Kau Seorang Mahasiswa? Wajib Tahu Jenis Karya Ilmiah Berikut!



Jenis karya ilmiah – karya ilmiah menjadi salah satu jenis goresan pena yang ternyata cukup ditakuti oleh sebagian orang. Karya ilmiah dianggap tugas yang paling menyeramkan bagi sebagian orang karena sukar. Harus terjun langsung ke lapangan atau mesti melakukan kajian teori. 





Benarkah demikian? Lantas apa saja jenis karya ilmiah? Jadi pada peluang kali ini kita akan mengintip pemahaman dan jenis karya ilmiah itu apa. Langsung saja, yuks kita simak ulasannya sebagai berikut. 





Pengertian Karya Tulis Ilmiah 





Karya ilmiah ialah sebuah karya yang disusun dengan mengamati faktor rasionalitas, kaidah ilmiah, mengamati objektivitas dan konkret. Dari sisi pembahasannya juga ditulis sesuai dengan masalah yang diangkat. 





Secara teknis, penulisan karya ilmiah disusun memakai bahasa yang terang, tidak berambigu, bahasa lugas, menggunakan bahasa yang tepat dengan EBI dan bersifat eksplisit. Memang sedikit berlawanan penulisan karya tulis ilmiah tidak seperti menulis novel atau menulis cerpen yang berdasarkan pada proses berfikir imajinatif.





Buat Anda yang ingin menulis karya ilmiah. Secara teknis penulisan karya ilmiah, mampu disusun berdasarkan hasil observasi, observasi ataupun evaluasi. Untuk penulisannya pun, karya ilmiah ditulis sesuai dengan sistematika penulisan.  





Dibandingkan dengan menulis fiksi, karya ilmiah memiliki aturan atau standarisasi yang harus dibarengi. Untuk patokan atau aturan penulisan karya ilmiah, mampu dilihat di artikel sebelumnya di sini. Oh iya, adapun pendapat dari beberapa tokoh. Di antaranya selaku berikut.





Baca Juga: 10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar





1. Brotowijoyo, Arifin 





“Karangan ilmiah yaitu karangan ilmu wawasan yang menyuguhkan fakta dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang bagus dan benar” (Brotowijoyo, 1993). Dari pendapat di atas sesuai dengan pengertian lazim yang telah dijelaskan di atas.  Dimana penulisan karya ilmiah tidak mampu ditulis seenaknya dan sebebas si penulis harapkan. 





2. Munawar Syamsudin 





Menurut Munawar Syamsudin, karya ilmiah mampu diartikan selaku karya tulis yang mengulas ihwal masalah tertentu. Di mana masalah tersebut akan dipecahkan dengan keilmuan tertentu dan penyajian sistem observasi tertentu. 





3. Samsoerizal 





Sementara berdasarkan Samsoerizal mendefinisikan karya ilmiah tergolong ragam karya ilmiah yang terdiri dari berbagai jenis dan fungsi. Samsoerizal menyebutkan bahwa karya ilmiah mempunyai banyak ragamnya, di antaranya ialah skripsi, tesis, disertasi, dan makalah. Untuk lebih lanjut akan dibahas di sub bab di bawah nanti. 





4. Sikumbang 





Karya ilmiah menurut sikumbang secara garis besar mirip yang telah disebutkan sebelum-sebelumnya. Ia memberikan ada empat faedah yang mau dicicipi saat melaksanakan karya ilmiah. Manfaat tersebut meliputi mengasah keterampilan dalam membaca dan menulis secara ilmiah. 





Adapun tiga manfaat lain, adalah ahli dalam mengelaborasi acuan satu dengan yang lain, dekat dengan dunia pustaka dan mempunyai kesanggupan mengorganisasi data. Ada dua manfaat pelengkap lain, ialah penulis memiliki kepuasan ilmu wawasan dan mempunyai wawasan lebih luas. 





5. Eko Susilo 





Sementara Eko Susiolo mengartikan karya ilmiah ialah karya yang ditulis oleh penulis yang mempunyai penguasaan di bidang tertentu. Pengambilan data dilaksanakan dengan tinjauan dan dianalisa berdasarkan pada keilmuan dan ditulis secara sistematis. Hasilnya, dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.





Itulah beberapa pengertian karya tulis ilmiah berdasarkan para ahli dan pengertian karya ilmiah secara lazim. Setelah mengenali, penting sekali mengetahui jenis dari karya ilmiah. Penasaran? Langsung saja simak di sub bagian di bawah ini.





Baca Juga: 2 Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah





Jenis-Jenis Umum Dari Karya Tulis Ilmiah 





Jenis karya ilmiah – Dilihat dari jenis-jenis biasa dari karya tulis ilmiah, ternyata ada banyak sekali macamnya loh. Dari aneka macam jenis tersebut, aku percaya Anda telah sering menemukannya. Langsung saja, berikut ulasannya. 





1. Artikel Ilmiah 





Jenis dari karya tulis ilmiah yang pertama yakni postingan ilmiah. Ada juga yang menyebutnya dengan postingan jurnal ilmiah. Yang tergolong ke dalam postingan ilmiah yakni hasil fatwa dari penulis, yang kemudian dikembangkan dengan kajian kepustakaan yang komprehensif dan relevan. 





Secara teknis sama, ditulis berdasarkan sistematika penulisan postingan jurnal ilmiah. Umumnya gaya yang dipakai yaitu gaya selingkung yang telah diputuskan oleh penyelenggara atau pengurus jurnal. 





Barangkali Anda penasaran, sistematika penulisan artikel ilmiah bagaimana sih? Berikut sistematika penulisan yang harus ada dalam artikel ilmiah. 





  1. Judul 
  2. Nama penulis 
  3. Abstrak 
  4. Kata kunci 
  5. Pendahuluan 
  6. Metode 
  7. Hasil penelitian 
  8. Pembahasan 
  9. Kesimpulan & Saran




Kunci mendasar penulisan artikel ilmiah ialah diulas secara mendalam, spesifik, dan dibahas sesuai dengan bidang keilmuan. Dengan kata lain, postingan ilmiah cuma dianjurkan ditulis oleh penulis atau peneliti spesialis di bidangnya, bukan ditulis oleh penulis generalis. 





2. Makalah 





Anda sering mendengar makalah? Pastinya telah tidak asing lagi. Makalah tergolong karya ilmiah yang membicarakan tema tertentu. Tema atau topik tersebut bisa dari forum ilmiah ataupun dari pandangan baru atau gagasan si penulis dan peneliti. 





Buat Anda yang masih kuliah, pastinya sering mendengar makalah, karena Anda selalu dihadapkan peran dari dosen. Secara teknis, makalah dikembangkan dan ditulis dari hasil pemikiran yang dikembangkan dengan kajian literatur.





Makalah dibagi menjadi beberapa kategori. Common paper dan position paper.





  1. Common paper yang ialah makalah lazimyang dikerjakan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan peran dari dosen.   
  2. Position paper atau disebut dengan makalah posisi yaitu makalah yang diperuntukkan untuk teoretik yang mendefinisikan duduk perkara atau topik secara teoritik. Di mana di dalam pembahasan juga menuliskan di mana posisi makalah tersebut. 




Adapun karakteristik dari makalah yang wajib Anda garis bawahi, sebagai berikut. 





  1. Hasil kajian pustaka atau laporan acara lapangan 
  2. Mengilustrasikan pengertian problem yang diangkat secara teoritis sesuai dengan bidang keilmuannya 
  3. Memperlihatkan kompetensi keilmuan yang berhubungan  
  4. Menganalisis sesuai dengan sumber isu secara utuh




Itulah keempat karakteristik dari makalah dan seputar singkat ihwal makalah. 





3. Tesis 





Tesis ialah karya tulis ilmiah yang diperuntukkan untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi S2. Secara teknis, tesis disusun berdasarkan hasil observasi, kajian teori ataupun bentuk pengambilan data secara ilmiah yang yang lain. 





Secara rinci, tesis mampu diartikan selaku karya ilmiah mahasiswa yang menempuh pendidikan kesarjanaan S-2. Di mana penelitian tersebut dilaksanakan secara berdikari oleh mahasiswa. 





secara umum, format penulisan tesis berlainan dengan jenis karya ilmiah yang lain. Misalnya jika Anda ingin mengajukan ajuan tesis, disarankan memakai kertas HVS 80 gram memakai kertas kuarto atau (A4). Standar penulisan karya ilmiah, seluruhnya memakai abjad Times New Roman ukuran 12. 





Adapun aturan-hukum lain yang tidak kalah penting untuk diamati. Misalnya dilema spasi baris, jumlah kata yang diajukan dalam bentuk proposal, aturan penulisan judul sub bab atau anak sub bab. Semuanya ada hukum dan ketentuan. Nah, Anda mampu mengetahui hukum tersebut pada metodologi penelitian di mata kuliah di masing-masing Perguruan Tinggi. Atau bisa dilihat dari aturan yang diberikan dari pihak kampusnya.





Baca Juga: 11 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif





4. Skripsi 





Saya percaya seluruhnya niscaya telah tahu wacana skripsi. Skripsi salah satu karya tulis ilmiah yang diakui dan resmi. Skripsi disusun oleh mahasiswa S1. Skripsi disusun selaku bukti kemampuan akademik dalam observasi yang ada di bidang keahliannya. Skripsi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut. 





  1. Eksploratif dan tetap terarah
  2. Disusun berdasarkan pengamatan lapangan dan tinjauan pustaka yang pastinya harus berkaitan sesuai dengan bidangnya. 
  3. Disusun menggunakan bahasa yang bagus, benar, dan baku 
  4. Penulis wajib memenuhi bobot SKS yang telah diputuskan oleh pihak Perguruan Tinggi. 




Buat Anda yang baru mempersiapkan diri menyelesaikan tugas akhir skripsi, ada beberapa patokan yang wajib dipenuhi. Apa saja patokan tersebut? Bisa simak ulasannya selaku berikut. 





  1. Sudah menuntaskan 141 SKS dengan minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,50 (atau tergantung ketentuan dari perguruan tinggi). 
  2. Menyelesaikan Penelitian Pendidikan, batas sekurang-kurangnyanilai yang didapatkan 2,0. 
  3. Konseling panduan skripsi optimal 6 bulan saja. Setelah itu Anda bisa memperpanjang panduan paling lama 1 x 6 bulan, atau mengikuti anjuran dari pembimbing. 
  4. Skripsi disusun minimal 50 halaman (belum tergolong lampiran). Maksimal dilarang lebih dari 200 halaman.




Itulah beberapa hal tentang skripsi. Sebagai perhiasan informasi semoga skripsi menerima nilai yang memuaskan, anda mesti mengenali penilaian skripsi itu di bagian apa saja. Tentu saja di bab isi, bahasa, sistematika, penyuguhan, dan metode observasi yang akan dinilai dalam skripsi. Di bagian inilah anda dilarang sembarangan dalam menyusun. 





Kenapa? Karena dosen penguji tidak sekedar membaca, tetapi juga menelaah dan menentukan bahwa skripsi kamu memang betul-betul disusun dan diteliti. Baca juga Apa itu Skripsi? Pengertian, Jenis, Karakteristik dan Unsurnya





5. Disertasi 





Disertasi yakni karya ilmiah akademik yang disusun oleh mahasiswa S-3. Disertasi ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan ataupun kepustakaan yang dilakukan secara intens dan mendalam. Ditulis oleh mahasiswa S-3 secara mandiri yang isi observasi bersifat novelty





Oh iya, mirip halnya dengan skripsi dan tesis, Disertasi ditulis memakai pendekatan transdisipliner. Dapat pula disebutkan bahwa disertasi sebagai observasi yang berbasis pada pengumpulan data empirik. Terkait dengan pendekatan penelitian lapangan, ada dua macam adalah bisa memakai pendekatan kuantitatif dan kualitatif. 





Jumlah mahasiswa yang melanjutkan hingga jenjang disertasi memang lebih minim. Selain alasannya adalah problem biaya yang lebih banyak, tentu saja tantangan yang harus disediakan pun juga lebih matang. 





Agar lebih matang, penting sekali mengetahui tujuan kenapa Anda mesti lanjut ke S-3 yang mampu disimak sebagai berikut. 





  1. Menyeragamkan format penulisan disertasi 
  2. Dapat digunakan sebagai fatwa bagi mahasiswa dalam menulis disertasi 
  3. Menjadi aliran bagi komisi pembimbing dalam mengarahkan penulisan disertasi 
  4. Sebagai pedoman penguji dalam menganggap disertasi.




Itulah beberapa ulasan wacana disertasi. Sebenarnya kalau dibahas lebih mendalam lagi, masih banyak hal yang bisa dibahas. 





6. Paper 





Paper tergolong karya ilmiah. Paper dikembangkan pada sebuah topik tertentu yang sudah diputuskan oleh penulis. Paper ditulis didasarkan pada data penelitian. Secara sederhananya, paper yaitu peran simpulan yang prinsip pengambilan data dan info mirip pengambilan data tesis, skripsi, postingan jurnal, dkk. Hanya saja ada perbedaan paling menonjol. Jadi paper hanya ditulis sebanyak 6 halaman saja. 





Sementara dari sistematika penulisan paper, tidak selengkap seperti halnya skripsi, tesis, ataupun disertasi. Sistematika paper lebih sederhana dan lebih cepat. Berikut adalah sistematika yang biasa dipakai. 





a. Pendahuluan





Teknis penulisan pendahuluan pada paper juga sedikit lebih berbeda nih. Pasalnya, Anda cukup menuliskan secara singkat, kurang dari 2-3 halaman saja sudah cukup.  





b. Pembahasan 





Di bagian pembahasan, yakni daerah inti dari observasi dan pesan yang ingin Anda sampaikan dan yang Anda teliti. Ingat, observasi yang Anda angkat didasarkan pada daftar pustaka, tumpuan, buku, dan masih banyak lagi. 





Apakah ada batas-batas lembar penulisan pembahasan? Jawabannya ada. Untuk ukuran paper, pembahasan cukup dikemas dalam  sampai 6 halaman saja sudah sungguh cukup baik. 





c. Penutup 





Bagian epilog berisi kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah Anda angkat. Kesimpulan yang baik ditulis menggunakan bahasa yang sederhana, gampang dipahami, dan singkat. Oh iya, bagian kesimpulan cukup ditulis 1 halaman saja. 





d. Daftar pustaka 





Bagian yang dilarang diabaikan dari setiap penulisan karya ilmiah. Yaitu penulisan daftar pustaka. Semua sumber rujukan yang Anda gunakan wajib dituliskan dan dicantumkan di sini. Karena menuliskan sumber rujukan bentuk dari pertanggungjawaban penulis terhadap paper yang dibentuk.





Itulah beberapa hal penting perihal paper. Apakah Anda telah pernah menulis paper? Jika belum, mulai kini mampu mulai mencobanya. 





7. Kertas Kerja 





Mungkin Anda merasa abnormal dengan perumpamaan kertas kerja? Meskipun tidak banyak orang familiar dengan istilah ini. Ternyata kertas kerja tergolong dalam karya ilmiah yang ditulis menurut hasil penelitian juga. 





Sekilas, kertas kerja ini mirip dengan makalah. Di mana kertas kerja juga disusun dengan analisis yang tajam. Hanya saja bentuk dari kertas kerja ini lebih sering dipresentasikan dalam sebuah lokakarya ataupun dalam sebuah pelatihan. Tentu saja yang ada akseptor. 





Oh iya, mengatakan tentang akseptor presentasi kertas kerja, bukanlah sembarang orang loh. Pesertanya adalah seorang ilmuwan. Karena memang kertas kerja ini lebih sering digunakan dalam perhelatan ilmiah. 





Karena dipresentasikan di depan para ilmuwan, tentu saja hasil kertas kerja ini ada yang ditentang, dipatahkan, atau ditolak. Sementara terkait dengan sistematika penulisannya bergantung pada instansi atau forum yang mengadakan kertas kerja. Makara tidak ada hukum niscaya dan terang. 





Itulah jenis-jenis umum dari karya ilmiah. Ternyata ada banyak jenis dan variasinya. Dari beberapa macam yang sudah disebutkan di atas. Jenis mana yang telah pernah Anda kerjakan? Anda bisa tuliskan pengalaman kamu dalam menuliskannya. Siapa tahu berfaedah bagi saudara di luar sana. 





Dari pembahasan di atas, jikalau dibahas lebih spesifik dan terfokus lagi, pastinya akan ada berbagai uraiannya. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat dan menawarkan pemahaman dan mulai berani untuk secepatnya menuntaskan peran tamat. 





Buat Anda yang masih takut memulai menggeluti dan mengambil data di lapangan. Anda mampu mengawalinya dengan mengganti perspektif berpikir wacana dunia observasi. Umumnya penelitian dianggap horror dan menyulitkan. Padahal jika dicicipi, menarik dan memberi pengalaman mahir untuk Anda selaku peneliti. 





Setidaknya di sana Anda dapat berguru banyak hal yang tidak siapa pun merasakan dan mengalaminya. Semoga sedikit ulasan ini berguna. Selamat menuntaskan tugas karya ilmiah. (Irukawa Elisaa)





Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama