Apa Beda Yuan Digital, Bitcoin Dan Duit Tunai?





Seperti yang sudah diketahui, China telah menerbitkan mata uang Yuan dalam versi digital resmi miliknya. Yuan Digital itu tentu punya perbedaan kalau ketimbang mata uang kripto lain mirip Bitcoin. Pun juga mempunyai perbedaan terhadap uang tunai konvensional.


Yuan Digital dirancang untuk mengambil alih uang tunai mirip koin dan duit kertas, jadi bukan disimpan di bank. Cara menggunakannya pun tidak berbeda dengan metode pembayaran umumnya.


Mengutip Reuters pada hari Senin (7/12/2020), ditulis, bahwa pengguna bisa mengunduh dompet digital untuk menyimpan uang. Nantinya akan ada QR Code untuk dipindai pada setiap terminal pembayaran di toko-toko.


Dengan hadirnya Yuan Digital, pemerintah setempat akan mengetahui ajaran uang di sekeliling ekonomi China. Mereka akan gampang melacak pedoman dana ilegal mirip praktik pembersihan duit ataupun pendanaan teroris.


Apa Beda Yuan Digital, Bitcoin dan Uang Tunai?


Untuk berita, China sudah mempersiapkan Yuan Digital sekitar 2014. Setelah enam tahun barulah mata uang itu diujicoba salah satunya di Shenzhen pada Oktober 2020 lalu.


Perbedaan Yuan Digital dengan Bitcoin


Meski mirip dengan Bitcoin yang menggunankan sistem blockchain, namun Yuan Digital memiliki sistem bahwa kepemilikannya dikelola resmi oleh pemerintah China lewat Bank Sentral. Ini artinya, pemerintah lokal memiliki tanggung jawab untuk mengurus pasokan moneter negara.


Perbedaan Yuan Digital dengan Uang Tunai


Seperti yang diketahui, penggunaan Yuan digital mesti diawali dengan pengguna yang lebih dahulu mengunduh aplikasi Renminbi di ponsel. Cara pakai yuan digital ini tak beda jauh dengan penggunaan layanan pembayaran digital yang ada di China ketika ini mirip Alipay atau WeChat Pay.


Namun, untuk menggunakan AliPay atau WeChatPay, pengguna mesti punya rekening bank apalagi dahulu. Dari rekening inilah dana akan ditarik. Hal ini tak membuat pengguna keluar dari metode perbankan konvensional.


Dengan Yuan Digital, pengguna tidak harus memiliki rekening bank. Mata duit digital ini eksklusif masuk ke dompet elektro pengguna.


Melansir dari DGTN, ditulis bahwa laba uang digital ini karena pengguna tak perlu memiliki rekening bank supaya mampu bertransaksi online. Sementara bagi pemerintah, mereka bisa memantau transaksi yang terjadi di negara mereka lebih jelas dan real-time (seketika).







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama