Inilah 5 Cara Pintar Menulis Buku Yang Produktif

Dalam setahun mampu menulis 7 judul buku hal yang biasa. Hal yang tidak mungkin ialah menulis buku dalam waktu sehari semalam, namun itu terjadi. Kita mungkin saja mampu mirip itu, selama memiliki kemauan.


Berbicara jumlah buku yang diterbitkan dalam setahun menerbitkan 12 judul buku hal yang mustahil. Selama mempunyai kemauan, mungkin saja dijalankan. Banyak dari teman-sahabat penulis, dalam sebulan mampu menulis dua judul buku. Hal ini berkala dikerjakan. Yang menjadi pertanyaan pada diri sendiri yakni, apakah kita mampu menulis buku secara produktif seperti mereka?


Penulis yang saat ini namannya telah beken, diawali dengan jerih payah. Ketika kita tidur lebih awal dan bangkit kesiangan, mereka rela tidur petang – berdiri pagi, waktunya habis dipakai untuk menulis. Berkaca dengan rutinitas penulis-penulis besar seperti Haidar Musyafa dan Endik Koeswoyo contohnya, ada beberapa point penting untuk bisa menjadi penulis yang produktif.


Tips ini cocok bagi yang hobi menulis buku. Tips ini dikhususkan bagi penulis yang mengalami kesusahan manajemen waktu, dan kesusahan karena dipengaruhi oleh mood. Meski demikian, goresan pena ini juga diperuntukan oleh siapa pun yang memang ingin dan mau berguru.


 



  1. Disiplin Pada Diri Sendiri


Disiplin juga bukan masalah yang gampang. Disiplin itu keras pada diri, tetapi lunak pada orang lain. Keras dalam hal ini membiasakan dan menuntut diri sendiri melaksanakan ini dan itu. Membuat batas waktu sendiri juga bab dari disiplin. Kemampuan mendisiplinkan diri dikala menulis buku tidak semua penulis bisa menepati komitmen yang dibuatnya sendiri. Jangan kan akad pada diri sendiri, sering kali pihak dari penerbit menawarkan jatuh tempo, kita masih telat belum bisa menyelesaikannya.


Penulis yang memiliki kedisiplinan yang baik, tidak mencicipi permasalahan memiliki arti saat diharuskan berkompetisi dengan penulis lain. Penulis yang umum menempa diri dalam proses, secara kualitas tulisan, dan jumlah karya yang dikeluarkan mempunyai kecenderungan lebih banyak. Kenapa? Karena penulis yang memiliki kedisiplinan tidak gampang termakan oleh godaan yang ada disekitarnya. Ia bisa survive, dan konsisten menulis, apapun kondisinya.


 



  1. Melawan Rasa Malas Pada Diri Sendiri


Musuh terbesar di dalam hidup bukan orang lain, melainkan diri sendiri. Karena Sang lawan diri sendiri, sering kali dengan mudahnya kita kalah. Rasa malas dan mencampakkan-buang waktu jauh lebih kita kerjakan, daripada mempergunakan waktu dengan cara yang lebih produktif. Kendala yang dihadapi saat menulis buku juga demikian. Saat rasa malas itu tiba, wangsit dan ide mendadak berhenti. Penulis mengalami kebuntuan. Ujung-ujungnya, berhenti menulis, dan melakukan aktivitas lainnya.


Rasa malas tiba sekali dua kali hal yang lumrah. Hal yang tidak masuk akal dan mengkhawatirkan dikala rasa malas itu bermetamorfosis suatu kebiasan. Salah satu cara mencampakkan rasa malas tersebut mampu disiasati untuk menantang diri sendiri. Misalnya, dengan cara poin berguru disiplin. Carannya mampu melatih diri sendiri untuk membuat list jadwal menulis, misalnya setiap pagi pukul 05.00 WIB sampai 07.00 WIB. Dalam kondisi apapun, di jam tersebut, baik ada pandangan baru, tidak ada ide, atau tidak ada materi, biasakan untuk tetap di depan laptop, menulis apapun itu yang terlintas di dalam pikiran.


 



  1. Buat Sticky Note


Sticky Note salah satu alternatif yang mampu menghidupkan semangat untuk menulis buku. Cara ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan tidak membuat catatan kecil satu ini. Sticky Note biasa digunakan selaku catatan kecil yang ditempelkan di meja, komputer atau apapun, yang fungsinya memang sebagai pengingat.


Stiky Note efektif menghidupkan kembali semangat menulis. Misalnya, disebabkan deadline yang mesti diatasi yang masih tertempel di meja, mau tak maukita mesti menuntaskan segera, dan mengerjakan acara lain. Ketika tidak membuat catatan di stiky Note, meski batas waktu tinggal 6 jam, diri kita kurang mendapatkan dorongan untuk menyelesaikannya. Hal ini disebabkan karena secara alamiah, manusia lebih responsif dengan hal-hal yang bersifat visual.


 



  1. Tuliskan dan Seriusi Apa yang Ingin Dituliskan


Membiasakan untuk disiplin menulis buku pertamakalinya memang perlu waktu dan membiasakan diri. Jika masih terlalu berat, minimal sebulan mampu menyelesaikan satu naskah. Jika bulan berikutnya tidak mempunyai tema yang ingin ditulis, tetap anggarkan waktu di depan komputer, sekedar rendem mengetik apa yang terlintas di dalam pikiran kita. Kemudian simpan coret-coret tulisan yang tidak terperinci itu. Kemudian matikan laptop, keluar dari rumah sekedar mencuci baju, makan, jalan-jalan atau bermain. Sekirannya sudah cukup waktu refreshing, dan mood kembali, buka catatan tadi. Baca satu persatu. Pasti salah satu catatan tidak terang tadi ada hal yang menarik untuk ditulis menjadi sebuah tema buku.


Setelah menemukan hal yang mempesona dari catatan tersebut. Langkah selanjutnya tinggal menseriusi, mencari data suplemen, mencari tumpuan dan mencari materi yang secukupnya bisa mendukung goresan pena yang akan ditulis.menulis buku sesederhana dan semudah itu. Mencari pokok bahasan pun bisa dilakukan cuma sekedar corat-coret.


 



  1. Buat Deadline dan Target Sendiri


Membuat deadline dan target sendiri ketika menulis buku diwajibkan. Hampir sebagian besar penulis buku yang produktif menelurkan karya biasannya mereka menciptakan target dan mendeadline naskah yang mereka tulis. Seberapa penting menciptakan batas waktu dan target pasti telah terperinci. Jelas-terperinci upaya menekan diri sendiri untuk mendisiplinkan diri sendiri. inilah yang dimaksud dengan keras terhadap dirinya sendiri, dan lunak terhadap orang lain. Meski ada juga orang yang masih berprinsip alon-alon asal kelakon. Dampaknya, ketika dihadapkan dengan dunia persaingan, mereka kurang sportif dan kurang kompetitif.


 


Inilah beberapa dasar latihan agar mampu menulis buku secara produktif. Tidak ada pencapaian yang diperoleh dengan gampang. Terkadang, untuk mencapai hal tersebut memerlukan metode dan cara pandai. Salah satunya dengan melatih diri sendiri, dan membiarkan diri sendiri larut dalam kesusahan, capek. Karena semua itu adalah proses meraih titik yang kita inginkan, yakni menjadi seorang penulis yang produktif.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda mampu langsung Kirim Naskah dengan mengikuti mekanisme berikut ini: KIRIM NASKAH


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak wacana menulis buku anda mampu menyaksikan Artikel-artikel berikut:



  1.  Kebutuhan Menulis Buku Bagi Para Pustakawan

  2. Pedoman dan Model Acuan Teknik Menulis Buku Teks yang Berkualitas

  3. Teknik Menulis Buku Ajar dengan Gaya Ilmiah Populer

  4. Teknik Menulis Buku Panduan yang Baik


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


[Elisa]


 


Referensi




Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama