Makin Perkasa, Bitcoin Diramal Tembus Rp 5,8 Miliar Di Selesai 2021





Mengutip Coindesk pada hari Rabu (14/4/2021) pagi, harga Bitcoin sempat berada di level US$ 63.209 atau sekitar Rp 922 juta (kurs Rp 14.600) untuk pertama kalinya dalam sejarah duit kripto. Kondisi ini memengaruhi pasar mata uang kripto lainnya. Bitcoin mengalami lonjakan harga cukup besar pada tahun 2021 sesudah Tesla dan PayPal ikut andil dalam fluktuasi harga.


Seperti yang dimengerti, Tesla pada bulan Februari kemudian sudah memberitahukan bahwa menginvestasikan US$ 1,5 miliar dalam Bitcoin. Sementara, PayPal memungkinkan pelanggan menggunakan cryptocurrency untuk membeli dan menjual di platform-nya. Dan Mastercard juga berniat untuk mulai mendukung pembayaran Bitcoin selesai tahun ini.


Para analis memprediksi bahwa reli harga mata uang kripto paling terkenal ini belum simpulan dan masih akan terus meningkat. Sejumlah pengamat mengaitkan keuntungan besar-besaran ini dengan ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh peraturan lockdown dari pemerintahan dunia akhir pandemi.


Padahal sebelumnya, jika melihat pada bulan Desember 2020 kemudian, Bitcoin menyentuh angka 20 ribu dollar AS. Namun tiba-tiba melambung sampai mencapai angka US$ 61.000 pada 2021 menurut laporan index harga CoinMarketCap.


Kepala Pasar Modal ITI Capital, Stephen Kelso menyampaikan “Ada banyak alasan untuk ini. Sebagai aset digital, Bitcoin lebih hemat ongkos dan lebih mudah diakses dibandingkan dengan emas dalam lemari besi, yang membuat para penanam modal bergantung pada kenaikan suku bunga riil. Selain itu, Bitcoin memungkinkan jalan masuk eksklusif ke pemiliknya tanpa bergantung pada perantara seperti direktur atau manajer aset, secara potensial berlainan (dalam hal) yurisdiksi”.


Semakin Perkasa, Bitcoin Diramal Tembus Rp 5,8 Miliar di Akhir 2021

Semakin Perkasa, Bitcoin Diramal Tembus Rp 5,8 Miliar di Akhir 2021


Untuk informasi, platform jual beli cryptocurrency Coinbase telah mengajukan mendaftar untuk IPO di Nasdaq. Kemungkinan hal tersebut akan menjadi IPO paling besar pada tahun ini. Coinbase akan melantai perdana di bursa saham Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (14/4/2021) waktu setempat. Sementara itu, valuasi Coinbase diperkirakan akan mencapai angka US$ 100 miliar.


Justin d’Anethan analis dari Equos mengatakan Coinbase yang go public terang mendukung kenaikan harga mata uang kripto, sebab memperkuat legitimasi dan menunjukkan cara baru kepada pelaku pasar untuk berinvestasi di dunia kripto, sebagaimana dilansir Business Insider, pada hari Senin (12/4/2021) lalu.


Terbukti harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya melesat lagi pada hari Rabu kemarin, bahkan diprediksi harga Bitcoin akan masih akan melayang tinggi dan akan sangat tinggi lagi.


Mengutip laporan dari Bloomberg dalam “Crypto Outlook” edisi bulan April menunjukkan proyeksi harga paling tinggi dibandingkan yang lainnya. Bloomberg memprediksi bahwa harga Bitcoin akan mencapai US$ 400.000/BTC atau Rp 5,8 miliar per koin (kurs Rp 14.600/US$) di akhir tahun ini. Seperti yang diketahui, angka proyeksi tersebut lebih tinggi dari Citibank sebesar US$ 318.000/BTC atau Rp 4,6 miliar per koin.


Analis dari Bloomberg menyampaikan bahwa jumlah pelaku pasar yang ingin menjual Bitcoin ketika ini lebih rendah dari lazimnya , banyak yang lebih memilih menyimpannya dalam waktu yang usang. Melansir Nasdaq, proyeksi dari Bloomberg tersebut berdasarkan perhitungan sejarah pergerakan Bitcoin, yang dianalisis dengan beberapa aspek seperti likuiditas, volatilitas, serta jumlah Bitcoin yang ditambang.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama