Seperti yang diketahui, dalam mencoba keberuntungan dalam pasar saham pasti tak hanya cukup dengan bermodal nekat semata. Selain merencanakan dana yang cukup, tentu juga mempunyai wawasan yang luas tentang ungkapan-perumpamaan dalam dunia saham. Karena wawasan yang mumpuni yaitu salah satu aspek yang menjadi kunci dalam investasi saham.
Terdapat banyak ungkapan dalam dunia trading saham ketika ini. Dapat dibilang, perumpamaan-perumpamaan tersebut yakni menjadi sebuah langkah awal untuk investor pemula yang ingin menguasai lebih dalam bidang ini. Nah, apa saja yang sudah Anda ketahui tentang ungkapan-ungkapan tersebut dalam dunia trading saham? Dan jenis istilah apa saja yang sering dipakai dalam trading saham?
10 Istilah Trading Saham Terpopuler
1. Blue Chip
Dalam trading saham, ungkapan pertama yang mesti dipahami adalah Blue Chip. Istilah ini mengacu pada sebuah saham dari suatu perusahaan besar yang telah diakui secara nasional dan telah memiliki kemapanan dalam finansial. Selain itu juga saham yang dimiliki suatu perusahaan dengan menjual layanan dan produk yang bermutu tinggi sehingga mampu diterima oleh kalangan penduduk luas in tergolong dalam ungkapan ini.
Saham Blue Chip merupakan saham lapis satu yang berfungsi menggerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan kapitalis pasar meraih diatas Rp 10 triliun. Selain itu, saham Blue Chip umumnya memiliki harga tinggi, volatilitas condong rendah dan mempunyai mendasar perusahaan yang kuat.
2. Cut Loss
Cut loss adalah agresi memasarkan saham dengan harga di bawah harga beli. Dengan demikian, penanam modal tersebut mengalami kerugian karena memasarkan saham dengan harga di bawah harga belinya. Hal ini dikerjakan investor untuk menghalangi kerugian dengan cara memasarkan saham sebab harga saham bergerak berlawanan.
Dengan banyak pertimbangan, cut loss biasanya dikerjakan untuk menahan biar kerugian yang dialami tidak terlalu besar. Kebalikan dari cut loss adalah taking profit atau menjual saham dengan harga di atas harga beli. Artinya, penanam modal yang memasarkan saham tersebut mendapatkan laba.
3. Initial Public Offering (IPO)
IPO memiliki arti ialah suatu proposal saham perdana terhadap publik. Perdana disini maksudnya yakni perusahaan yang masih pertama dalam memperlihatkan sahamnya ke publik atau biasa disebut dengan istilah Go Public. IPO sendiri didasari oleh beberapa argumentasi, seperti planning perluasan ataupun pembayaran hutang perusahaan.
Perusahaan dengan status IPO telah melepaskan sahamnya ke penduduk biasa atau Go Public. Saat telah Go Public, semua orang mampu melaksanakan transaksi jual beli atas saham sebuah perusahaan yang digemari. Kaprikornus, saham perusahaan telah bukan lagi dimiliki oleh perseorangan.
4. Deviden
Dividen ialah bab dari laba atau pemasukan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan disahkan dalam rapat pemegang saham) untuk dibagikan terhadap pemegang saham. Pembayarannya dikontrol berdasarkan jenis saham.
Untuk mendapatkan dividen, trader atau investor cukup tercatat selaku pemegang saham emiten yang mau membagi dividen pada cum date. Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi penanam modal yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk menerima dividen perusahaan yang telah diumumkan.
5. Capital Gain
Capital Gain yaitu suatu keuntungan yang didapatkan seorang investor dari selisih harga jual dikurangi dengan harga beli suatu saham atau properti sewaan tersebut. Captain gain dapat kita peroleh kapan saja, sehingga berlawanan dengan Deviden.
Namun, Capital Gain sama mirip Deviden, ialah pemasukan dari keuntungan berinvestasi saham di sebuah Bursa Efek Indonesia. Capital Gain merupakan perbandingan antara saham yang dijual dengan saham yang dibeli. Maka jikalau di istilahkan dalam Bahasa inggris dan diartikan adalah “ Untung ”.
6. Market Capitalization
Market capitalization ialah ungkapan yang digunakan dalam dunia bisnis dan keuangan. Istilah yang diketahui dengan nama pasar kapitalisasi ini digunakan untuk merujuk pada harga sebuah perusahaan secara keseluruhan yang mesti dibayar kalau ada orang yang mengharapkan kepemilikan 100% terhadap perusahaan tersebut.
Istilah kapitalisasi pasar dipakai oleh para penanam modal untuk menentukan ukuran suatu perusahaan. Semakin besar nilai sebuah perusahaan, pastinya dia akan semakin dianggap selaku perusahaan yang besar pula. Ukuran dan nilai suatu perusahaan mampu mencerminkan level risiko jikalau ingin berinvestasi saham di perusahaan tersebut.
7. Cum Date, Recording Date dan Ex Date
–Cum Date: tanggal penentuan untuk mendapatkan deviden
–Recording Date: tanggal pencatatan ketika melakukan pasar tunai Cum Date terhadap para akseptor
–Ex Date: hari berakhirnya Cum Date pemegang saham dan peserta deviden tidak dihitung
8. LQ45
Indeks LQ45 yakni perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi lewat beberapa standar penyeleksian. Selain evaluasi atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut menimbang-nimbang kapitalisasi pasar. Indeks LQ 45 berisi 45 saham yang diubahsuaikan setiap enam bulan (setiap permulaan bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
Transaksi di LQ45 Futures menjadi favorit dalam investasi saham alasannya adalah bisa melaksanakan transaksi secara dua arah (memulai transaksi dengan melaksanakan jual tanpa beli apalagi dulu). LQ45 Futures yaitu produk derivatif dari indeks LQ45 itu sendiri.
9. Private Equity
Private Equity ialah suatu perusahaan yang memiliki peran selaku pengelola dana besar dari penanam modal. Dimana dana tersebut diinvestasikan terhadap instrument investasi yakni seperti di pasar saham.
Sederhananya, acara private equity yaitu mengakuisisi perusahaan untuk dikendalikan semoga dapat beroperasi lebih baik dengan cita-cita meningkatnya nilai dari sahamnya dan menerima profit dari margin investasinya.
10. Fee Trading
Fee Trading mempunyai nama lain adalah surat berharga yang lain atau biaya transaksi saham. Biaya yang dikeluarkan oleh penanam modal akan diberikan kepada perusahaan sekuritas dikala melakukan jual atau beli saham.
Setiap sekuritas memberlakukan fee yang berlawanan-beda. Pada lazimnya berkisar 0,15-0,35% dari total nilai transaksi investasi saham. Dan seperti yang dikenali, fee ini sudah termasuk pajak pertambahan nilai atau PPN dan ditambah pajak penghasilan (PPh) 01% khusus untuk transaksi penjualan saham.
Sumber stt.ac.id