Teknik trading candlestick ialah salah satu teknik yang telah lama dipakai banyak orang bahkan hingga hari ini masih digunakan. Jika dihitung, teknik mirip ini sudah bertahan hingga satu periode lamanya. Ada beberapa seni manajemen yang mampu para trader terapkan dan taktik ini dinilai sukses.
Untuk itu berikut yakni beberapa taktik trading dengan candlestick
1. Three White Soldiers
Masuk pada taktik yang pertama ialah three white soldiers. Pola seni manajemen yang satu ini terbilang gampang untuk diperhatikan jikalau sudah berada di posisi yang sempurna. Faktor yang terpenting diamati yaitu saat ada tiga candle putih yang satu sama yang lain berbeda ketinggiannya. Candle tersebut mengambarkan bahwa harga kembali naik setelah tren turun.
Kondisi tren pasar pada saat menggunakan seni manajemen three white soldiers yakni sesudah dalam kondisi oversold. Setelah keadaan tersebut, sinyal akan semakin akurat. Maka dari itu, hindarilah harga yang bergerak naik turun dalam kisaran waktu yang sempit. Apabila candle putih muncul terlalu usang malah akan menciptakan harga menggeluti dan menimbulkan pemasaran pendek.
2. Bullish Engulfing
Para trader juga mampu menggunakan taktik trading dengan candlestick yang disebut dengan bullish engulfing. Pola candlestick bullish engulfing ini didapatkan saat ada dua candlestick yang saling bertentangan bentuknya dan umumnya ada di tamat downtrend. Bagian candle yang pertama memperlihatkan penurunan harga yang terakhir.
Untuk bagian candle kedua umumnya menjadi yang paling penting dimana candle tersebut memperlihatkan mengambarkan bahwa harga masuk ke uptrend. Candle kedua ini mesti lebih tinggi dari candle yang pertama. Para trader juga mesti melakukan deteksi reversal dalam menggunakan taktik ini selain mengandalkan candle kedua dan para trader mampu stop entry pada level harga di bawahnya.
3. Inverted Hammer
Strategi inverted hammer juga mampu diterapkan untuk para trader yang ingin mencoba trading dengan memanfaatkan candlestick. Candle yang memiliki pola inverted hammer ini memiliki ekor yang panjangnya dua kali dari candlestick. Munculnya inverted hammer ini ada pada area bawah dikala sedang mengalami downtrend.
Inverted hammer ini juga menjadi sinyal pembalikan harga naik yang mana memiliki syarat mesti berada di level support. Bullish dan bearish tidak mensugesti tubuh candle alasannya yang paling penting adalah ekor mesti dua kali lebih panjang dari candle. Untuk entri dengan taktik ini adalah saat harga menjamah level support, para trader mampu entry saat candle selanjutnya dibuka.
4. Morning Star
Ada banyak tingkatan taktik yang ada dalam trading, morning star menjadi salah satu yang paling sukar untuk para pemula. Morning star yakni salah satu bentuk candle yang terjadi dikala terjadi suatu downtrend panjang. Hal yang menciptakan sebuah tren mampu terjadi pola morning star ialah adanya tiga candle yang berbeda bentuknya.
Salah satu candle mempunyai badan yang pendek dan berada di antara candle hitam dan candle putih. Antara kedua candle hitam dan putih tersebut tidak ada tumpang tindih dan hal tersebut menunjukan downtren sebelumnya telah mereda. Jika muncul morning star, ada baiknya para trader membutuhkan indikator lain alasannya ada risiko sinyal imitasi yang terdeteksi.
5. Piercing Line
Strategi yang terakhir ini selain disebut piercing line juga disebut dengan candlestick double. Apabila para trader memperoleh teladan ini, strategi yang mesti dipraktekkan ialah memutuskan kehadiran piercing line berada pada final downtrend. Gunakan indikator RSI atau MACD untuk memastikannya dan siap-siap masuk ke posisi buy bila telah benar-benar downtrend.
Perdagangan makin hari senantiasa saja terjadi naik dan turun. Para trader yang menerapkan beberapa strategi trading dengan candlestick ini tentu harus waspada. Di samping itu, perhatikan candlestick dan jangan sampai salah mengira bila tidak mau merugi.
Incoming search terms:
- taktik trading candlestick
Sumber stt.ac.id