Bitcoin ialah cryptocurrency yang paling populer, tetapi mata duit digital itu juga paling mendebarkan. Bitcoin kini diperdagangkan di sejumlah bursa independen non-terpusat, seperti Coinbase. Mata uang tersebut juga mampu dibeli dan dijual lewat pialang-pialang.
Mungkin ada perbedaan harga di antara bursa yang berlainan, yang mampu mengarah pada potensi arbitrase di bursa yang berbeda. Kurangnya pertukaran cryptocurrency terpusat menciptakan sukar untuk memastikan harga yang seragam.
Meski sudah ditemukan semenjak 2008, Bitcoin baru betul-betul mulai lepas landas pada 2013. Mata uang digital itu memulai perdagangan tahun tersebut sekitar US$ 13,50 per Bitcoin. Kemudian harganya naik pada permulaan April 2013.
Nilai mata uang digital Bitcoin kian gila-gilaan, dalam catatan analis Citibank, Bitcoin direpresentasikan selaku instrumen safe haven kurun ke-21, mengambil alih emas.
Tahun ini menjadi waktu terbaik bagi mereka yang berinvestasi di Bitcoin. Pada Desember 2020 ini saja Bitcoin telah mencetak rekor baru sepanjang kurun baru US$23.000 per koin.
Bukan rahasia lazim jikalau harga Bitcoin kerap naik-turun bak rollercoaster. Lalu bagaimana prediksi mengenai Bitcoin di 2021 mendatang?
Mengutip dari CNBC International hari Rabu (23/12/2020) kemarin, ada kemungkinan bahwa akan ada lebih banyak perusahaan yang mau mengadaptasi Bitcoin dalam platform-nya. Dalam rilis yang sama, juga ada lima prediksi lainnya.
1. Lebih banyak platform untuk Bitcoin
Pada 2021 mendatang, evolusi adaptasi Bitcoin akan meningkat lebih banyak lagi. Contohnya yakni satu bank AS dan Eropa memberitahukan tata cara dimana telah bisa melaksanakan pembelian Bitcoin serta menyimpan aset digital para kliennya.
2. Kompetisi raksasa teknologi
Di era depan raksasa teknologi lebih banyak yang menghasilkan produk mata uang digital. Salah satunya adalah Google dan Facebook. Hal ini disebabkan pembayaran digital masih memiliki pasar yang besar. Potensi terbesarnya yaitu yang melibatkan mata uang yang berbeda.
Sayangnya transaksi tersebut sampai dikala ini membutuhkan waktu berhari-hari. Namun Bitcoin memperlihatkan mampu merampingkan proses rumit itu.
3. Persaingan bank sentral
Persaingan bank sentral di sejumlah negara akan makin panas. Pasalnya, laporan Bank for International Settlements menyebutkan bahwa pada tahun ini terdapat 80 persen bank sentral sedang menjalankan mata duit digitalnya.
China yaitu salah satunya yang telah berbagi uang digitalnya. Pemerintah negara Tirai Bambu itu juga membagikan 10 ribu amplop berisi 200 Renminbi Yuan lewat dompet digital.
4. Regulasi yang gres
Sepertinya pada tahun depan mata uang digital akan mengalami pergantian kebijakan. Seperti yang dikenali, Presiden AS terpilih, Joe Biden juga memiliki prioritas untuk cryptocurrency dalam 90 hari pertama kepemimpinannya.
Kemungkinan timnya akan mendapatkan cara untuk mengendalikan mata duit digital kedepannya.
5. Bitcoin sulit diprediksi
Mengenai kurun depan dari mata duit digital ini memang sukar diprediksi. Rekomendasi untuk berinvestasi juga makin sulit supaya menyingkir dari kerugian yang sangat besar.
Namun tak cuma itu saja, perusahaan keselamatan siber Kaspersky juga memprediksi bahwa pada 2021, banyak pelaku kejahatan siber finansial cenderung menargetkan Bitcoin lebih sering dari sebelumnya.
Menurut Karpersky, kesanggupan berbentukteknis khusus untuk memantau, menghapus nama pengguna, dan menguras akun Bitcoin akan menjadi tata cara yang dipakai oleh banyak pelaku kejahatan siber untuk meminta pembayaran.
Pencurian Bitcoin akan menjadi lebih menarik sebab banyak negara jatuh ke dalam kemiskinan akibat pandemi.
Dengan ekonomi runtuh dan mata uang setempat jatuh, lebih banyak orang mungkin terlibat dalam kejahatan siber, yang mengarah ke lebih banyak perkara.
Seperti yang diantisipasi oleh para peneliti Kaspersky, alasannya kelemahan mata uang setempat, lebih banyak orang mungkin fokus pada penipuan yang menuntut Bitcoin, serta pencurian Bitcoin, alasannya ini yakni mata uang kripto yang terluas.
Selain itu, beberapa prediksi yang mengagetkan tentang Bitcoin di kurun depan juga timbul dari banyak orang. Selain diramal akan mengalami kejatuhan, tetapi tak sedikit pula yang memprediksi bahwa Bitcoin akan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang kurun.
Mata duit kripto itu bahkan oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menjamah level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.
Sumber stt.ac.id