkat ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)










Jika Anda ingin berguru lebih lanjut perihal pembahasan ini, kami mempunyai beberapa nasehat buku untuk Anda:














Apakah Anda sedang atau ingin melaksanakan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku





Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download selaku Berikut:





Ebook : Cara Mudah Menulis Buku





Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar





Ebook : Self Publishing





Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme





Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf





Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama