Bagaimana Prediksi Sri Mulyani Ihwal Nasib Ekonomi Ri Dikala Jakarta Psbb Lagi?





Seperti yang dimengerti, Pemkot DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berukuran besar (PSBB) sejak hari Senin (14/9/2020) yang kemudian. Hal ini dinilai akan memberi efek kepada roda ekonomi secara nasional.


Sri Mulyani -Menteri Keuangan- menganggap bahwa situasi ini akan membuat pertumbuhan ekonomi berada dalam rentang paling bawah proyeksi.


Tinggal dalam waktu sekitar dua ahad lagi kuartal II-2020 secepatnya berakhir. Ini artinya, jika pada kuartal ini ekonomi RI alami penurunan alias minus lagi, maka Indonesia resmi jatuh di jurang resesi. Sebab pada kuartal II-2020, ekonomi Tanah Air telah alami kontraksi sebesar 5,3 persen.


Mengenai proyeksi pemerintah pada kuartal III-2020, mantan direktur pelaksana bank dunia itu mengatakan, bahwa pada dasarnya pemerintah dikala ini tengah memantau kemajuan dari penerapan PSBB Jakarta yang kembali diperketat.


Bagaimana Prediksi Sri Mulyani Tentang Nasib Ekonomi RI Saat Jakarta PSBB Lagi?

Bagaimana Prediksi Sri Mulyani Tentang Nasib Ekonomi RI Saat Jakarta PSBB Lagi?


Dalam konferensi pers hari Selasa (15/9/2020) kemarin, Sri Mulyani menuturkan, “Kita kini sedang melakukan monitoring dan menyaksikan data-data berhubungan dengan pergerakan seiring dengan pemberlakuan PSBB mulai 14 September oleh pemerintah DKI. Sesuai yang diumumkan, PSBB sifatnya pada beberapa yang ditengarai selaku sentra penyebaran Covid yaitu perkantoran”.


Ia menambahkan, “Artinya PSBB kini berlainan dengan situasi pada Maret dan April yang waktu itu memperlihatkan situasi di mana seluruh kegiatan masyarakat terhenti. Sekarang kita melihat skalanya menurun”.


Diperkirakan, PSBB Jakarta tetap memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan Sri Mulyani mengatakan bahwa roda ekonomi bisa berada dalam kisaran paling rendah secara tahunan.


Ia juga menjelaskan, “Secara total kisaran kita masih minus 1,1 persen sampai 0,2 persen. Namun, tone-nya kita menyaksikan kemungkinan bahwa dalam kisaran ini sebab adanya seperti terjadi di DKI, kita siapkan kemungkinan berada di lower end”.


Ia berharap bahwa pemerintah sentra dan tempat bisa lebih akur dalam urusan kebijakan dalam penanganan Covid-19.


“Tentu semua proyeksi ini tergantung pada kita semua bisa untuk mengurus dan mencegah terjadinya kenaikan jumlah perkara Covid-19 di Indonesia. Saya harap, tentu saja dalam korelasi pusat dan daerah yang kian baik mampu bahu-membahu. Ada 8 provinsi yang bisa dikendalikan, sehingga bisa pulih di kuartal IV-2020,” ucapnya.


Pemerintah sendiri memproyeksikan untuk kuartal III-2020 ekonomi RI berada di kisaran 0 persen hingga -2,1 persen. Lalu di kuartal IV-2020 berada dalam rentang 0,4 persen hingga 3,1 persen. Sedangkan untuk 2020 secara keseluruhan diprediksi dalam rentang -1,1 persen hingga 0,2 persen.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama