Lupa Password, Pria Ini Terancam Kehilangan Bitcoin Triliunan Rupiah





Dalam dunia digital yang kian mutakhir mirip hari ini, password atau keyword ialah sesuatu yang sungguh penting bagi keselamatan.


Seperti yang diketahui, password bersifat personal, namun hal ini mampu menyebabkan malapetaka jika lupa kombinasinya.


Hal inilah yang dialami oleh Stefan Thomas yang berisiko gagal menjadi triliuner hanya sebab tak bisa mengakses simpanan Bitcoinnya.


Stefan Thomas yang juga merupakan programer asal Jerman yang tinggal di California, Amerika Serikat tersebut mengaku bahwa dirinya terancam kehilangan sebanyak 7.002 Bitcoin.


Angka tersebut setara dengan US$ 220 juta, dan kalau dinominalkan Rupiah (kurs US$ 1: Rp 14.142) maka didapatkan jumlah Rp 2,8 triliun.


Stefan gagal mengenang password yang digunakan untuk menyimpan Bitcoin miliknya di hard drive IronKey.


Mengutip dari Independent, Stefan sudah menjajal delapan variasi kata sandi yang umum dipakai namun sampai sekarang tidak ada yang berhasil.


Untuk berita, Stefan hanya punya dua peluang lagi untuk memasukkan kata kunci yang benar sebelum Bitcoin itu terkunci selamanya.


Lupa Password, Pria Ini Terancam Kehilangan Bitcoin Triliunan Rupiah

Lupa Password, Pria Ini Terancam Kehilangan Bitcoin Triliunan Rupiah


Sementara IronKey cuma mengizinkan pengguna melakukan 10 kali percobaan sebelum mengambil alih dan mengenkripsi isinya selamanya.


Sayangnya, Stefan tak ingat password IronKey, hard drive terenkripsi yang menyimpan kunci dompet digital-nya pada tahun yang serupa sesudah dia mendapatkan hadiah Bitcoin tersebut.


Stefan mengaku menerima upah berbentukBitcoin setelah menciptakan video animasi wacana Bitcoin pada 2011.


Stefan mengatakan, “Saya cuma akan berbaring di tempat tidur dan memikirkannya. Lalu saya akan pergi ke komputer dengan beberapa seni manajemen baru dan itu tidak akan berhasil, dan aku akan frustasi lagi”.


Melansir Financial Editorial, Thomas menyampaikan bahwa beliau awalnya menuliskan kata sandinya di selembar kertas, tetapi dia kini tidak tahu dimana kertas itu berada.


Bitcoin juga tidak mampu menolong Thomas alasannya adalah mereka tidak menyimpan kata sandi, melainkan cuma memberi individu yang berbelanja Bitcoin kunci langsung ke dompet digital mereka, yang cuma mampu diakses oleh individu itu sendiri.


Sementara itu, di tengah mengkilapnya nilai mata duit digital tersebut, pada 2021 ini diprediksi banyak pelaku kejahatan cyber yang menyasar finansial condong menargetkan Bitcoin.


Sementara golongan yang lain, akan beralih ke mata duit kripto transit saat menuntut sejumlah uang dari korban.


“Tahun 2020 sangat berlainan dari tahun-tahun sebelumnya yang kita alami, namun, banyak tren yang kami prediksi menjadi realita terlepas dari transformasi cara hidup masyarakat dikala ini. Ini tergolong taktik baru dalam kejahatan cyber finansial,” kata salah satu peneliti keselamatan di Kaspersky, Dmitry Bestuzhev.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama