Inilah Syarat Jurnal Nasional Terakreditasi

Menulis jurnal yang terakreditasi tidaklah mirip menulis postingan biasa. Anda perlu mengamati syarat jurnal nasional terakreditasi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi Anda yang sedang proses menulis jurnal. Jurnal nasional yakni terbitan berkala ilmiah yang menyanggupi persyaratan selaku jurnal nasional dan menerima status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau kepala LIPI dengan kurun berlaku hasil akreditasi yang sesuai.


Syarat jurnal nasional terakreditasi selaku sarana untuk mengembangkan produktivitas publikasi ilmiah ilmuwan Indonesia ialah keberadaan terbitan terpola ilmiah yang mendapatkan pengukuhan dunia. Supaya jurnal nasional dapat terakreditasi Dirjen Dikti dan daftar Akreditasi Majalah Ilmiah LIPI, berikut ini kami bagikan syaratnya.


Syarat jurnal nasional terakreditasi ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan budbahasa keilmuan:



  1. Memiliki ISSN;

  2. Memiliki terbitan versi daring (online);

  3. Dikelola secara profesional: ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk penulisan, identitas jurnal, dll.;

  4. Bertujuan memuat/mengomunikasikan hasil-hasil observasi ilmiah dan atau desain ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;

  5. Ditujukan terhadap penduduk ilmiah/peneliti yang memiliki disiplin keilmuan yang relevan;

  6. Diterbitkan oleh penerbit, tubuh ilmiah, organisasi profesi, atau akademi tinggi dengan unit-unitnya;

  7. Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia;

  8. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari sedikitnya 2 institusi yang berlawanan; dan

  9. Memunyai dewan editor/editor yang terdiri atas para andal dalam bidangnya dan berasal dari sekurang-kurangnya 2 institusi yang berbeda.


Lebih lanjut kita ulas, sesungguhnya apa manfaat syarat jurnal nasional terakreditasi?


Dilansir dari laman Ristekdikti, publikasi di jurnal ilmiah berperan penting sebagai salah satu indikator perkembangan sebuah negara. Ukuran berkualitas mampu diukur dari pengesahan yang diberikan oleh pihak luar yang netral dan bertanggung jawab. Dengan demikian, sangatlah masuk akal kalau suatu karya ilmiah bermutu mesti melewati proses penelaahan (review) yang ketat oleh mitra bestari (peer review) dan diterbitkan oleh penerbit ilmiah yang berwibawa. Akreditasi jurnal dikembangkan sebagai fasilitas untuk mengukur apakah sebuah jurnal telah memenuhi syarat minimum mutu penerbitan ilmiah.


syarat minimum mutu penerbitan ilmiah


Ada beberapa jenis jurnal yang dapat ditemui, diantaranya adalah Professional or Trade Journals, Popular Journals, dan Scholarly Journals. Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk menyebarkan suatu penelitian yang sudah dituliskan serta menjadi pola untuk para peneliti lainnya sedang melaksanakan acara penelitian yang sejenis. Pada umumnya jurnal mempunyai cakupan bahan yang luas namun sangat padat, hanya berisikan 6 hingga 8 halaman, tetapi di setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Sebagai syarat jurnal nasional terakreditasi, kita juga perlu memperhatikan cara penulisan sebagai berikut.


#1. Jangan Gunakan Kalimat Berbelit


Syarat jurnal nasional terakreditasi niscaya memiliki kalimat langsung pada poin-poinnya atau “Straight to the point”. Permasalahan yang sering terjadi ialah kebanyakan penulis di Indonesia cenderung berbelit-belit dalam memberikan sebuah pandangan baru. Dalam penulisan sebuah paragraf, paragraf yang bagus mempunyai 1 ilham pokok yang lebih baik ditaruh di kalimat pertama kemudian diikuti penjelasan 3-5 kalimat (deduksi). Untuk menyingkir dari hal ini, penulis diusulkan untuk membuat kerangka penulisan (outline) untuk menyingkir dari menulis wangsit dengan berbelit-belit.


#2. Tidak Banyak Pengulangan


Syarat jurnal nasional terakreditasi adalah dalam jurnal tidak melakukan pengulangan kalimat berlebihan. Pengulangan berlebih akan menciptakan jurnal menjadi tidak efektif. Biasanya pengulangan kalimat berlebih disebabkan alasannya penulis sudah kehabisan materi.


Menulis jurnal bukan soal banyak atau sedikitnya tulisan. Namun seberapa akurat dan berpengaruhnya isu yang kita tulis. Berkaitan dengan penelitian maka kevalidan data menjadi poin pentingnya. Kevalidan ini mampu dilihat dari sistem yang digunakan, cara pengambilan data, pengolahan data serta hasil dari penelitian. Jangan hingga proses penelitian merefleksikan penelitian yang salah sehingga jadinya pun akan salah.


 


(Novia Intan)



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama