Kata Beragam: Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Acuan Lengkapnya



Kata Majemuk. Penting mengetahui pengertian kata majemuk untuk menyusun suatu goresan pena yang elok. Ingat, bahwa sebuah goresan pena yang manis tersusun dari paragraf yang baik. Sementara paragraf yang bagus, tersusun pula dari susunan kata yang rapi dan baik pula. 





Ya, dalam sebuah kalimat sebagai penulis kau harus paham penyusunan kata. Salah satu yang penting untuk dipahami yaitu sebuah kata majemuk. Apa itu kata majemuk dan apa bedanya dengan jenis kata lain? 





Jika kau mencari balasan itu, maka langkah yang tepat kalau kamu membaca postingan ini. Mari kita ulas secara lengkap!





Pengertian Kata Majemuk





Kata beragam yaitu adonan dua kata (morfem) dasar yang menghasilkan kata dengan makna baru. Kata ini berlawanan pula dengan frasa sehingga harus sungguh-sungguh diperhatikan.





Apa bedanya kata beragam dan frasa? Pada penggabungan kata dalam bentuk frasa, kita dapat mengenali dari posisi satu kata dengan kata lain yang berlainan. Satu kata ialah inti, dan kata lainnya berfungsi menjelaskan atau mengambarkan kata intinya.





Baca Juga:









Ciri-Ciri Kata Majemuk





Salah satu ciri kata majemuk yang paling gampang dijumpai ialah tiap kata dasar yang membentuknya memiliki kedudukan sama. Tidak ada bentuk inti atau pun yang sifatnya menjelaskan atau dijelaskan. Kata ini menghasilkan makna baru dari campuran dua kata dasar tersebut, yang hasil maknanya tersebut mampu sungguh berbeda dari kata dasar yang membentuknya.





Berikut ini yakni ciri-ciri kata beragam yang perlu kamu pahami. 





1. Tidak Bisa Disisipi





Ciri kata beragam yang utama ialah hasil katanya tidak mampu disisipi. Kaprikornus, untuk membedakannya dengan frasa, cobalah untuk membuat sisipan di antara dua kata dasar pembentuknya dan lihat mirip apa maknanya.





Ketika gabungan kata tadi dapat disisipi tanpa mengubah maknanya, artinya adonan kata tersebut yaitu frasa. Akan tetapi, jika campuran kata tersebut berubah maknanya, berarti ialah kata majemuk.





Contoh:





“kacamata”





Tidak mampu disisipi menjadi “beling pada mata”, atau “kata dari mata”, memiliki arti ini yaitu kata majemuk.





“sakit mata”





Bisa disisipi menjadi “sakit di mata” atau “sakit pada mata”, mempunyai arti ini yakni frasa.





2. Tidak Dapat Diperluas





Kata ini tidak mampu diperluas dengan imbuhan berbentukawalan atau afiks dan akhiran hanya di masing-masing katanya. Jika akan menunjukkan imbuhan, imbuhan harus ditambahkan di adonan kata tersebut sehingga memiliki makna. Berbeda dengan frasa yang bisa diperluas dengan penambahan afiks di satu kata saja.





Contoh:





Kata beragam “kereta api”, kata ini tidak mampu diperluas dengan imbuhan di satu kata saja, menjadi “perkereta api” atau “kereta apian”. Apabila harus menggunakan imbuhan, imbuhan harus diletakkan di permulaan dan akhir untuk mengapit kedua kata yang membentuknya, sehingga menjadi “perkeretaapian”.





3. Posisi Tidak Dapat Ditukar





Ciri ketiga dari kata ini yakni kata-kata yang membentuknya bersifat tetap. Artinya, posisi dari kata-kata tersebut tidak bisa ditukar satu sama lain. Jika ditukar, maknanya akan hilang atau berubah.









Contoh:





Kata beragam “angkat kaki” memiliki arti ‘pergi’. Kata ini tidak bisa ditukar menjadi “kaki angkat” alasannya maknanya akan berubah atau menjadi tidak terperinci.





Kata “oleh-oleh” yang berarti “oleh-oleh” juga tidak bisa ditukar menjadi “tangan buah” sebab maknanya jadi tidak terperinci.





4. Tidak Bisa Ditambah dan Dipisahkan





Unsur kata majemuk tidak dapat ditambah dan dipisahkan. Kata makan hati tidak mampu dipisahkan menjadi makanan hati atau makan itu hati.





Perbedaan Kata Majemuk dan Frasa





Mungkin hal yang paling kerap ditanyakans soal kata beragam yakni apa perbedaan kata ini dengan frasa? Keduanya sama-sama sebuah kata. Namun pertanyaan ini bahu-membahu gampang dijawab jika kita tahu rancangan tentang kata ini dalam bahsa Indonesia (lihat pembahasan perihal usulan para mahir tata bahasa ihwal kata beragam).





Kalau kita ikuti rancangan yang diajukan para tata bahasawan tradisional yang menyaksikan kata ini selaku komposisi yang mempunyai makna baru atau memiliki satu makna, maka bedanya dengan frasa ialah bahwa frasa tidak memiliki makna gres, melainkan makna sintaktik atau makna gramatikal. 





Contoh bentuk meja hijau yang berarti pengadilan ialah kata beragam, sedangkan meja saya yang memiliki arti ‘saya punya meja hijau’ adalah sebuah frasa. Kalau kita ikuti rancangan linguis stuktural yang menyatakan bahwa kedua unsur kata beragam tidak mampu disela dengan komponen lain.





Contoh bentuk mata sapi yang bermakna ‘telur goreng tanpa dihancurkan’ sebab tidak mampu disela dengan komponen lain, adalah suatu kata beragam. Sebaliknya, contoh mata guru yang mempunyai arti ‘mata kepunyaan guru’, alasannya adalah mampu disela, misalnya menjadi mata guru adalah sebuah frasa. 





Apabila kita ikuti desain bahwa salah satu atau kedua bagian kata majemuk berbentukmorfem dasar terikat, makanya bedanya dengan frasa ialah bahwa kedua unsur frasa senantiasa berisikan bentuk bebas atau bentuk yang betul-betul berstatus kata.





Macam-Macam Kata Majemuk





Kata majemuk mampu diklasifikasikan berdasarkan asal-usulnya selaku frasa, yakni frasa yang endosentris atributif, endosentris koordinatif dan eksosentris.





a. Endosentris Atributif





Kata beragam endosentris atributif ialah kata majemuk yang disusun dengan kontruksi sama dengan salah satu atau semua komponen pembentuknya. Selain itu salah satu unsur itu bertindak selaku inti, sedangkan yang lain sebagai pembatas.





Kata-kata yang termasuk endosentris atributif yaitu:





1. Kelompok endosentris atributif yang pertama yakni kelompok kata majemuk yang secara umum tidak diketahui atau tidak diketahui lagi bagian formatifnya. Contoh: balairung, singgasana, hulubalang, nusantara, dan bumiputra.





2. Kelompok idiom serta metafora yang telah mati, misalnya: matahari, anak mata, jantung hati, panjang tangan.





3. Kelompok kata yang telah membeku atau sedang dalam proses membeku, contohnya: rumah makan, pasar malam, meja tulis, dan surat kabar.





4. Kelompok kata beragam yang salah satu unsurnya bersifat terikat, misalnya: mahasiswa, kemudian lalang, gelap gulita, dan bau tanah bau tanah.





Baca Juga:









b. Endosentris Koordinatif





Kata beragam endosentris koordinatif ini terjadi kalau kedua bagian pembentuknya sederajat kedudukannya. Contoh: pecah belah, tanah air, kaki tangan, dan sendratari.





c. Eksosentris





Kata majemuk eksosentris terjadi bila kelas kata adonan itu lain atau berbeda dari salah satu atau semua unsur pembentuknya. Contoh: bawah sadar, hebat, mancanegara, kalau, manakala. 





Berdasarkan kata pembentuknya, kata majemuk dibedakan menjadi:





1. Kata beragam yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata benda lainnya.





Contoh: Kapal udara, sapu tangan, anak emas, dll.





2. Kata majemuk yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata kerja.





Contoh: Kapal terbang, meja makan, anak pungut, dll.





3. Kata beragam yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata sifat.





Contoh: Orang tua, pejabat tinggi, rumah sakit, dll.





4. Kata majemuk yang tersusun dari kata sifat yang disandingkan dengan kata benda.





Contoh: Panjang tangan, keras kepala, tinggi hati, dll.





5. Kata beragam yang tersusun dari kata bilangan yang disandingkan dengan kata benda.





Contoh: Pancaindera, sapta marga, dwiwarna, dll.





6. Kata majemuk yang tersusun dari kata kerja yang disandingkan dengan kata kerja yang lain.





Contoh: Naik turun, pulang pergi, keluar masuk, dll.





7. Kata majemuk yang tersusun dari kata sifat yang disandingkan dengan kata sifat lainnya.





Contoh: Tua muda, besar kecil, terpelajar berakal, dll.





Tata Cara Penulisan Kata Majemuk





Penulisan kata beragam dalam bahasa Indonesia di tiap unsurnya mampu ditulis dengan dua cara, yakni dengan cara terpisah dan bisa dengan cara digabung. Bentuk kata majemuk yang ditulis secara terpisah di tiap unsurnya berarti disebut kata majemuk tidak senyawa. Sementara bila rangkaian bentuk dasar yang digabungkan ditulis gabung, disebut kata majemuk senyawa.





Contoh:





Kata Majemuk Senyawa: dukacita, sukacita, matahari, kacamata, saputangan, segitiga





Kata Majemuk Tidak Senyawa: kereta api, oleh-oleh, rumah sakit, mata kaki, harga diri





Baca Juga:









Makna Kata Majemuk





Kata majemuk dapat dibedakan berdasarkan makna yang dihasilkan oleh adonan kata tersebut. Adapun beberapa bentuk kata beragam menurut maknanya, mencakup :





1. Idiom





Kata majemuk termasuk idiom dikala makna dari kata tersebut sama sekali gres sehingga tidak ada makna yang timbul dari salah satu kata dasar yang mengarah pada makna gres dari kata tersebut. Artinya, kata majemuk yang berupa idiom yaitu kata mempunyai arti baru dengan arti yang melenceng dari makna kata-kata dasar pembentuknya.





Contoh:





harga diri





matahari





matabatin





terangbulan





2. Semi-idiom





Kata mejemuk jenis semi-idiom berarti makna gres yang dihasilkan masih memiliki makna orisinil dari salah satu kata dasar yang membentuknya. Akan namun, makna gres yang dihasilkan mengalami perubahan sehingga sedikit mengganti artinya.





Contoh:





rumah sakit





rumah singgah





buku tulis





bulan sabit





buku catatan









Makna Kata Majemuk Berdasarkan Kategorinya





Makna kata beragam dalam bahasa Indonesia terdapat dalam kata yang berkategori verba, nomina, dan adjektiva. Dalam Pateda (1996: 146-147) Makna kata ini dapat ditelusuri lewat klasifikasi yang membentuknya. 





Kata majemuk dalam bahasa Indonesia terdapat dalam kata yang berkategori verba, nominal, dan adjektiva.





Makna kata beragam yang berkategori verba yakni:





1. Melaksanakan kegiatan contohnya bunuh diri, tatap paras





2. Dan, contohnya timbul karam





3. Penyebab, misalnya geger otak, mabuk laut





4. Untuk, contohnya berani mati, ganti rugi





5. Akan, misalnya hancur lebur, terperinci benderang





Makna kata beragam yang berkategori nominal, ialah:





1. Tempat, contohnya rumah makan





2. Kepunyaan, misalnya kaki meja





3. Dari, contohnya garam Inggris





4. Tentang, contohnya tata boga





5. Mengenai, contohnya kontes lari





6. Untuk, contohnya uang muka





7. Menghasilkan, contohnya batu api





8. Berbentuk, contohnya sisi empat





9. Bahan, misalnya cincin emas





10.Dan, misalnya suami istri





Makna kata beragam yang berkategorial adjektif antara lain yang memiliki arti sifat, contohnya: 





1. Rendah hati





2. Budi pekerti





3. Ringan tangan





4. Besar kepala





Baca Juga:









250+ Contoh Kata Majemuk





Dari klarifikasi di atas apakah kamu telah mengerti pemahaman kata beragam? Supaya semakin jelas, berikut yaitu contoh kata beragam yang kami lansir dari berbagai sumber.





Air terjunDarah biruInti sariOlah raga
Akad nikahDarah masbodohJantung hatiOlah rasa
Akal akalDarah panasJantung kotaOlah tubuh
Akhir abadDarah dingingJantung pertahananOngkos jalan
Akil baliqDarah dagingJatuh miskinOrang renta
Ahli bahasaDasa dombaJuru batuOrang ajaib
Alim ulamaDaya ciptaJuru gambarOrang muda
Amal ibadahDaya gunaJuru kunciPagi buta
Aman makmurDaya upayaJuru masakPadang rumput
Aman sentosaDendam kusumatJuru mudiPadang pasir
Amal jariahDoa restuJuru bayarPahit getir
Amala sholehahDendang riangKacau balauPalang pintu
Anak angkatDua sejoliKalang kabutPanas hati
Anak tiriDuka citaKota madyaPanas terik
Anak istriDuka nestapaKota matiPandan anyir
Anak kapalDuta besarkota prajaPanjang lebar
Anak hutanEmpu jariKurus keringPangkal jalan
Anjing hutanEmpu kunyitKuning langsatPejam mata
Aneka warnaEmpu kakiLahir batinPecah belah
Angin daratFakir miskinLagak ragamPenjuru dunia
Angin ributFalsafah negaraLaki biniPeri laris
Angin sakalGaduh riangLalat langauPeri kemanuasiaan
Angin maritimGagah beraniLalu lintasPatah arang
Angkara murkaGagah perkasaLambat launPatah tulang
Angkat senjataGaris besarLambung kapalPutus cita-cita
Angkat perangGaris waktuLapis bajaPupuk hijau
Angkatan UdaraGagap gempitaLawan kataRaja dangdut
Angkatan LautGelak tawaLintah daratRaja minyak
Angkatan DaratGelap gulitaLemah lunglaiRiang bangga
Baik akalGelap pekatLetih lesuRendah diri
Bala pemberianGerak tubuhLidah buayaRendah hati
Bambu runcingGerak gerikLindah daratRoda kehidupan
Bank simpananGotong royongLintas batasRaut muka
Bantal gulingGundah gulanaLuar biasaSambung nyawa
Banting tulangGunung apiLuar dalamSemak belukar
Benteng keratonHak milikLuluh lantakSenda gurau
Barat dayaHak ikhwalLurus hatiSenyum simpul
Barat lautHamba hukumMabuk daratSerah terima
Basah kuyupHamba sahayaMaha besarSuami istri
Batang hidungHancur leburMaha kuasaSurat kabar
Batang leherHancur luluhMaha esaTabah hati
Bintang kejoraHarga matiMaha rajaTahan banting
Bintang berekorHari jadiMain asingTahan lapar
Bintang timurHari rayaMain mataTahun gajah
Bongkar pasangHarta karunMakan honorTanah botak
Buah bajuHati nuraniMakan hatiTanah lapang
Buah bibirHawa nafsuMakan minumTanda jasa
Buah hatiHemat cermatMakan suapTutup mata
Buah pinggangHilang lenyapMana mungkinTutur kata
Budi pakertiHilir mudikMala bencana alamUang kursi
Buka kartuHina dinaMara bahayaUang gedung
Buka tanganHulu sungaiMana biasUang pangkal
Buku tabunganHulu balangMasa bodohUang jalan
Bulan sabitHulu haraMata anginUang kertas
Bumi puteraHutan berantaraMata bolaUang panas
Bunga tanahHutan rimbaMata pisauUang saku
Burung hantuHutan belukarMati kutuUrat nadi
Buta abjadHutang piutangMerah jambuUtang piutang
Cakap anginIbu jaroMinta maafWajib berguru
Caci makiIbu angkatMerah putihWabah penyakit
Campur adukIbu tiriMeja tulisWali kota
Cantik jelitaIbu negaraMeja makanWali murid
Cantik semokIbu pertiwiMuda dewasaWarta isu
Cantik mungilIbu suriNafsu birahiYatim piatu
Cerai beraiIkat kepalaNafsu makanZaman kerikil
Cerdas tangkasIkat pinggangNaik bandingZaman orde baru
Cerdas berakalIbu angkatNaik daunZaman keemasan




Jika kamu ingin lebih memahami tentang bahan ini, kami mempunyai rekomendasi buku yang tepat:









E-book Gratis





Selain memperlihatkan saran buku, kami juga menawarkan e-book gratis bagi kau yang terpesona dengan dunia penulisan buku. Ebook ini kami berikan Istimewa untukmu yang ingin belajar menulis buku. Silahkan download e-book gratis yang Anda perlukan di bawah ini:









Semoga postingan ini bermanfaat. Jika masih ada pertanyaan mampu kamu taruh di kolom komentar. Selamat menulis!



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama