Mengenal Utang Konsumtif Dan Utang Produktif





Kebutuhan yang mendesak, apalagi ditambah dengan segala tuntutan ekonomi akan mempengaruhi kondisi keuangan. Hal ini menciptakan orang berpikir untuk mencari santunan terhadap pihak tertentu guna menyanggupi kebutuhan. Seperti yang dimengerti, tunjangan/utang mampu digunakan untuk menambah modal usaha dan mencukupi keperluan yang mendesak. Selain itu, utang menolong era sukar, seperti keadaan darurat seperti dikala ini.


Namun, apa kesan pertama Anda sesudah mendengar kata utang? Lebih banyak orang akan eksklusif memberi balasan dengan sejumlah konotasi jelek terkait kata tersebut. Misalnya, utang selalu dikaitkan dengan segala hal yang berbau dengan kerugian. Membuat jadi boros, atau bahkan utang dianggap menjadi sesuatu yang terus menjerat dan tidak akan pernah bisa terbebas.


Tapi tahukah Anda, bahwa tak selamanya utang itu buruk. Jika digunakan dengan lebih bijak, utang malah bisa menjadi langkah awal yang menjinjing Anda menjadi lebih sukses dengan penghasilan yang ditemukan, inilah yang disebut dengan utang produktif. Selain itu, ada juga ungkapan utang konsumtif. Lantas, apa maksud dari dua istilah tersebut?


Pengertian:


Utang Konsumtif


Adalah utang yang dipergunakan untuk membeli barang yang dikonsumsi atau digunakan, di mana sebuah dikala nilainya akan turun dan biasanya bunganya tinggi. Sifat utang ini lebih boros alasannya adalah digunakan untuk kesenangan dan keinginan semata.


Contoh yang termasuk utang konsumtif yaitu kartu kredit, pertolongan online, dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Jika tidak terlampau penting, ada baiknya tidak berutang secara konsumtif. Karena bagaimanapun, kalau tidak dipergunakan dengan bijak, Anda akan mudah terlilit utang dan keuangan menjadi tidak sehat.


Mengenal Utang Konsumtif dan Utang Produktif

Mengenal Utang Konsumtif dan Utang Produktif


Utang Produktif


Adalah utang yang dipergunakan untuk berbelanja barang atau aset yang nilainya bisa naik dan memperbesar penghasilan. Utang ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan bukan untuk berfoya-foya.


Contoh utang jenis ini misalnya melakukan pembayaran secara online untuk mengikuti sertifikasi online/kursus online dengan memakai kartu kredit, berbelanja properti dengan bantuan KPR, atau mengajukan tunjangan ke bank berupa KTA untuk membuatkan bisnis.


Lantas, apakah opsi untuk mengambil utang menjadi suatu hal yang angker? Seperti yang dimengerti, terdapat sejumlah aturan main yang mesti dipahami sebelum Anda betul-betul mengambil pilihan untuk berhutang. Salah satunya ialah Anda perlu menyeleksi utang yang bersifat produktif dan konsumtif.


Tips ubah Pinjaman Kaprikornus Keuntungan


1. Gunakan utang sebagai modal untuk usaha

2. Jadikan utang cuma untuk hal-hal yang bersifat produktif

3. Siapkan dana darurat

4. Kelola keuangan dengan baik

5. Pilihlah pemberian dengan layanan terbaik


Dari klarifikasi ringkas di atas, perbedaan utang konsumtif dan utang produktif bukan terletak pada macam produknya, tetapi pada fungsinya. KTA mampu produktif, tapi bisa pula konsumtif bila dana cuma digunakan untuk menyanggupi keinginan atau hal-hal yang bersifat konsumtif. Yang paling penting ketika berutang konsumtif maupun utang produktif adalah bijak dan disiplin dalam mengeluarkan uang cicilannya.


Kesimpulannya, hanya Andalah yang mampu memilih nilai yang Anda beli, jika manfaatnya tidak dimanfaatkan dengan baik dan mampu memberi pemasukan lebih, tentu berubah menjadi sesuatu yang konsumtif. Jika bisa mengubahnya menjadi ladang penghasilan, akan menjelma sesuatu yang produktif.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama