Naskah Buku Tidak Direspon Penerbit Buku? Ini Yang Harus Kamu Lakukan

Tantangan terbesar penulis buku sesudah menuntaskan naskah buku adalah memberikan ke penerbit buku. Hanya saja, untuk menawarkan buku, penulis mesti memiliki energi lebih dan siap untuk ditolak. Naskah buku ditolak sudah menjadi ritual umumbagi penulis.


Tidak ada penulis yang berharap naskah buku nya ditolak oleh penerbit buku. Ketika Penulis sudah mendapatkan kepastian ditolak, bisa secepatnya memasukan naskah buku ke penerbit buku lainnya. Bagaimana jika yang terjadi Naskah buku penulis tidak direspons dan tidak menerima kepastian dari penerbit?


Berikut beberapa hal yang penulis lakukan dikala naskah buku tidak menerima kepastian dan kejelasan dari penerbit.


 



  1. Tanyakan Apakah Naskah buku Sudah Diterima Oleh Penerbit


Penerbit memiliki kebijakan sendiri mengenai ketentuan teknis naskah Buku dan jenis naskah. Sekalipun kita mempunyai naskah dengan jenis sama, tidak menjamin naskah akan diterima oleh penerbit buku. Aturan secara biasa , penerbit memperlihatkan perhitungan waktu konfirmasi diterima atau tidak naskah, kurang lebih 3 bulan. Setelah 3 bulan, penulis boleh mengkonfirmasi pribadi kepada penerbit bersangkutan. Penulis juga sudah boleh memperlihatkan goresan pena ke penerbit lain.


Hindari mengirimkan naskah yang sama, dalam waktu yang serupa, ke penerbit buku berbeda. Ketika satu naskah diterbitkan oleh penerbit berlawanan secara serentak, maka penulis telah melanggar instruksi etik menulis buku. Pihak penerbit juga merasa dirugikan dengan kasus seperti ini.


Bagaimana jika telah 3 bulan tidak mendapatkan kabar? Penulis bisa pribadi mengkonfirmasi dan menanyakan kejelasan naskah buku. Banyak argumentasi kenapa penerbit tidak mengkonfirmasi naskah buku kita. Beberapa karena karena penerbit terlampau banyak mendapatkan naskah buku, sehingga ada beberapa naskah buku yang luput atau redaksinya lupa mengkonfirmasi. Bisa juga disebabkan karena naskah buku kita memang belum hingga ke penerbit, bisa karna salah alamat, atau masih tertahan diperjalanan, atau entah nyangkut dimana.


Alasan lain kenapa penulis harus aktif menanyakan yaitu, untuk mencurigai kredibiltas penerbit buku itu sendiri. Tidak dapat disangkal bahwa banyak penerbit buku nakal. Penerbit buku yang badung sengaja tidak mengkonfirmasi, dan diam-diam mempublikasikan tanpa sepengetahuan penulis.


 



  1. Menanyakan, Berapa Lama Waktu Kita Mendapatkan Kepastian


Aktif menanyakan ialah kunci cepat mendapatkan kepastian dari penerbit buku. Bertanyalah sewajarnya, jangan terlalu sering, beri waktu. Misal, dua minggu sekali atau sebulan sekali menelfon untuk memastikan dan mengingatkan ke penerbit. Jika naskah buku sudah ditentukan diterima masuk ke dapur redaksi untuk ditelaah, dibaca dan diteliti keaslian naskah dan kelayakan terbit atau tidaknya naskah, jangan lupa menanyakan sesuai waktu yang dijanjikan oleh editornya.


Ketika penerbit menawarkan asumsi waktu untuk kepastian naskah, kita masih terus aktif mengingatkan. Misalnya komitmen dari penerbit sebulan lagi akan diberi kabar, jikalau lebih dari sebulan tidak memperoleh pemberitahuan melalui email, telfon atau SMS, penulis kembali mengajukan pertanyaan dan mengingatkan. Aktif menanyakan naskah ke penerbit buku bukan hal yang memalukan, itu salah satu peran penulis disamping sebagai penulis. Upaya ini untuk mengantisipasi supaya naskah kita tidak terongokan di dapur redaksi terlalu usang. Karena ada beberapa penerbit kalau penulis tidak aktif, akan diproses dengan santai, bahkan mampu saja tidak diproses sama sekali.


 



  1. Naskah Ditolak? Tanyakan Alasan Penerbit Menolak Naskah


Naskah ditolak penerbit buku itu hal yang lumrah. Ditolak penerbit bukan mempunyai arti akan rampung seluruhnya. Penerbit-penerbit besar taraf Nasional biasannya akan menawarkan masukan dan menunjukkan argumentasi kenapa naskah tidak diterima. Sedangkan beberapa penerbit yang lain, ada yang tidak memperlihatkan masukan dan koreksi sama sekali. menghadapi penerbit yang tidak memperlihatkan koreksi naskah, tidak ada salahnya kita menanyakan alasan kenapa naskah kita ditolak, dan apa saja yang perlu dibenahi.


Koreksi dan masukan dari penerbit inilah yang dijadikan intropeksi diri berikutnya. Kemudian naskah yang ditolak, edit ulang. Jika masih tertantang, naskah yang ditolak dan sudah diedit tawarkan lagi ke penerbit buku yang lain. Proses seperti ini begitu seterusnya, hingga naskah yang ditulis diterima dan diterbitkan oleh penerbit.


 



  1. Siapkan Diri Sendiri Untuk Bersabar dan Mencoba Lagi


Menerbitkan sebuah buku bagi penulis pemula membutuhkan energi. Baik energi mental, fisik dan psikis. Tantangan seorang penulis pemula probabilitas naskah untuk diterima kecil. Pengaruh nama penulis sungguh mensugesti. Penerbit yang sudah mempunyai nama, mempertimbangkan seberapa berpengaruh nama penulis. Penulis yang telah mempunyai nama dan memberi dampak terhadap masyarakat, tentu akan diprioritaskan.


Tahu masalah Raditya Dika pertamakali menulis buku? Ketika beliau belum memiliki nama setenar kini, Ia mempublikasikan buku. Buku tersebut terbilang kurang laku, dan akibatnya bukunya sendiri di beli sendiri. Tidak hanya Raditya Dika, Dee Lestari juga demikian. Ia bermodal menerbitkan buku pertama dengan sistem Print on demand. Buku yang diterbitkan sendiri tersebut lalu disebar ke beberapa rekan-rekannya, sebelum risikonya, karyanya justru dilirik oleh penerbit buku. Kemudian dicetak ulang, dan menjadilah karyanya booming, sampai kini melahirkan supernova series.


Penulis juga mesti merencanakan secara mental. Siap mental saat karya kita akan ditolak oleh penerbit berulang kali. Penulis yang sekali ditolak dan langsung frustasi, dapat ditentukan akan kalah berkompetisi dengan penulis-penulis biasa, namun memiliki semangat dan gigih. Karena tidak ada keberhasilan yang mampu diraih dengan gampang.


 


Itulah kempat poin yang harus dimengerti oleh penulis pemula. Menjadi penulis pemula memerlukan energi lebih, dan mesti aktif. Naskah ditolak cuma langkah awal. Anggap saja usaha kita memasukan naskah bagian dari memperkenalkan siapa diri kita ke penerbit buku. Menunjukan dan pertanda kepada penerbit, bahwa kita penulis yang naskahnya pantas untuk diterbitkan. Jika masih ragu dengan cara berkompetisi mirip poin di atas, alternatif kedua menerbitkan buku dengan tata cara print on demand di deepublish.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengubah ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda mampu eksklusif Kirim Naskah dengan mengikuti mekanisme berikut ini: KIRIM NASKAH


Jika Anda ingin mengenali lebih banyak ihwal menulis buku anda dapat melihat Artikel-postingan berikut:



  1.  Kebutuhan Menulis Buku Bagi Para Pustakawan

  2. Pedoman dan Model Acuan Teknik Menulis Buku Teks yang Berkualitas

  3. Teknik Menulis Buku Ajar dengan Gaya Ilmiah Populer

  4. Teknik Menulis Buku Panduan yang Baik


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


[Elisa]



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama