Membangun Disiplin Dan Kebiasaan Dalam Membuat Buku

Untuk membuat buku, diharapkan disiplin ketekunan sebagaimana pekerjaan lainnya. Jika Anda ingin menjadi seorang penulis Anda perlu berguru mendisiplinkan diri.


We first make our habits, and then our habits make us,” demikianlah kata-kata dari John Dryden, seorang penyair, pemain drama drama, dan kritikus sastra yang besar lengan berkuasa pada Era Restorasi Inggris. Lewat kata-kata itu, dia hendak menyampaikan bahwa kitalah yang membentuk kebiasaan-kebiasaan yang kita miliki, namun di kemudian hari, kebiasaan-kebiasaan itulah yang akan menunjukkan kepada dunia siapa diri kita yang bahu-membahu. < membuat buku >


Berkaitan dengan dunia kepenulisan, paling tidak ada tiga hal yang diharapkan untuk membangun suatu kebiasaan menulis yang bagus:



  • Keinginan


Jika harapan untuk membuat buku telah ada, maka semua halangan lainnya akan lebih gampang dihindari. Sebaliknya, bila harapan untuk menciptakan buku tidak ada, maka perjuangan apa pun akan terasa selaku tekanan dan paksaan. Keinginan untuk menulis bisa didorong dengan banyak membaca. Dengan banyaknya rujukan, kita akan makin gampang mengeluarkan inspirasi-ide yang terpendam jauh dibawah sadar. Seolah-olah ilham tersebut terpancing dengan bacaan-bacaan kita.



  • Kedisiplinan Diri


Kedisiplinan membantu seseorang untuk “bersikap keras”, untuk mendorongnya membangun sebuah kebiasaan membuat buku. Menulis itu yakni suatu profesi yang mesti diperlakukan sama dengan profesi lainnya. Kalau untuk memburu karir di profesi lain dibutuhkan perjuangan dan disiplin kerja yang tinggi, menulis pun tidak berbeda. Menulis pun butuh proses yang tidak sebentar hingga tujuan yang kita inginkan betul-betul tercapai.



  • Keuletan


Keuletan dapat berarti semangat untuk terus maju sekalipun mutu tulisan belum tepat, bersabar terhadap diri sendiri, serta memaafkan diri sendiri saat tidak dapat mencapai sasaran yang sudah ditentukan (sambil terus berusaha pastinya).


 


Ketiga hal tersebut sangat berkaitan satu dengan yang yang lain. Memiliki ketiganya ialah modal utama bagi seorang penulis. Dari sekian banyak cara inovatif yang dipakai untuk mendorong seseorang untuk disiplin membuat buku, di bawah ini ada tiga cara yang paling kerap dipakai:




  1. Menulis Jurnal Pribadi < membuat buku >




Banyak orang yang menyamakan menulis jurnal pribadi dengan menciptakan buku harian. Sedikit seperti memang. Namun, menulis jurnal pribadi memiliki cakupan yang lebih luas daripada sekadar menulis pengalaman sehari-hari. Kita bisa menilai jurnal kita sebagai laboratorium kepenulisan, sebuah daerah di mana kita mampu bereksperimen dengan kata-kata, frasa, dan perumpamaan maupun menulis jenis goresan pena tertentu.


Bagaimana dengan topik yang ditulis di jurnal langsung? Apakah topik yang memerlukan wawasan spesifik ihwal suatu hal tertentu, dapat ditulis di jurnal eksklusif? Jawabannya, ya dan tidak. Memang, topik yang biasanya ditulis dalam jurnal ialah sesuatu yang berhubungan dengan kesan penulisnya, ihwal bagaimana dia menatap sebuah persoalan, apa yang mempunyai arti baginya, perasaannya, atau perihal orang-orang yang memengaruhi hidupnya. Tetapi tidak selamanya mirip itu. Jika Anda ingin menulis perihal Timlo (kuliner khas Solo), misalnya, Anda dapat membaca beberapa artikel yang berkaitan dengan makanan tersebut, dan lalu menulis topik itu dalam jurnal Anda menurut pengetahuan yang baru Anda dapatkan.


Ada beberapa hal yang perlu diingat saat menulis jurnal harian. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah Anda bebas melaksanakan apa pun. Tidak ada seorang pun yang hendak membaca dan memberi penilaian atas goresan pena Anda (kecuali Anda mengizinkannya). Hal yang lain yakni menulislah lebih singkat ketimbang umumnya. Hal ini akan “memaksa” asumsi Anda untuk mengeluarkan ilham-wangsit, yang bahkan mungkin tidak Anda sadari sebelumnya. Ketika Anda menulis dengan segera, Anda juga melatih asumsi Anda untuk menentukan diksi yang tepat untuk mengungkapkan ilham-wangsit itu, sambil tetap mencari cara untuk tetap setia terhadap topik yang sedang Anda tulis.


Usahakan untuk tetap menulis sampai waktu yang Anda pastikan selsai. Sebelum itu, jangan sekali-kali membaca tulisan Anda, apalagi menyuntingnya. Biarkan semua inspirasi di dalam kepala Anda mengalir bebas ke atas kertas (atau layar komputer Anda). Bebaskan diri Anda sebebas-bebasnya.


Ketika Anda simpulan menulis, Anda baru dapat membaca apa yang telah Anda tulis, menyunting, memberi tanda baca yang terlewat, dan merangkum apa yang telah Anda tulis. Setelah itu, jangan lupa memberi tanda pada halaman terakhir di setiap topik yang Anda tulis (jikalau Anda menulis di buku). Hal ini untuk membuat lebih mudah Anda mengakses tulisan dan inspirasi-ide tersebut, sekiranya Anda membutuhkannya suatu hari nanti.


Secara sepintas, cara ini terlihat agak sedikit “ngawur” atau “suka-suka”, tetapi keuntungan menulis jurnal langsung yakni Anda menolong diri Anda sendiri untuk menimbulkan wangsit-inspirasi gres, membuka sumbat writer’s block Anda, dan menciptakan Anda kian ahli memakai pilihan kata yang sederhana.


 




  1. Membuat Kartu-Kartu Pengingat < menciptakan buku >




Cara yang berikut ini ialah cara yang juga mampu digunakan dalam merangsang seseorang untuk disiplin membuat buku, bahkan cara ini digunakan oleh Elizabeth Gilbert untuk “mengikat” dirinya ketika menuntaskan novelnya yang berjudul “Eat, Love, Pray“. Ada sedikit perbedaan antara cara ini dengan cara yang pertama (menulis jurnal). Dalam memakai kartu pengingat, Anda diharapkan telah memiliki draf goresan pena Anda. Artinya, Anda sudah memiliki bahan, mengolah materi-bahan itu, dan menyusunnya ke dalam kerangka karangan. Di kartu-kartu pengingat itulah, nantinya Anda akan menulis draf yang sudah jadi tersebut dan menggunakannya menjadi sesuatu yang “mengikat” Anda. Kartu-kartu pengingat itu diusulkan berwarna-warni. Hal itu dikarenakan untuk memudahkan penyortiran, menolong Anda mengingat dan menjaga, semoga Anda tidak bosan.


Sebenarnya, inti dari cara ini yaitu membuat Anda mengenali sejauh mana Anda telah menyelesaikan sebuah proyek menulis untuk kisah panjang, menulis novel misalnya. Tetapi kalau Anda ingin memakainya untuk menulis artikel-artikel pendek, Anda mampu memodifikasi penggunaan kartu ini menjadi kartu acak, yang mesti Anda ambil setiap harinya dan menulis sesuai dengan draf dan topik yang tertera di kartu tersebut.


 




  1. Membentuk atau Bergabung dengan Komunitas Menulis < membuat buku >




Cara ketiga untuk mendorong Anda berdisiplin dalam menciptakan buku ialah dengan memiliki komunitas. Dengan memiliki komunitas, Anda mempunyai rekan-rekan yang dapat menyemangati Anda untuk terus menulis. Tentu saja hal ini tidak terjadi searah. Anda juga “wajib” memberi semangat terhadap rekan-rekan sesama penulis.


Membentuk atau bergabung dengan komunitas penulis tidak cuma membuat Anda memiliki rekan-rekan yang mendukung Anda, tetapi Anda juga dapat terus mengasah wawasan tulis-menulis Anda, mempelajari hal-hal yang mungkin baru bagi Anda, dan pastinya membangun hubungan dengan penulis lainnya. Dengan berkomunitas, Anda juga memiliki rekan-rekan penulis yang cukup kompeten untuk menganggap goresan pena Anda, menginformasikan di mana kekurangan-kekurangan Anda, sekaligus menawarkan keunggulan Anda yang perlu dipertahankan. Dengan berada dalam komunitas mirip ini, Anda mampu memupuk rasa yakin diri Anda dan pada gilirannya dapat memberi dampak yang aktual kepada kualitas karya tulis Anda.


Ketiga cara di atas tidak senantiasa dapat menjadi cara terbaik untuk mendorong seseorang untuk berdisiplin dalam menciptakan buku, namun mungkin bisa menjadi pandangan baru bagi Anda untuk menemukan cara yang terbaik dan yang paling nyaman bagi Anda. Intinya di sini yakni kemauan dan kreativitas untuk mendorong diri Anda sendiri. Ketika Anda mau mencar ilmu dan berupaya untuk berdisiplin, lambat laun Anda akan membentuk suatu kebiasaan menulis yang baik.


Semoga bermanfaat.


 


Anda punya RENCANA MEMBUAT BUKU?


atau NASKAH SIAP CETAK?


Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.


Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda hingga buku Anda diterbitkan.


Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.

SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁


🙂


*****BONUS*****


Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download


 


[Aditya Kusuma]


Referensi:



http://www.kartunet.com/mendisiplinkan-diri-demi-karir-kepenulisan-772/ diakses pada tanggal 14 Agustus 2016 pukul 08:07 WIB



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama