Daftar Isi
Identifikasi dilema yakni bagian penting dalam suatu penelitian. Meskipun tidak masuk dalam struktur penulisan, kenali persoalan atau duduk perkara identification tergolong proses krusial. Dalam langkah-langkah observasi, identifikasi masalah menempati poin pertama. Makara sebelum kamu meneliti sesuatu, identifikasi topik atau duduk perkara harus jelas terlebih dahulu. Tanpa identifikasi yang kuat dan matang, penelitian akan mudah dipatahkan.
Karena penting, kamu pun mesti benar-benar mengerti apa itu identifikasi masalah. Kalau pemahamanmu sudah tepat, maka penelitian pun mampu dikerjakan dengan mudah. Tidak ada lagi yang namanya kebingungan ketika menulis penelitian seperti skripsi.
Pengertian Identifikasi Masalah
Masalah observasi atau topik observasi kuat terhadap mutu penelitian. Artinya masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan memilih penelitian yang dihasilkan. Tak cuma itu, identifikasi duduk perkara yang terang memilih apakah penelitian bisa dilanjutkan atau tidak. Bila dilema atau topik yang diangkat tidak menyanggupi persyaratan maka peneliti pun harus mencari topik lain yang lebih mempesona dan penting.
Secara lazim, persoalan penelitian mampu diartikan sebagai pernyataan yang mempertanyakan ihwal satu atau beberapa variabel yang ada dalam sebuah fenomena. Melansir ppbsi.unsiyah.ac.id, variabel yakni desain yang menampung nilai bermacam-macam, pembeda antara sesuatu dengan lainnya. Dalam suatu studi yang memakai alur berpikir deduktif lazimnya ditampilkan definisi operasional variabel. Sementara itu, variabel dalam penelitian kualitatif seringkali disebut definisi konseptual.
Identifikasi persoalan didefinisikan sebagai upaya untuk menerangkan masalah dan membuat penjelasan mampu diukur. Identifikasi ini dikerjakan sebagai langkah pertama penelitian. Kaprikornus, secara ringkas, kenali ialah mendefinisikan dilema observasi. Selain itu, identifikasi duduk perkara juga mampu diartikan selaku proses dan hasil pengenalan masalah atau inventarisasi persoalan. Makanya identifikasi ini menjadi langkah awal penelitian yang penting.
Baca Juga: Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Pengertian Identifikasi Masalah Menurut Para Ahli
Supaya semakin paham, kamu mampu memperhatikan pengertian identifikasi masalah menurut dua ahli yaitu Suriasumantri dan Amien Silalahi.
1. Suriasumantri
Menurut Suriasumantri, kenali masalah yaitu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam sebuah jalinan tertentu bisa kita identifikasi selaku sebuah problem.
2. Amien Silalahi
Sedangkan berdasarkan Amien Silalahi, kenali dilema ialah perjuangan untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap sebuah dilema yang sekiranya mampu didapatkan jawabannya.
Bagian Identifikasi Masalah
Ada dua bagian dalam identifikasi dilema. Jadi nggak cuma asal, identifikasi problem pun mesti memuat dua bagian ini, adalah:
1. Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah
Identifikasi masalah mesti memuat akar penyebab yang terang. Di dalamnya menampung asal-muasal duduk perkara terjadi. Misalnya, kamu membicarakan problem kemiskinan. Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, kau harus menerangkan aspek-faktor yang menimbulkan kemiskinan seperti sempitnya lapangan pekerjaan, rendahnya upah, dan sebagainya.
2. Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah pada Suatu Fenomena
Setelah mnejelasan penyebar duduk perkara, kamu harus mengebangkanefek atau pengaruh dilema tersebut secara lebish luas.Mengambil pola sebelumnya, kau mesti membuktikan efek kemiskinan untuk kondisi perekonomian dalam lingkup nasional. Makara tak cuma sebatas menjelaskan penyebab dilema, kenali duduk perkara pun berisi perihal imbas masalah terhadap sebuah fenomena tertentu.
Baca Juga: Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap
Sumber untuk Mendapatkan Bahan Identifikasi Masalah
Sebelum mengatakan ihwal cara membuat identifikasi dilema, kau harus tahu sumber-sumber untuk menerima bahan identifikasi. Masalah atau topik tidak datang begitu saja. Kamu pun mesti menemukannya dengan cara berpikir kritis. Sejauh ini, ada beberapa sumber yang mampu kau manfaatkan untuk mendapatkan persoalan atau topik tertentu selaku objek observasi.
- Perbanyak membaca literatur
Kamu bisa membaca banyak materi seperti jurnal penelitian dan laporan observasi. Bacaan-bacaan tersebut memberikan dilema sekaligus mampu menginspirasimu. Ada banyak bahan bacaan mirip buku, media cetak, media online, rilis, dan sebagainya. Terpenting, bahan yang kamu baca memang dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya.
- Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya wawasan
kamu mampu mengikuti pertemuan ilmiah seperti seminar atau diskusi. Selain pengetahuan bertambah, kamu mampu lebih terbuka menyaksikan situasi terkini. Sumber yang lain, kau mampu melakukan observasi atau pengamatan secara langsung. Dengan pengamatan yang bagus, kamu mampu menyaksikan kondisi sekitar dengan lebih kritis.
- Gunakan wawancara atau kuesioner untuk menerima data
Selain sumber di atas, kau bisa juga mempergunakan wawancara dan angket atau kuesioner. Misalnya, lewat wawancara kau mampu memperoleh masalah yang dihadapi penduduk tertentu. Demikian juga dengan membuatkan angket, kau mampu menerima gambaran perihal persoalan yang tengah dialami orang lain. Melalui pengalaman juga bisa lo, nggak jarang peneliti mendapatkan problem atau topik mempesona karena dia sendiri yang mengalaminya. Asalkan disokong data dan argumen yang berpengaruh, pengalamanmu terhadap sesuatu bisa diteliti lebih dalam.
Cara Membuat Identifikasi Masalah
Sebelum mengidentifikasi dilema, peneliti perlu melakukan beberapa hal selaku berikut. Tujuannya supaya identifikasi problem yang didapatkan matang.
- Memahami teori, fakta, dan inspirasi wacana bidang atau topik tertentu yang dipilih peneliti. Peneliti mesti mengetahui penelitian dalam bidang tersebut dengan cara mengulas literatur
- Menumbuhkan keingintahuan supaya peneliti memiliki minat untuk meneliti topik atau problem tertentu
- Kehidupan dan korelasi yang dibangun oleh observasi mesti terkait dengan kemajuan teknologi. Artinya, peneliti mesti melek perkembangan teknologi dan gosip
- Pengetahuan dan peneliti mesti diperoleh lewat jurnal, majalah, dan buku gres
- Peneliti mampu menyusun survei anjuran untuk penelitian lebih lanjut yang diberikan pada akhir laporan observasi dan tinjauan proyek penelitian
Ketika mengidentifikasi problem pun dilarang sembarang pilih, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan. Contohnya, jika problem mengenai tujuan dan target yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai, apa yang hendak dikerjakan oleh peneliti.
Kemudian, identifikasi persoalan dilarang cuma fokus pada duduk perkara atau tantangan saja. Namun peneliti juga harus menimbang-nimbang kendala yang mungkin menghalangi tercapainya tujuan dan sasaran.
Ditambah lagi, kenali harus didasarkan pada pengamatan empiris, seperti data dan berita yang diperoleh dari survei, wawancara, dan studi dari aneka macam sumber. Selanjutnya, identifikasi mesti menciptakan pernyataan yang menggambarkan problem yang dihadapi.
Baca Juga: Teks Editorial: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap
Setelah mendapatkan duduk perkara atau topik mempesona yang bakal diangkat, kamu mesti mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengidentifikasi masalah:
1. Identifikasi problem secara umum
Langkah permulaan, kau mesti mendefinisikan duduk perkara secara biasa . Misalnya, kamu bisa bertanya dan mencari tanggapan dari pertanyaan seperti ini: apakah isu negatif lebih menarik minat orang dibandingkan info yang kasatmata?
Kemudian, pertanyaan tersebut dipersempit lagi dengan pertanyaan, “Apakah berita negatif mirip perampokan, korupsi menarik perhatian orang lebih dari gosip aktual seperti pertumbuhan ekonomi negara?
2. Memahami sifat dilema
Nah, langkah kedua yaitu memahami sifat duduk perkara. Cara terbaik untuk memahami problem ialah melakukan diskusi. Makara berdiskusilah dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang persoalan yang kau teliti
3. Kumpulkan literatur yang tersedia
Kumpulkan semua observasi terkait dengan problem akan dikaji.langkah ketiga ini akan membantu kamu untuk menyederhanakan dilema, mengidentifikasi kesenjangan observasi, memberikan ide-inspirasi gres di bidang terkait, dan memilih rancangan observasi
4. Mengembangkan inspirasi-wangsit melalui diskusi
Diskusi senantiasa menghasilkan info yang bermanfaat. Berbagai inspirasi gres dapat dikembangkan. Sehingga identifikasi persoalan yang kau kerjakan pun makin dalam. Peneliti mesti mendiskusikan masalahnya dengan rekan dan orang lain yang memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang serupa atau setidaknya pernah menangani persoalan yang sama.
5. Menyusun ulang persoalan penelitian
Setelah kenali duduk perkara dibuat, langkah berikutnya adalah baca dan susun kembali problem penelitian menjadi perumpamaan operasional. Mengutip dari penelitianilmiah.com, pertanyaan observasi permulaan yakni mengapa produktivitas di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di India?
Setelah dilema dipahami, literatur yang diharapkan sudah ada, dan diskusi tentang dilema telah dijalankan maka pertanyaan disusun, “Faktor-faktor apa yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari industri manufaktur di Jepang selama dekade 1971 sampai 1980 dibandingkan industri manufaktur di India?”
Sumber harus di isi