Esai: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, Dan Acuan Lengkap



Esai. Anda niscaya pernah membaca postingan-artikel di internet, surat kabar, atau majalah tetapi tidak tahu itu termasuk postingan apa? Pernahkah kau menerka bahwa postingan tersebut yakni esai? Apakah kau tahu wacana esai? Kalau kalian sudah tahu, namun kurang klarifikasi ihwal esai, Nah, kali ini akan membicarakan mengenai pengertian esai, ciri-ciri, struktur, dan misalnya, simak sampai selesai ya!





Pengertian Esai Menurut Ahli





Pengertian esai menurut para hebat mampu kamu ketahui penjelasannya seperti di bawah ini.





1. Parlindungan Pardede (2010)





Secara etimologis, kata esai berasal dari verba Prancis yang diadopsi dari kata Essayer, mempunyai arti mencoba, sedangkan dalam bahasa Inggris essay memiliki arti ‘upaya” atau “percobaan”. Berdasarkan pencarian etimologis di atas, mampu dibilang bahwa esai yaitu sebuah upaya seorang penulis untuk mengungkapkan fikiran atau gagasannya dalam bahasa tertulis.





2. Rahayu (2007)





Esai yakni bentuk tulisan yang membahas suatu problem yang berawal dari penghidangan duduk perkara, sampai dengan pertimbangan langsung penulis menurut teori dan fakta di lapangan. Penyelesaian duduk perkara dalam jenis goresan pena ini memaparkan data dan isu untuk diambil final, dan komponen-komponen pembangunnya disusun secara urut, lengkap, dan utuh.





3. Wijayanti, dkk (2012)





Esai ialah sebuah karangan yang berbentuk goresan pena, berisi lebih dari satu paragraf. Jenis goresan pena ini berisi pendapat atau pandangan penulis perihal suatu permasalahan tertentu yang bersifat subjektif dan argumentatif.





4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)





Esai yaitu sebuah karangan prosa yang membahas sebuah problem secara sepintas lalu dari sudut pandang eksklusif penulis.





5. Soetomo





Esai ialah suatu uraian atau karangan pendek yang membahas tentang persoalan yang menarik perhatian untuk dipelajari atau diselidiki. Pada jenis tulisan ini, pengarang mengutarakan gagasan, asumsi, keinginan, dan perilaku mengenai problem tersebut.





Berdasarkan pertimbangan para mahir di atas, esai ialah sebuah karya terulis yang membahas tentang suatu permasalah berdasarkan pandangan pribadi penulis. Secara lazim, di dalam jenis goresan pena ini menghidangkan wangsit, argumen, perumpamaan emosional, dan memancing sebuah perdebatan atau diskusi pada para pembaca. 





Jenis tulisan ini merupakan alat yang digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan gagasannya secara personal, sehingga bersifat subjektif dan argumentatif. jenis tulisan ini mampu terdiri atas 500 hingga dengan 5000 kata, bahkan lebih. Namun, pada umumnya dalam jenis goresan pena ini terdapat 1000 hingga dengan 3000 kata. Sejumlah kata tersebut cukup menawarkan penulis untuk mengekspresikan gagasannya perihal sebuah hal tertentu.





Topik atau tema dalam jenis goresan pena ini tidak terbatas pada satu bidang saja, akan namun mampu berdasarkan aneka macam bidang ilmu tertentu, misalnya perihal pendidikan, kesehatan, politik, dan sebagainya. Pada tema-tema tersebut lazimnya penulis mengutarakan fakta-fakta terlebih dahulu, kemudian penulis memaparkan pendapatnya secara langsung dengan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti pembaca.





Setelah mempelajari tentang definisi-definisi dari jenis goresan pena, berikutnya kita akan mempelajari wacana apa saja ciri-ciri jenis goresan pena ini. 





Baca Juga: 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet





Ciri-ciri Esai





Suatu karya atau karangan bisa dikatakan selaku suatu esai jikalau mempunyai ciri-ciri kebanyakan seperti di bawah ini.





1. Singkat





Ciri-ciri yang pertama adalah singkat, maksudnya yaitu isinya tidak panjang dan mampu dibaca dalam waktu yang singkat atau tidak banyak memerlukan banyak waktu untuk membacanya.





2. Personal





Ciri-ciri yang kedua yaitu esai bersifat personal, maksudnya ialah pada jenis tulisan ini terdapat pemikiran penulis mengenai sikap, pandangan, dan argumentasi secara subjektif yang dipaparkan dalam jenis goresan pena ini.





3. Gaya pembeda





Ciri-ciri yang ketiga yaitu adanya gaya pembeda, tujuannya adalah setiap esai akan berbeda dengan jenis tulisan ini yang lain berdasarkan gaya pembeda dari penulisnya. Selain itu, setiap penulis akan berusaha membedakan tulisannya dengan penulis lainnya dengan ciri khasnya masing-masing, mampu berupa gaya bahasanya atau opsi katanya.





4. Kebutuhan penulisan





Ciri-ciri keempat ialah menyesuaikan keperluan penulisan, maksudnya yakni sebuah esai tersebut akan menyanggupi kriteria penulisan, yaitu dimulai dari pendahuluan dan diakhiri dengan akhir dan penutup secara logis dan runtut.





5. Tidak senantiasa utuh





Ciri-ciri yang kelima yaitu tidak selalu utuh, tujuannya yakni pada jenis goresan pena ini tersebut hanya membahas poin-poin yang penting saja atau pembahasan detail perihal sebuah hal tertentu, sehingga tidak semua aspek dibahas dalam sebuah jenis goresan pena ini.





6. Berbentuk prosa





Ciri-ciri yang keenam yaitu berbentuk prosa, tujuannya yaitu esai atau karangan tersebut bersifat naratif dalam penjelasannya, sehingga dalam jenis goresan pena iniitu penjelasannya dengan narasi-narasi atau berkaitan dengan pertolongan gosip tertentu yang diungkapkan oleh penulis.





Baca Juga: Tips Menulis Karya Ilmiah Agar Cepat Selesai





Tujuan Esai





Seperti teks kebanyakan, esai memiliki tujuan yang hendak diraih. Tujuan dari esai yakni menciptakan pembaca mampu menyaksikan sudut pandang yang berbeda perihal suatu persoalan. Permasalahan pada jenis goresan pena ini tidak serta merta dibahas secara subjektif dengan pandangan penulis pribadi, akan namun tetap berdasarkan fakta dan data yang valid, sehingga jenis tulisan ini tersebut mampu diandalkan validitasnya. 





Selain menurut data dan fakta, narasi dalam suatu jenis tulisan ini haruslah logis dan dapat dipahami dengan gampang oleh pembaca. Logis di sini tujuannya disokong dengan kalimat-kalimat efektif dan sederhana. Maka dari itu, esai tidak cuma sebatas goresan pena atau karangan berbentukopini penulis, akan tetapi membicarakan sebuah hal atau persoalan menurut data dan fakta yang ada.





Jenis-jenis Esai





Esai mempunyai beberapa jenisnya, pada bab ini, kita akan membahas tentang 6 jenis dari esai. Penjelasannya mirip di bawah ini, simak ya!





1. Esai Deskriptif





Esai deskriptif adalah esai yang membicarakan mengenai deskripsi sebuah subjek atau sebuah hal dengan memakai lima indera. Maksudnya adalah pada jenis goresan pena ini ini penulis mendeskripsikan suatu topik secara lengkap. Poin terpenting dalam jenis tulisan ini ialah tergantung pada detail-detail dan paragraf yang disusun oleh penulis, sehingga menciptakan pembaca lebih gampang untuk memahaminya.





2. Esai Kritik





Esai kritik adalah esai yang membicarakan mengenai suatu hal berkaitan dengan karya, misalnya pada karya sastra, seni, musik dan sebagainya. Pada jenis goresan pena ini berkonsentrasi pada tujuan penulis untuk menciptakan masyarakat sadar dan membuka mata dengan adanya sebuah karya tersebut, sehingga penting untuk dipelajari untuk penduduk lazim. Salah satu bentuk jenis tulisan ini kritik dalam kesusastraan disebut dengan kritik sastra.





3. Esai Cukilan Watak





Esai cukilan tabiat ialah esai yang membahas perihal cerita atau pengalam seseorang yang dicurahkan pada pembaca. Jenis tulisan inisendiri memiliki tujuan untuk menayangkan atau menghidangkan kepribadian atau perilaku seseorang agar dapat dicontoh atau mampu diambil pelajaran atau manfaatnya. Pada jenis goresan pena ini cukilan sopan santun ini, penulis menceritakan seseorang, bukan dirinya sendiri, sehingga berbeda dengan jenis tulisan ini.





4. Esai Tajuk





Esai tajuk adalah esai yang membicarakan tentang suatu topik yang sedang hangat terjadi di penduduk . Jenis tulisan ini mampu didapatkan pada surat kabar atau majalah. Selain membicarakan topik yang hangat, jenis goresan pena ini bertujuan untuk mengungkapkan opini dari surat kabar tersebut pada pembaca, sehingga dapat membentuk opini pembaca. Padajenis tulisan ini di surat kabar atau majalah, tidak senantiasa harus menyertakan nama dalam penulisannya. 





5. Esai Reflektif





Esai reflektif ialah esai yang ditulis dengan sarat keseriusan dari penulis dan diutarakan dengan bahasa yang formal, sarat hati-hati, dan amat mendalam, sehingga jenis goresan pena ini tersebut dapat dikatakan selaku jenis tulisan yang serius. Jenis tulisan ini lazimnya berkaitan dengan topik-topik tentang politik, pendidikan, dan sebagainya. Jenis tulisan ini ini ditujukan pada para akademisi atau cendekiawan yang mempunyai latar belakang dan bidang yang berhubungan.





6. Esai Pribadi





Esai pribadi adalah esai yang ditulis berdasarkan pribadi penulis, sehingga banyak menceritakan pandangan, sikap, dan pengalaman penulis secara eksklusif. Jenis tulisan ini hampir mirip dengan jenis goresan pena ini cukilan sopan santun, yang membedakan yakni siapa yang dibahas dalam jenis tulisan ini. 





Baca Juga: Mau Menulis Pendahuluan Esai Lebih Mudah? Kuasai 4 Tips Berikut ini





Struktur Esai





Struktur jenis tulisan ini yang baik ada tiga bagian, yaitu ada pendahuluan, isi atau pembahasan, dan akhir atau penutup. Ketiga komponen tersebut mampu dipelajari di bawah ini.





1. Pendahuluan





Bagian pendahuluan dalam jenis tulisan ini berisi perihal pernyataan-pernyataan secara umum yang akan dibahas. Selain itu, pada bab ini juga membicarakan tentang latar belakang atau argumentasi jenis goresan pena ini membicarakan tentang suatu topik tersebut. Pada pendahuluan juga menampung mengenai pengantar yang akan mengarahkan pembaca pada topik atau problem yang mau dibahas. 





2. Isi/Pembahasan





Bagian pembahasan atau isi ini berisi inti dari urusan yang diungkapkan oleh penulis menurut pandangannya. Namun, pada bagian ini berisi data dan fakta yang dirinci oleh penulis lalu beliau mengungkapkan pertimbangan pribadinya secara logis dan terorganisir. Isi dari pembahasan ini ialah menerangkan topik-topik yang telah diutarakan di pendahuluan dengan lebih detail.





3. Simpulan/Penutup





Bagian simpulan atau penutup ini berisi perihal rangkuman atau ringkasan menurut pembahasan di permulaan yaitu pendahuluan dan pembahasan. Pada final ini, penulis mengungkapkan rangkuman pokok-pokok topik yang telah dipaparkan oleh penulis. Hal paling penting pada selesai atau penutup yakni haruslah berkaitan dengan topik urusan yang dibahas, tidak melebar atau malah membahas topik lain.





Bahasa dalam Esai





Esai ditulis dengan mengamati tata bahasa. Bahasa-bahasa yang digunakan pada jenis goresan pena ini secara umum nyaris sama dengan penulisan karya ilmiah. Penjelasannya mirip di bawah ini.





1. Logis





Bahasa dalam jenis goresan pena ini haruslah logis, tujuannya yaitu kalimat atau paragraf yang ada pada jenis tulisan ini tersebut dijelaskan dan dapat diterima oleh nalar atau rasional, sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahaminya. 





2. Baku





Bahasa dalam jenis goresan pena ini harus baku, maksudnya adalah bahasa yang dipakai dalam jenis tulisan ini harus mengamati PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).





3. Runtut





Bahasa dalam jenis tulisan ini harus runtut, tujuannya adalah kalimat atau paragraf pada jenis tulisan ini tersebut mesti disusun secara runtut dan terstruktur, sehingga alur anggapan pembaca tidak rancu dalam mengerti goresan pena tersebut.





4. Ringkas





Bahasa dalam jenis tulisan ini harus ringkas, tujuannya kalimat atau paragraf dalam jenis goresan pena ini tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penulis, biar tidak berlebihan atau mubazir.





5. Denotatif





Bahasa dalam jenis goresan pena ini itu denotatif, maksudnya yaitu pilihan kata dalam jenis goresan pena ini tersebut menunjukkan makna yang bergotong-royong, tidak bermakna konotasi, sehingga pembaca pribadi mampu mengerti goresan pena tersebut dengan teliti.





Langkah Pembuatan Esai





Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan dalam membuat sebuah jenis goresan pena ini. Langkah-langkahnya yaitu selaku berikut.





1. Menentukan tema atau topik bahasan





Pertama, yakni memilih topik bahasan atau tema yang khusus agar pembahasan lebih spesifik, menarik, dan mendalam. 





2. Membuat kerangka atau garis besar ilham (Outline)





Kedua, yaitu membuat kerangka atau poin-poin yang mau ditulis dengan memperhatikan topik yang mau dibahas. Kerangka ini nantinya akan mendasari pada jenis tulisan ini, sehingga poin-poin dalam kerangka ini harus sungguh diamati oleh penulis.





3. Menentukan materi dan rujukan





Ketiga, yakni menentukan bahan apa saja yang akan dimasukkan pada jenis goresan pena ini, sehingga pembahasan tetap pada topik bahasan. Lalu, mengambil tumpuan-acuan yang valid semoga mampu mendukung argumen semoga dapat membuat opini penulis menjadi berpengaruh.





4. Menguraikan isi





Keempat, menguraikan isi. Menguraikan isi materi tujuannya adalah menjelaskan atau menjabarkan materi-bahan topik bahasan pada kerangka (outline) dengan kalimat sendiri, sehingga akan timbul opini dalam jenis tulisan ini tersebut.  





5. Menulis pendahuluan





Kelima yaitu menuliskan pendahuluan. Pada pendahuluan haruslah mengutarakan atau memaparkan argumentasi yang terperinci tentang topik tersebut kenapa penting untuk dibahas dan latar belakang topik tersebut mirip apa, biar dapat membangun jenis goresan pena ini tersebut menjadi lebih matang.





6. Menuliskan rangkuman atau tamat





Keenam, menulis rangkuman atau akhir. Simpulan pada esai tersebut haruslah berkaitan dengan topik-topik yang dibahas di awal, sehingga pembaca mampu menangkap maksud dan opini penulis tersebut secara terperinci.
Baca Juga: 15+ Cara Mulai Menulis, Mudah Banget!



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama