Diburu Elon Musk, Bill Gates Justru Ogah Beli Bitcoin





Seperti yang diketahui, pemilik pabrik kendaraan beroda empat listrik Elon Musk belakangan gencar memborong Bitcoin atau pun mata duit kripto yang lain.


Pada hari Senin (8/2/2021) kemudian, Tesla Inc menginformasikan bahwa sudah berbelanja mata uang digital Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar. Jika dihitung dengan kurs Rp 14.000/US$ maka angka itu setara dengan Rp 21 triliun.


Mengutip dari CNBC Indonesia, Tesla Inc menyampaikan, “Perusahaan membeli Bitcoin untuk mendorong diversifikasi pembayaran dan memaksimalkan pengembalian dalam bentuk tunai”.


Selain itu, Tesla juga menyampaikan akan mulai mendapatkan koin digital sebagai bentuk pembayaran untuk pembelian mobil listrik produksi perusahaan.


Tidak hanya Bitcoin, Musk juga dimengerti gemar pada mata uang kripto Dogecoin. Seperti yang dimengerti, mata uang digital Dogecoin, sempat naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Minggu (7/2/2021) lalu sesudah pemilik Tesla Inc, Elon Musk membagikan cuitan wacana kripto bergambar binatang anjing tersebut di Twitter.


Namun, dalam suatu live chat lewat aplikasi Clubhouse, miliader sekaligus pendiri Microsoft Bill Gates justru menyampaikan bahwa dirinya tidak terpesona untuk investasi pada Bitcoin.


Bill Gates mengaku bahwa ia lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang membuat produk. Misalnya yaitu perusahaan vaksin malaria atau campak.


Diburu Elon Musk, Bill Gates Justru Ogah Beli Bitcoin

Diburu Elon Musk, Bill Gates Justru Ogah Beli Bitcoin


Melansir dari BBC hari Senin (1/3/2021), Bill Gates mengatakan, beliau tidak memilih investasi menurut apakah sesuatu akan bernilai lebih ketimbang yang lain.


“Pemikiran lazim aku yakni, saat Anda memiliki uang lebih sedikit dibandingkan dengan Elon (Musk), Anda mungkin harus lebih waspada”, katanya.


“Elon (Musk) mempunyai banyak duit dan beliau sungguh mutakhir, jadi aku tidak cemas Bitcoin-nya akan naik atau turun secara random“, tambahnya.


Mengutip dari Fox Business, hari Jumat (12/3/2021) dalam wawancaranya dengan The New York Times, Bill Gates menyebut bahwa Bitcoin dibuat lewat proses-proses yang mampu menyumbang perubahan iklim.


Gates menyebut proses penambangan Bitcoin atau menciptakan mata uang digital menggunakan daya komputer yang besar lengan berkuasa untuk menyelesaikan persamaan matematika yang sungguh kompleks. Proses ini dinilai sudah menghabiskan banyak listrik.


Berdasarkan hasil riset Universitas Cambridge, Inggris, konsumsi listrik Bitcoin dalam setahun lebih tinggi dari seluruh Argentina. Seperti yang dimengerti, untuk menciptakan Bitcoin dijalankan agresi mining atau penambangan dengan melibatkan komputer khusus dan nyatanya aktivitas itu memerlukan konsumsi daya listrik yang besar. Tak jarang komputer mesti melakukan pekerjaan 24 jam selama tujuh hari.


Peneliti Cambridge Center for Alternative Finance, Michael Rauchs menyampaikan, “Bitcoin menyantap listrik sebanyak itu. Ini tidaklah sesuatu yang mau berganti di era depan kecuali harga Bitcoin turun secara signifikan”.


Meski begitu, Bill Gates tidak menutup kemungkinan untuk menyetujui eksistensi Bitcoin selama industri ini dapat mengganti sistem produksinya agar lebih ramah lingkungan.


Terutama jika penambangan Bitcoin dapat mendukung penggunaan energi hijau. Harusnya Bitcoin tidak lagi menggunakan listrik dari kerikil bara atau pun materi bakar yang lain penghasil emisi CO2 tinggi yang menghancurkan lingkungan.


“Jika itu yakni listrik ramah lingkungan dan tidak meminimalisir kegunaan lain, pada akhirnya mungkin tidak apa-apa,” tambah Gates.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama