5 Faktor Yang Menghipnotis Mutu Kaidah Buku Teks

Kaidah buku teks bahwasanya menjadi poin sorotan di dunia pendidikan Indonesia. Selain aspek minat yang rendah, mutu buku teks yang masih rendah juga tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilalui oleh para penulisnya. Bisa jadi, buku teks dengan kualitas yang belum sesuai persyaratan ditulis oleh para akademisi yang lewat proses pendidikan yang kurang baik. Selain itu, kurangnya bahan instruksional juga berperan dalam hal ini. Ada juga kemungkinan bahwa bahan instruksional sudah sering diberikan, tetapi kurang mencukupi dan kurang sesuai untuk dipraktekkan.


Dalam penulisan kaidah buku teks yang berkualitas, sesungguhnya kita dapat menyesuaikan dengan beberapa aspek berikut ini :



  1. Sesuai dengan instrumen penilaian buku teks nasional

  2. Tetap mengadaptasi model penulisan yang sudah ada

  3. Menggunakan teori-teori yang berkaitan

  4. Memerhatikan pandangan dari mahir, tenaga pendidik, dan penerima latih (siswa dan mahasiswa).


Terkait penulisan kaidah buku teks yang akan ditulis, setidaknya ada beberapa aspek yang mempengaruhi mutu buku teks. Menurut Tarigan (1986) poin-poin ini mensugesti mutu kaidah buku teks.


#1. Ditulis berdasarkan landasan prinsip


Kaidah buku teks yang hendak ditulis semestinya memiliki landasan prinsip. Selain landasan prinsip, namun juga memberikan sudut pandang lain yang didasarkan pada kajian teori, contohnya teori ilmu jiwa kemajuan, teori linguistik hingga memaparkan teori materi. Lantas teori materi apa aja? Bisa memakai teori bahan pembelajaran pastinya.


#2. Memiliki konsep yang terang


Agar kaidah buku teks bermutu,  maka buku bisa ditulis memakai konsep yang terperinci. Konsep yang dimaksud berkaitan dengan isi buku teks. Memuat tentang materi apa. Tentu perlu klarifikasi yang rapi dan akurat. Sebab tujuan dari buku teks ini akan kembali ke mahasiswa untuk menolong mereka dalam mengerti materi ketika di kelas.


#3. Ditulis secara berkaitan


Salah satu kebingungan penulis saat menulis buku teks ialah takut kalau buku tersebut tidak berhubungan . Khususnya penulis buku teks yang tidak pernah bersentuhan dengan pendidikan atau dunia sekolah. Sudah mampu dipastikan akan mengalami kesusahan menulis buku yang berkaitan.


Gunakan fatwa kurikulum yang berlaku biar Anda tidak kebingungan dalam menyusun buku teks. Dengan kata lain, semua materi yang mau ditulis dibentuk sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada tahun pelajaran.


#4. Menggugah minat siswa


Kaidah buku teks yang selanjutnya adalah buku ditulis dengan mengamati minat siswa. Minat dalam hal ini bukan minat kesenangan mereka, tetapi lebih bagaimana caranya supaya siswa atau akseptor bimbing bisa mempelajari  kepincut dan senang dengan buku teks yang sedang anda tulis. Bagaimana mengajak peserta bimbing mampu mempelajari buku teks yang diajarkan oleh guru atau pendidik.


Ciri-ciri buku teks setidaknya mesti mengandung beberapa poin :



  1. Buku teks ialah buku pelajaran yang fokus pada cabang ilmu tertentu.

  2. Buku teks selaku buku patokan.

  3. Buku teks ditulis oleh pakarnya langsung, jadi bukan ditulis sembarang penulis.

  4. Buku teks mempunyai tujuan instruksional dan mempunyai maksud.

  5. Buku teks disusun dan dilengkapi dengan sarana pengajaran yang mudah dipahami.


#5. Memotivasi


Aspek paling penting yang perlu dipenuhi oleh penulis buku dalam kaidah buku teks ialah mampu menumbuhkan motivasi mencar ilmu. Memang tidak gampang menumbuhkan motivasi berguru siswa. Apalagi buku yang ditulis ialah buku teks atau buku pelajaran. Dimana akseptor ajar, telah pasti bosan apalagi dulu.


motivasi dosen guru


Sebenarnya peran penulis dan guru tidak sekedar memotivasi, namun juga bisa menstimulasi otak akseptor ajar, menantang mereka dan memperlihatkan gairah untuk kegiatan akseptor didik, biar menyadari pentingnya ilmu atau berguru. Memang cara ini tidak gampang, dan sukar. Apalagi konteks buku yang ditulis yaitu buku teks, bukan buku novel atau komik.


 


(Novia Intan)



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama