Nouriel Roubini: Bitcoin Bakal Ambrol





Profesor ekonomi Nouriel Roubini, menyebut bahwa tren aktual Bitcoin akan segera berakhir. Ia bahkan membandingkan sistem mata duit digital tersebut dengan tata cara moneter zaman watu.


Menurut Roubini, sistem mata uang kripto lebih jelek dari yang ditampilkan oleh Flinstone. Untuk informasi, Flinstone yakni film kartun yang berlatar belakang zaman kerikil.


Ia menyampaikan bahwa mata uang kripto paling populer tersebut bisa menuntaskan lima transaksi per detik. Jumlah itu berlawanan jauh dari jaringan Visa yang mampu menuntaskan transaksi 24 ribu kali per detik.


Bitcoin yang memiliki nilai volatilitas ekstrim dan dapat menghapus nilainya secara signifikan dalam waktu singkat, mengakibatkan alasan Roubini membandingkannya dengan Flinstone yang bahkan mempunyai sistem lebih baik dari mata uang kripto itu.


Melansir CNBC Indonesia pada hari Jumat (19/2/2021), Roubini menyampaikan, “Secara fundamental, Bitcoin bukanlah mata duit. Itu bukan unit akun, juga bukan alat pembayaran yang terukur dan bukan penyimpan nilai (Store of value) yang stabil”.


Ia bahkan menyampaikan bahwa Bitcoin selaku mata uang kripto ialah hal keliru.


Sebelumnya, Roubini juga membuat komentar pedas mengenai mata duit digital yang kini tengah naik daun tersebut. Ia bahkan juga membicarakan tentang mata duit crypto yang lain. Menurutnya, seluruh mata duit crypto tidak memiliki daerah di portofolio investor ritel maupun institusional.


Terkait dengan harga Bitcoin yang mengalami kebangkitan dalam harga, Roubini menyatakan bahwa hal tersebut cuma bab dari manipulasi saja.


Ia mengungkapkan, “Tidak ada gunanya. Tidak ada kegunanaanya. Satu-satunya dari itu semua yakni spekulasi dan kebangkitan (Bitcoin) itu didorong penuh oleh manipulasi”.


“Harga Bitcoin sepenuhnya dimanipulasi oleh sekelompok orang, oleh sekelompok pemain besar. Bitcoin tidak memiliki fundamental. Kita hampir mencapai titik dikala bubble hiperbolik siap untuk meledak”, katanya.


Nouriel Roubini: Bitcoin Bakal Ambrol

Nouriel Roubini: Bitcoin Bakal Ambrol


Harga yang terus menanjak perihal Bitcoin, dibilang oleh Roubini yakni pekerjaan manipulasi dari sekelompok orang. Ia juga mengatakan bahwa jikalau dikala ini dunia berada di titik hiperbolik.


Siapa Roubini?


Nouriel Roubini yaitu Profesor ekonomi yang juga diketahui dengan julukan Dr. Doom. Julukan itu ia dapatkan sehabis pada tahun 2006 dia memprediksi akan terjadi crash di pasar perumahan yang bubble dan mengakibatkan krisis. Prediksinya tepat, pada tahun 2008 terjadi krisis finansial global akibat bubble pasar perumahan di Amerika Serikat (AS).


Roubini sendiri ialah seorang ekonom berdarah Yahudi-Iran. Ia lahir di Turki dan sempat dibesarkan di Italia. Saat ini beliau aktif menjadi konsultan ekonomi dan juga pengajar di Sekolah Bisnis Stern Universitas New York.


Ia sangat dikenal dengan sikapnya yang skeptis kepada Bitcoin. Dalam laman opini tulisannya yang dipublikasi Financial Times, ia menyebut bahwa Bitcoin tidak mampu dipegang menjadi aset karena volatilitas harganya yang cukup tidak stabil.


Ia juga membantah klaim Elon Musk yang menyebut jika memegang Bitcoin jauh lebih baik ketimbang memegang cash. Ia meminta publik untuk menahan diri dan tidak mengikuti langkah pendiri Tesla itu untuk beralih ke Bitcoin.


Seperti yang diketahui, CEO Tesla Elon Musk menganggap bahwa memegang aset dalam bentuk Bitcoin masih lebih baik jika daripada duit tunai.


Ia pun mengatakan, keputusan Tesla melakukan investasi di Bitcoin sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) ialah hal yang tepat.


Dilansir dari Bloomberg, Jumat (19/2/2021) Musk mengatakan, investasi perusahaan dalam bentuk Bitcoin, meski dalam jumlah yang tidak terlampau besar, yakni langkah yang menantang tetapi patut diambil oleh perusahaan.


“Memegang Bitcoin, yang memiliki likuiditas tak seburuk uang tunai, cukup menantang bagi suatu perusahaan dalam indeks S&P500,” ujar Musk dalam tweetnya.


Terkait hal itu, Roubini justru menyarankan untuk meminimalkan arus perpindahan ke Bitcoin, dan memindahkannya dalam bentuk aset yang konvensional. Misalnya emas, obligasi terindeks inflasi, komoditas, dan properti.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama