16 Cara Mengembangkan Motivasi Menulis Bagi Penulis Pemula


Motivasi Menulis. Penulis tidak cukup hanya berbekal kemampuan dasar menulis, tetapi juga harus memiliki tekad yang besar untuk menulis. Apalagi menulis ialah acara yang tergolong monoton dan mungkin akan cepat menjemukan bagi penulis yang tidak mempunyai motivasi kuat.





Akibatnya, banyak penulis pemula yang berhenti di tengah proses penulisan karena kehilangan motivasi menulis. Otak seolah menjadi beku untuk mencari pandangan baru gres dan menyusun kata-kata.





Bila diabaikan, penulis akan lebih sulit meraih targetnya dan penulis pemula akan lebih sulit meningkat . Karena itu, carilah solusi-solusi yang sekiranya bisa menolong memajukan motivasi menulis.





Cara Meningkatkan Motivasi Menulis





Berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan motivasi menulis:





1. Cari Tahu Tujuan Menulis





Tujuan ialah penjabaran visi dan misi, biasanya meliputi hal-hal yang ingin diraih dan dihasilkan dari sebuah langkah-langkah. Sedangkan, biasanya tujuan menulis ialah menginformasikan, mendidik, membujuk dan menghibur pembaca.





Bila Anda ingin menulis, maka Anda mesti mempunyai tujuan membuat karya tulis tersebut. Sehingga Anda paham hal yang ingin diraih dari jerih payah menciptakan tulisan tersebut. Karena, menulis tak cuma sekadar menuangkan isi hati dan khayalan anggapan, namun juga harus ada tujuan yang ingin diraih.





Sebab, menulis tanpa tujuan terperinci itulah yang seringkali menurunkan minat dan motivasi seorang penulis. Hal ini pula yang sering menciptakan orang berhenti menulis di tengah prosesnya karena kekurangan pandangan baru, bahan, khayalan dan ide.





Makara, cari tahu tujuan Anda menulis untuk mendapatkan kembali motivasi menulis yang sudah hilang, Khususnya bagi penulis pemula.





2. Ingat Kembali Tujuan Awal Menulis





Cara kedua untuk mengembangkan motivasi menulis adalah mengingat kembali tujuan permulaan ingin menulis. Selain mempunyai tujuan menulis, Anda tentu saja sudah memiliki tujuan ingin menjadi penulis saat pertama kali bertekad menulis.





Tekad dan tujuan awal menjadi penulis itu mungkin perlahan sudah mengikis dan terlalaikan. Hal ini mampu terjadi alasannya adalah rasa malas dan jenuh menulis. Bila Anda telah berada di posisi ini, Artinya Anda perlu intropeksi diri dan kembali mengingat tujuan permulaan ingin menjadi penulis.





Ingatlah, setiap penulis niscaya mempunyai tujuan berbeda dan tak ada yang salah. Tujuan permulaan menjadi penulis ini sungguh penting untuk memperlihatkan dorongan dan meningkatkan motivasi menulis. Tapi, Anda mesti menciptakan tujuan awal menjadi penulis yang besar lengan berkuasa. 





Karena, tujuan yang tidak berpengaruh cenderung akan membuat Anda kurang termotivasi. Misalnya, tujuan awal Anda ingin menjadi penulis best seller. Anda mungkin akan berhenti menulis dan sukar membangun kembali motivasi diri untuk menulis jikalau ada karya yang gagal dan tak laris di pasaran. Makara, tujuan awal ini ibarat vitamin yang hendak diperlukan penulis dikala mulai merasa tak bersemangat lagi.





Baca Juga: Menulis: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Teknik Menulis





3. Cari Tahu Manfaat Menulis Dan Membaca





Menulis tak cuma menuangkan isi hati dan memberikan isu, namun juga menawarkan banyak faedah kepada penulis, sama halnya dengan membaca. Sayangnya, tak semua penulis menyadari faedah menulis dan membaca ini.





Menulis bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan ide-pandangan baru, pedoman dan khayalan Anda untuk memberi ide orang lain. Selain itu, menulis dan membaca juga bermanfaat untuk melatih cara berpikir, meluruskan persepsi, memperkaya wawasan kita dan mengembangkan imajinasi serta kreativitas.





Tapi, manfaat besar dari menulis ini cuma mampu Anda rasakan saat mempunyai pengalaman dalam rentang waktu panjang. Proses jatuh dan bangkit Anda menjadi penulis itulah yang hendak memberikan pelajaran dan manfaat, bukan hanya sekadar memahami teori faedah menulis.





Karena, setiap kritik, nasehat sampai kebanggaan dari pembaca itulah yang hendak membantu mengembangkan motivasi menulis. Tanpa adanya pengalaman dan respons orang lain kepada karya tulis Anda, Anda mungkin lebih sukar menyadari keunggulan dan kekurangan diri sebagai penulis.





Kaprikornus, cobalah lebih konsisten untuk menulis dan terimalah semua kritik serta usulan dari para pembaca. Karena, itulah yang hendak membangun penulis supaya lebih baik.





4. Atur Manajemen Waktu Untuk Menulis





Manajemen waktu yaitu proses Pengendalian waktu berdasarkan sebuah rangkaian Kegiatan yang sudah direncanakan dan dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan yang harus dikontrol dalam prosesnya supaya optimal.





Manajemen waktu yang buruk mampu menjadi salah satu aspek menurunkan motivasi menulis. Karena, tanpa manajemen waktu yang sempurna, maka proses menulis tidak akan efektif dan optimal.





Misalnya, Anda yaitu seorang penulis yang juga pekerja kantoran. Bila Anda ingin mengerjakan keduanya, maka Anda mesti bisa membagi waktu antara melakukan pekerjaan dan kapan waktunya menulis.





Anda mungkin memiliki opsi untuk menulis di hari libur kerja, yakni Sabtu dan Minggu. Pada hari itu, Anda harusnya sungguh-sungguh memanfaatkan waktu untuk menulis. Tapi, Anda mungkin terlena untuk berpangku tangan menonton film atau menyaksikan sosial media hingga lupa waktu dan menghalangi proses menulis.





Pada alhasil, contoh aktivitas ini akan membuat proses menulis Anda terhambat, Anda merasa lebih letih dan motivasi menulis pun menurun. Karena itu, buatlah acara menulis di waktu senggang dan tentukan Anda kesepakatan dengan acara tersebut.





Baca Juga: Cara Menulis Resensi yang Baik dan Benar





5. Cobalah Membaca Karya Tulis Lain





Membaca karya tulis milik orang lain yaitu salah satu cara untuk meningkatkan motivasi menulis. Karena, membaca karya milik orang lain yang sukses di pasaran akan membantu memperbesar tumpuan sekaligus menumbuhkan rasa ingin mencapai posisi yang sama.





Tapi, janganlah terlalu membandingkan hasil tulisanmu sebagai pemula dengan penulis idolamu yang telah terlatih lama. Karena, setiap penulis juga memiliki ciri khas masing-masing. Cukup jadikan karya tulis idolamu selaku motivasi menulis.





Di samping itu, Anda perlu membaca banyak buku dan referensi lain mulai dari yang paling buruk dan paling sukses di pasaran. Semakin banyak buku yang Anda baca, maka Anda akan makin paham citra dan kualitas sebuah buku yang cantik. Anda juga akan kian paham mutu tulisan sendiri dan berlatihlah terus-menerus.





6. Carilah Suasana Berbeda Untuk Menulis





Suasana ketika menulis salah satu aspek yang bisa menghalangi proses menulis dann menurunkan motivasi menulis. Umumnya, suasana yang tidak nyaman dan menjemukan akan menjadi pemicu menurunkan motivasi menulis. 





Karena itu, Anda mesti mencari situasi gres untuk menulis ketika mulai merasa jenuh. Bila Anda lebih nyaman menulis di kamar tetapi jenuh, Anda mampu merombak tata ruang kamar supaya apalagi lebih berbeda dan baru sehingga menumbuhkan semangat baru.





Bila Anda suka menulis di taman atau cafe, cobalah untuk berganti-ganti tempat semoga tidak bosan dengan panorama dan menunya. Tempat yang baru mungkin juga akan memberikan ide gres.





Nuansa gres inilah yang akan meningkatkan motivasi menulis. Tapi, sebaiknya Anda mempunyai daerah yang tidak terlalu bising untuk menulis. Sehingga Anda lebih fokus dalam menulis. 





7. Gabunglah Dalam Komunitas Penulis





Komunitas yaitu sebuah golongan sosial dari beberapa organisme yang mengembangkan lingkungan dan biasanya mempunyai ketertarikan yang serupa. Anda sebagai penulis pemula perlu bergabung dan aktif dalam komunitas penulis untuk berbagi diri dan memajukan kemampuan menulis.





Gabung dalam komunitas penulis tidak cuma menolong kita memperlihatkan banyak wawasan soal menulis, namun juga bisa mengembangkan motivasi menulis. Karena, Anda akan menerima banyak ilmu menulis yang belum dipelajari dan bertemu banyak penulis untuk mengembangkan pandangan serta saling memotivasi.





Komunitas juga pasti akan menunjukkan tutorial dan dorongan kepada penulis biar konsisten menulis. Bahkan mereka mungkin mengadakan acara-program khusus untuk melahirkan seorang penulis yang berkualitas.





8. Carilah Wadah Menulis





Wadah menulis yaitu media atau daerah untuk menuangkan inspirasi-ide dan imajinasi Anda dalam bentuk tulisan. Anda akan mencicipi manfaat menulis saat hasil goresan pena Anda dibaca oleh orang lain ketimbang hanya tersimpan di laptop atau komputer.





Karena itu, Carilah wadah untuk menampilkan tulisan Anda. Anda tak perlu pribadi menciptakan buku atau novel, Anda bisa memulainya dengan menciptakan bulletin atau menampilkan tulisan Anda melalui Blog.





Saat Anda menentukan wadah untuk memperlihatkan goresan pena yang mampu terbaca banyak orang dan mereka bebas menawarkan respons. Maka, cara ini akan membantu Anda mengembangkan mutu tulisan dan motivasi menulis. Anda akan terus bersemangat mengembangkan kesanggupan dan menghasilkan karya-karya goresan pena yang lebih baik.





Baca Juga: 10 Tempat yang Cocok Untuk Menulis Buku, Bikin Semakin Produktif!





9. Perbanyak Bahan-bahan Tulisan





Bahan-bahan tulisan adalah sumber atau tumpuan yang menjadi pola untuk menulis. Salah satu penyebab penulis mengalami penurunan motivasi menulis adalah bahan-materi tulisan yang tidak lengkap.





Saat Anda kekurangan materi-bahan tulisan, maka Anda akan mulai merasa galau melanjutkan goresan pena. Bila diabaikan, hal ini akan menjadikan rasa malas yang alhasil menurunkan motivasi menulis.





Karena itu, carilah lebih banyak acuan, kerjakan riset mendalam dan kumpulkan semua data untuk menjadi materi goresan pena sebelum menulis, Anda juga mampu melakukannya di tengah proses menulis, kalau dibutuhkan untuk melengkapi bahan goresan pena.





Pastikan Anda menghimpun semua materi-materi tulisan yang lengkap, sebelum menulisnya. Maka, motivasi menulis akan lebih terbangun ketika telah banyak data yang terkumpul dan siap untuk dituliskan.





10. Cobalah Menantang Diri Sendiri





Menantang diri sendiri selaku penulis yaitu cara untuk meningkatkan motivasi menulis dengan mengukur kemampuan diri sendiri. Anda tak akan tahu kualitas dan kemampuan Anda menulis, kalau tulisan Anda tak pernah dibaca orang lain.





Karena itu, cobalah menantang diri sendiri untuk mengantarkan hasil tulisan ke surat kabar atau majalah. Anda juga mampu mengikuti kontes menulis maupun mempublikasikan buku sendiri.





Jangan pernah berhenti dan putus asa dikala tulisan Anda belum dipilih untuk terbit di surat kabar maupun majalah. Cobalah terus-menerus sembari memajukan mutu goresan pena sampai berhasil. Tantangan ini secara tak pribadi akan menolong memajukan motivasi menulis.





Anda akan lebih agresif menulis untuk meraih sasaran tujuan. Anda juga akan lebih mengerti dan mengambil pembelajaran dari setiap kegagalan. Ingatlah, tidak akan penulis berhasil yang tidak pernah gagal dalam prosesnya.





11. Jangan Terlalu Mengharapkan Pujian





Pujian yaitu menyatakan sesuatu yang positif wacana seseorang dengan nrimo dan sejujurnya. Pujian ialah suatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung.





Tak mampu disangkal, setiap orang pasti suka mendapatkan kebanggaan. Apalagi mendengar orang lain memuji hasil karya kita. Tapi, ada baiknya Anda tidak terlalu mengharapkan kebanggaan orang lain dikala menerbitkan hasil tulisan Anda.





Ingatlah, setiap pembaca memiliki selera bacaan dan tulisan yang berbeda-beda. Makara, hal masuk akal jikalau ada pembaca yang tidak menggemari karya kita, mengkritik dan memberi anjuran . Respons inilah yang justru akan membangun Anda selaku penulis yang berhasil.





Sedangkan, pujian dari orang lain mampu jadi benar adanya dan cuma pura-pura. Sehingga kebanggaan-pujian inilah yang justru akan membuat penulis tidak meningkat dan terlalu berpuasa diri. Saat Anda menginginkan kebanggaan, namun tak ada yang memuji sama sekali mungkin motivasi menulis Anda akan menurun.





12. Jangan Terburu-buru Menulis





Penulis umumnya mempunyai agenda maupun sasaran untuk tulisannya. Target ini berfungsi menolong penulis konsisten menulis, senantiasa semangat menulis dan selalu ada pertumbuhan setiap kali memiliki waktu luang untuk menulis.





Tapi, beberapa orang justru merasa terbebani, bingung, khawatir dan ketakutan karena sasaran yang dibuatnya sendiri. Sehingga, mereka akan buru-buru menulis demi meraih sasaran tersebut.





Hal itulah yang justru akan menurunkan motivasi menulis. Saat Anda buru-buru menulis, Anda condong tidak mengamati kualitas goresan pena dan alur kurang jelas sebab pembahasannya tidak runtut.





Karena itu, Anda harus menjernihkan anggapan dan lebih damai untuk menghasilkan karya tulis yang terbaik. Stres dan terlalu banyak menimbang-nimbang hal-hal lain justru akan menciptakan tulisan kurang tepat, yang mempunyai dampak pada respons pembaca dan motivasi menulis Anda.





Baca Juga: Teknik menulis Parafrase yang Benar untuk Menghindari Plagiarisme





13. Berpikirlah Positif Mengenai Menulis





Cara memajukan motivasi menulis yang tak kalah penting yaitu membiasakan diri untuk senantiasa berpikir aktual. Secara tak pribadi, asumsi yang nyata mampu menjadi doa baik sekaligus membentuk atau mendorong semangat menulis.





Pikiran yang konkret juga bisa membantu membentuk huruf penulis. Salah satunya, mencoba menghipnotis diri dengan hal-hal yang kasatmata mirip “Aku bisa menjadi penulis yang menginspirasi”. Sugesti positif mirip itu pada alam bawah sadar akan membantu Anda terus termotivasi untuk menulis dan pantang menyerah dikala menghadapi kegagalan di tengah proses menulis.





Selain itu, anggapan yang faktual ini juga akan menolong penulis mempunyai cara penyelesaian problem yang lebih matang. Jadi, jangan kotori pikiran Anda dengan hal-hal yang negatif.





14. Jangan Memaksakan Diri





Memaksakan diri, artinya menuntut atau meminta diri sendiri melaksanakan sesuatu secara paksa atau tidak sesuai dengan harapan terdalam. Memaksakan diri untuk terus menulis salah satu hal yang bisa menurunkan motivasi menulis.





Anda mungkin pernah berpikir kian sering menulis, maka makin tinggi pula motivasi Anda untuk menulis. Tapi,terlalu memaksakan diri untuk terus menulis dikala ingin istirahat juga bukan opsi terbaik.





Bagi penulis pemula, inspirasi-ilham untuk menulis tidak mampu dipaksa untuk muncul dan hanya mampu timbul dengan sendirinya dikala terlintas di anggapan. Tapi, pengertian itu salah besar. Penulis harus mempertimbangkan pandangan baru menulis, yang mampu diambil dari situasi atau lingkungan sekitar, duduk perkara-dilema kehidupan yang belum tamat, pengalaman maupun kurun depan yang diimpikan





Selama asumsi Anda jernih dan damai, maka pandangan baru menulis akan mengalir dengan sendiri. Ketika Anda sedang banyak pikiran, janganlah terlalu memaksakan diri untuk memikirkan pandangan baru-wangsit menulis tapi lebih baik tenangkan anggapan lebih dahulu.





15. Jangan Membandingkan Diri Dengan Penulis Lain





Membaca karya tulis milik orang lain atau idola Anda memang akan membantu mendorong semangat menulis, mendapatkan wangsit atau wangsit dan memperkaya pemulihan kata saat menulis.





Tapi, jangan pernah membandingkan hasil karya tulis diri sendiri dengan orang lain maupun penulis yang sudah tangguh. Sibuk membandingkan kualitas dan pencapaian Anda selaku penulis dengan penulis lainnya justru akan menurunkan motivasi menulis.





Anda akan mencurigai kemampuan diri untuk menulis dan mutu goresan pena Anda. Padahal, setiap penulis niscaya memiliki gaya penulisan dan ciri khas yang berlainan-beda. Di sisi lain, sadarlah bahwa tidak ada penulis yang berhasil tanpa melalui kegagalan apalagi dahulu.





16. Perhatikan Kesehatan





Kesehatan mesti menjadi perhatian utama dalam pekerjaan apapun. Saat Anda merasa kurang antusiasdan kehilangan motivasi menulis, coba perhatian kesehatanmu yang mungkin kurang baik. Bagi penulis, kesehatan mental dan emosi adalah dua hal yang mesti menjadi perhatian utama.





Karena, fikiran akan lebih jernih untuk menulis saat kesehatan mental penulis baik. Selain kesehatan mental, kesehatan fisik juga mesti menjadi perhatian karena pasti akan mempunyai efek pada asumsi yang kurang konsentrasi ketika menulis.





Anda mesti bersungguh-sungguh berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan menyingkir dari begadang atau berlama-lama di depan layar untuk mempertahankan kesehatan fisik tetap baik. Cobalah sesekali menjernihkan fikiran dan persepsi dengan menyaksikan panorama atau keindahan alam.





Saat fikiran dan fisik tersadar kesehatannya, inspirasi menulis akan mengalir lebih tanpa kendala, imajinasi lebih liar dan kualitas goresan pena sudah pasti akan lebih baik. Pada karenanya, hasil karya tulis Anda pun akan berhasil di pasaran atau menerima banyak respons baik dari pembaca.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama