3 Langkah Penting Menciptakan Buku Bimbing Dari Hasil Penelitian

Bagi seorang dosen menulis buku bimbing dari hasil observasi sangatlah penting. Selain memudahkan dosen dalam memyampaikan bahan didik, juga dapat menolong mahasiswa mengetahui mata kuliah pribadi dari hasil observasi yang ada.


Dalam pembuatan buku didik dari hasil observasi, semua duduk tentu harus memuat sudut pandang terperinci utamanya tentang prinsip-prinspi yang digunakan, pendekatan yang dianut, tata cara yang dipakai serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan.


Susunannya pun mesti terorganisir, sistematis, bermacam-macam, dan kaya akan gosip. Selain itu harus memiliki daya tarik berpengaruh karna berhubungan eksklusif dengan mahasiswa.  Pada artikel ini akan kami beberkan 3 tahapan penting dalam membuat buku asuh dari hasil observasi yang mempunyai pesona.


 


Gunakan Bahasa Sendiri


Pertama yang harus diperhatikan dikala menulis buku asuh dari  hasil observasi yaitu bagaimana cara penulisannya. Usahakan untuk menulis buku bimbing dengan bahasa sendiri alias dengan menggunakan gaya bahasa sendiri yang didasarkan pada hasil anutan dari dosen itu sendiri.


Proses penulisan dengan cara ini dapat dimulai dengan pengumpulan kepada info-informasi, memahaminya, lalu melakukan kontemplasi dan kolaborasi pemahaman-pengertian, kemudian menuangkannya ke dalam bentuk tulisan dengan gaya bahasa dosen  itu sendiri.


Membuat Buku Ajar dari Hasil Penelitian


Dosen dapat menulis dengan menggunakan cara ini, dengan perkiraan bahwa dosen sebagai penulis dianggap selaku pakar dalam bidangnya. Dalam artian memiliki kesanggupan menulis sekaligus kesanggupan dalam memahami kebutuhan mahasiswa, yang selanjutnya disebut sebagai pembaca.


Dalam proses ini dosen diusulkan untuk menulis dan menyusun dengan cara berkelompok atau berkolaborasi dengan beberapa dosen lain yang memiliki bidang keahlian sama (peer group). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tulisan dan pengayaan inspirasi dalam menulis buku asuh itu sendiri.


Ketika bahasa buku ajar dari hasil observasi gampang dikenali dan to the point, mahasiswa pun akan lebih mudah dalam memahami sehingga mereka bisa lebih gampang pula dalam mempelajarinya.


 


Pemilihan Diksi


Pemilihan diksi disebut juga penyeleksian kata yang sempurna dan pas. Diksi yang baik yaitu yang disampaikan memakai opsi kata yang sederhana. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu tinggi atau melebarl, alasannya justru menimbulkan kesusahan pemahaman akseptor asuh.Pemilihan diksi yang sempurna diubahsuaikan dengan usia pembaca. Jika diperuntukan untuk akademisi, maka mampu memakai diksi yang ilmiah.


Sebaliknya, kalau pembaca ialah berasal dari kaum muda, maka diksi yang sempurna memakai bahasa yang tepat dengan mereka.Terkait pemilihan diksi, penulis wajib melihat relasi dan keakurasian. Apakah diksi yang dipilih sesuai dengan situasi dan cocok dipakai? Sebagai contoh, jikalau penulisan buku mengulas perihal makanan, maka gila kalau pemilhan diksi memakai pilihan kata yang sifatnya ilmiah.


 


Pengemasan Kembali Informasi


Menulis buku latih dari hasil observasi yang menawan juga perlu memperhatikan teknik packing kembali informasi.  Cara packing kembali isu yaitu cara yang paling banyak digunakan oleh dosen dalam menulis buku ajar, terutama buku ajar untuk perguruan tinggi.


Dimana dosen selaku penulis tidak menulis dari permulaan (from nothing or from scratch), akan tetapi lewat pengemasan kembali isu yang ada dengan bungkus baru dan melakukan penyuntingan terhadap buku-buku yang digunakan selaku pola. Dengan kata lain, menulis berdasarkan tulisan penulis lain atau sumber goresan pena lain yang telah ada sebelumnya.


Proses penulisan ini dimulai dengan melaksanakan pengkajian terhadap buku-buku contoh (buku rujukan), menangkap pokok pikirannya, kemudian menuangkan dalam bentuk goresan pena yang baru.


Salah satu teknik pengutipan yang banyak dipakai dalam cara penulisan dengen mengemas kembali gosip yaitu model Horward. Meski begitu perlu dicatat, buku bimbing yang baik jikalau kutipannya tidak lebih dari 10 % dari keseluruhan isi buku itu sendiri.


Demikian 3 Cara Sederhana menulis buku asuh dari hasil penelitian supaya mempunyai pesona bagi mahasiswa. Semoga berfaedah!




Kontributor: Novia Intan



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama