15 Jenis Kata Hubung Lengkap Dengan Contohnya



Kata Hubung. Dalam membuat sebuah kalimat atau paragraf kita sering menemui suatu kata hubung atau konjungsi. Kata hubung dapat berfungsi sebagai kata yang menyatukan antara subjek dan predikat, predikat dan objek, hingga informasi. Dalam penggunaannya, konjungsi tidak mengandung suatu makna atau tujuan tertentu. Karena konjungsi memang cuma berperan sebagai kata penghubung atau kata sambung saja.





Yuk baca sampai habis buat kamu yang ingin tahu penggunaan kata hubung secara lengkap!





Pengertian Kata Hubung 





1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)





Kata hubung atau kata sambung didefinisikan selaku kata yang terkait atau lisan antara kata, antara kalimat, antara klausa dan antara frasa. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa kata hubung yakni penghubung atau konjungsi antara kalimat dan kata.





2. Menurut Ambary (1983: 132) 





Kata sambung atau kata penghubung yaitu kata yang bertugas menghubungkan kalimat, bab kalimat atau kata dengan sekaligus menentukan macam hubungannya. 





3. Menurut Kridalaksana (1997: 235)





Definisi kata sambung merupakan sebuah kategori yang mempunyai fungsi sebagai memperluas satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan atau lebih dalam suatu konstruksi.





4. Menurut Chaer (2000)





Pengertian kata sambung ialah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.





Merujuk dari pertimbangan para andal di atas, kita mampu menyimpulkan bahwa kata penghubung adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa atau sebuah kata yang menghubungkan antar kalimat.





Jenis-Jenis Kata Hubung





Terdapat berbagai jenis kata penghubung. Secara biasa jenis kata penghubung dibagi menjadi dua, yakni kata sambung antar klausa dan kata sambung antar kalimat. 





1. Kata Hubung (konjungsi) Antar Klausa





Konjungsi antar klausa atau disebut juga konjungsi intra kalimat, merupakan kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak dalam satu kalimat, biasanya terletak di tengah-tengah kalimat.





Secara lazim konjungsi antar klausa terbagi menjadi 2 (dua) yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.





  1. Konjungsi Koordinatif, yakni konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Contohnya : dan, serta, atau, namun, melainkan, padahal.




  1. Konjungsi Subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Contohnya : yang, biar, biar, bahwa, dengan, sehingga, tanpa, semenjak, kalau, begitu, sambil.




2. Kata Hubung Antar Kalimat





Konjungsi antar kalimat merupakan kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Fungsi konjungsi antar kalimat mampu berfungsi untuk menyatakan konsekuensi, kebalikan, kelanjutan, pertentangan, penambahan, pendahulu, dan penguatan.





Contoh konjungsi antar kalimat : dengan demikian, sebaliknya, lalu, setelahnya, bekerjsama, selain itu, lagipula, tak hanya itu, meski demikian, walau begitu, tetapi.






Contoh dan Jenis Kata Hubung





Ada banyak contoh dan jenis kata penghubung. Jenis tersebut mampu dibedakan dari fungsinya. Berikut ini akan kau ulas acuan dan jenis kata penghubung sesuai dengan fungsinya





1. Kata Penghubung Waktu 





Kata penghubung jenis ini ialah kata hubung yang menawarkan adanya hubungan waktu antara satu klausa dalam bahasa Indonesia dengan klausa yang lain. Konjungsi atau jenis-jenis kata penghubung ini terbagi ke dalam beberapa macam, yakni:





  • Konjungsi tenggat waktu permulaan, terdiri atas sejak, dan sedari.
  • Konjungsi waktu berbarengan, terdiri atas serta (se)waktu, tatkala, dikala, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
  • Konjungsi waktu berurutan, terdiri atas sebelum, sehabis, seusai, sehabis, sesudah, begitu, dan simpulan.
  • Konjungsi deadline simpulan, terdiri atas hingga dan sampai.




Contoh kalimatnya: 





  • Ayah berdinas ke luar kota selama beberapa pekan.
  • Valen berkuliah sambil bekerja sebagai pelayandi sebuah restoran.
  • Ayah sedang sibuk di kantor, sementara Ibu sedang sibuk di dapur.
  • Kami berkeliling ke berbagai tempat wisata yang ada selagi kami ada di sini.
  • Andi berdoa seraya memejamkan matanya.




Baca Juga:









2. Kata Penghubung Pertentangan





Kata penghubung pertentangan merupakan salah satu jenis konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat yakni kata sambung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Oleh alasannya itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat gres.





Konjungsi antarkalimat memiliki ciri tertentu, ialah kalimat pertama dan kedua diakhiri oleh tanda titik. Kemudian, awal kalimat pertama dan kedua diawali dengan penggunaan huruf kapital.  





Sementara pemahaman kata penghubung pertentangan yakni bentuk kata yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bab tersebut. Contoh kata konjungsi ini yaitu: walaupun, tetapi, meskipun begitu, biarpun demikian, padahal. 





Contoh kalimat: 





  • Ara berkulit cokelat padahal kedua orang tua dan adiknya berkulit putih.
  • Anita masih murka kepada kami, padahal kemarin kami sudah meminta maaf kepadanya.
  • Walaupun saudara kembar, Lila mempunyai rambut yang panjang dan lurus sedangkan Lili berambut ikal dan keriting.
  • Bapak Anna adalah seorang pendeta, akan namun Anna suka berbicara agresif.
  • Justin merupakan salah satu siswa yang kurang dalam mata pelajaran umum, akan namun beliau sangat jago dalam bidang kesenian.
  • Pak Gundul hanya seorang buruh bangunan. Sebaliknya, anaknya seorang insiyur populer di Ibukota.




3. Kata Penghubung Pilihan 





Kata penghubung pilihan atau disjungtif merupakah salah satu jenis bentuk kata sambung yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa dipakai misalnya: atau, ataupun, maupun. 





Contoh kalimatnya: 





  • Dari pagi, siang maupun malam, kerjanya tidak mampu lepas dari handphone.
  • Kau akan menghubungi ibumu besok atau lusa?
  • Berjalan perlahan ataupun cepat, kita tetap sudah terlambat.
  • Untuk semester ini, adik akan mengambil ekskul melukis atau menari?
  • Liburan kali ini, kau menentukan berlibur ke pantai atau pergunungan?




4. Kata Penghubung Tujuan 





Seperti namanya, kata penghubung tujuan berisi kata yang mempunyai tujuan ialah dengan simbol kata agar. Adapun kata bantu atau penghubung yang biasa dipakai dalam kalimat konjungsi subordinatif tujuan ini yakni semoga, untuk, biar, dan semoga.





Contoh kalimat: 





  • Indah berolahraga setiap pagi semoga semangat menjalani acara.
  • Campurkan rempah-rempah ini semoga masakan terasa lezat.
  • Andi bekerja keras untuk mampu menikah tahun depan.
  • Intan belajar mengolah masakan semoga suaminya senang.
  • Pohon itu ditebang supaya tidak menutupi jalan.




5. Kata Penghubung Sebab 





Kata penghubung alasannya adalah dipakai untuk menghubungkan kejadian yang terjadi atas langkah-langkah tertentu. Kata sambung ini berfungsi untuk mengbungkan klausa dalam kalimat yang dipakai. Contoh kata penghubung: alasannya adalah, alasannya, oleh alasannya adalah itu, alasannya adalah itu.






Contoh kalimat: 





  • Anak-anak ini tidak tahu huruf huruf alasannya adalah tidak ada yang mengajari mereka sejak kecil.
  • Sayuran sangat penting bagi badan maka setiap anak mesti mengkonsumsinya dalam setiap hidangan makanan.
  • Untuk menetapkan mata rantai penyakit dan menawarkan kekebalan pada balita, maka setiap balita hendaknya wajib diimunisasi.
  • Dehidrasi yaitu keadaan badan kurang cairan oleh alasannya adalah itu sungguh disarankan untuk memperlihatkan asupan cairan mirip air putih atau jus buah.








6. Kata Penghubung Akibat 





Kata penghubung balasan yaitu kata yang menghubungkan klausa yang yang memiliki kekerabatan penjelasan akibat. Kata bantu penghubung dalam kalimatnya umumnya yang dipakai ialah sehingga atau hasilnya





Contoh kalimat: 





  • Ibu sangat sibuk hari ini sehingga tidak sempat memasak makan siang.
  • Ayah kehujanan semalam karenanya Ayah sakit dan tidak masuk kerja hari ini.
  • Hari ini sungguh mendung risikonya jemuranku tidak kering.
  • Lagunya sungguh murung sehingga Lala pun menangis.
  • Komputernya rusak sehingga ia belum bisa menjalankan tugas.




7. Kata Penghubung Urutan 





Kata penghubung urutan biasanya berfungsi untuk menjelaskan urutan suatu hal. Kata pengubung sering digunakan di antaranya yakni lalu dan lalu.





Contoh kalimatnya: 





  • Setelah selesai makan lalu Niken mencuci piringnya. 
  • Selesai mandi lalu dia memutuskan untuk kalem menonton televisi. 
  • Kipas angin yang dibeli sudah tiba lalu dicoba apakah berfungsi atau tidak. 
  • Usai gabungan kue jadi, lalu didiamkan agar sedikit mengembang. 
  • Adik telah tertidur, kemudian ibu menetapkan ke dapur untuk melanjutkan memasak makan siang. 
  • Hari sudah sore, lalu semua karyawan memutuskan untuk beres-beres dan bersiap pulang.




8. Kata Penghubung Syarat 





Jenis kata penghubung syarat yaitu kata sambung yang menerangkan bahwa suatu kejadian bisa terjadi kalau menyanggupi sejumlah syarat tertentu. Jenis kata dalam kata sambung satu ini cukup beragam dan paling umum ialah jika, bila, bila, jika.





Contoh kalimatnya: 





  • Sebenarnya peristiwa ini tidak butuhterjadi jika semua sudah menyiapkan persiapan. Kondisi Nita tidak akan memburuk jika menerima pemberian dengan cepat.
  • Kalau adik berhasil mendapat rangking dua maka mampu mendapatkan tas baru dari ayah. 
  • Jika ingin akil maka mesti bersungguh-sungguh berguru. 
  • Jika ingin tubuh tetap sehat maka mesti memperhatikan apa yang dimakan.




9. Kata Penghubung Tak Bersyarat 





Lain halnya dengan kata penghubung syarat, jenis kata penghubung tak bersyarat yaitu jenis kata sambung yang digunakan untuk menghubungkan antar klausa, kalimat, maupun paragraf yang berfungsi untuk menyatakan sebuah hal mampu terjadi tanpa ada syarat yang mesti dipenuhi. Kata yang sering digunakan adalah walaupun, biarpun, meskipun.





Contoh kalimat: 





  • Ayah bersikeras ikut rapat kantor meskipun keadaan badannya kurang manis. 
  • Nia tetap merasa cukup meskipun hampir setiap hari tidak memegang uang sepeserpun. 
  • Tidak problem dia ikut, meskipun sering badung namun supaya tidak ada dilema kedepannya. 
  • Ibu tetap pergi biarpun adik menangis dan tidak mau ditinggal. 
  • Hujan tetap turun dengan deras biarpun matahari masih tetap bersinar dengan cerah.




10. Kata Penghubung Perbandingan





Berikutnya yakni kata penghubung perbandingan yang memiliki fungsi untuk membandingkan dan menghubungkan dua klausa, kalimat, maupun paragraf. Apabila kita menjumpai sebuah kalimat perlu dihubungkan sekaligus dibandingkan satu sama lain maka dijamin menggunakan kata sambung ini. Contoh kata sambungnya ialah seperti, bagai, bagaikan. 





Contoh kalimat: 





  • Lapangan itu dibangun sebagai daerah untuk olahraga masyarakat sekitar.
  • Mata air itu berfungsi selaku sumber air bagi kehidupan masyarakat sekitar. 
  • Semilir angin yang berhembus bagaikan sapuan tangan si ayah yang lembut. 
  • Saat berlangsung dirinya tampakbagaimana supermodel yang melenggok di atas catwalk. 
  • Tas kecil itu bentuknya seperti dengan wajah tokoh Hello Kitty.




11. Kata Penghubung Pembenaran 





Kata penghubung selanjutnya yang perlu dikenali ialah penghubung pembenaran. Kata penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan klausa, kalimat maupun paragraf dengan cara membenarkan satu hal dan kemudian menolak hal yang lain. Sehingga ketika ada salah satu yang dibenarkan dan disalahkan maka akan memakai kata sambung ini.





Contoh kata sambungnya yakni semoga, biarpun. 





Contoh kalimatnya: 





  • Lepaskan saja kucingnya biar dia aman dan bisa bernafas
  • Minuman soda itu diracik sebaik mungkin supaya laris keras dikala dijajakan oleh penjualnya. 
  • Sampah plastik itu didaur ulang supaya tetap berguna dan cocok dijadikan bahan kerajinan.  
  • Biarpun kurus asalkan tubuh tetap sehat dan selalu fit. 
  • Biarpun pahit, namun parea banyak disenangi bahkan  beberapa orang menjadikannya menjadi lalapan. 




Baca Juga:









12. Kata Penghubung Korelatif 





Sementara itu kata penghubung korelatif mempunyai makna sebagai kata sambung korelatif yang berfungsi menjelaskan bahwa ada dua kalimat masih saling berhubungan, sehingga antara satu kalimat dengan kalimat lain saling kuat. Contoh kata penghubung korelatif antara lain, tidak hanya, tetapi juga, bukannya, melainkan





Contoh kalimat: 





  • Bukannya giat belajar menjelang ujian sekolah, Andi justru bermain games sampai larut malam.
  • Indah tidak cuma kuliah, namun dia juga memiliki bisnis online yang cukup berhasil.
  • Pelaku yang mencuri bolpain Indah ternyata bukan Bayu, melainkan Rizki. 
  • Sepeda motor itu rusak bukannya karena dipakai ayah berkali-kali, melainkan memang usianya telah bau tanah. 




13. Kata Penghubung Penegas 





Berikutnya yaitu kata penghubung penegas yang memiliki fungsi menghubungkan dua klausa, kalimat, dan paragraf untuk menerangkan atau memastikan dari salah satunya. Contoh katanya mirip bahkan, ialah,  ialah. 





Contoh kalimatnya: 





  • Bahkan tanpa duit pun, Ria masih mampu hidup dengan tenteram 
  • Salah satu manfaat menulis yakni dapat menyehatkan tubuh dan asumsi 
  • Titik kumpul sudah disepakati yakni di lokasi sekolah yang telah diputuskan
  • Selama pandemi COVID 19 setiap area publik diberi batas, adalah semoga mengurangi penyebaran virus.
  • Pikirannya tetap hening bahkan Ketika dompetnya hilang




14. Kata Penghubung Pembatas 





Kata hubung pembatas memiliki fungsi tidak cuma menghubungkan namun juga berfungsi selaku batasan kepada sebuah insiden atau hal. Contoh kata dan penggunaannya yakni Kecuali, selain.





Contoh kalimatnya: 





Dia tidak akan menagmpunimu, kecuali engkau mau mengakui kesalahanmu kepadanya.





Aku akan memberitahumu soal itu, asal kamu jangan mengatakannya kepada siapa saja.





Aku tidak akan memberimu uang, kecuali kau mau menuruti permintaanku. 





Pasien tidak boleh mendapatkan tamu, selain dari keluarganya sendiri. 





Baca Juga:









15. Kata Penghubung Penjelas





Terakhir, ada kata penghubung penjelas yang ialah kata sambung  untuk menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Kata yang termasuk konjungsi penjelas adalah kata bahwa.





Contoh kalimat: 





– Indah menjelaskan bahwa ia tidak bersalah karena dikala itu dia sedang tidak berada di daerah. 





– Ibu sempat mengatakan bahwa ia tak inginikut wisata karena takut sakit. 





– Ayah menyatakan bahwa rumah ini hanya dikontrak tiga tahun. 





Itulah jenis-jenis kata penghubung yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini mampu menjawab rasa penasaran kau, ya!





Jika kau ingin lebih mengerti ihwal kata hubung, kami mempunyai nasehat buku yang sesuai :









E-book Gratis





Selain menawarkan nasehat buku, kami juga menawarkan e-book gratis bagi kau yang terpesona dengan dunia penulisan buku. Ebook ini kami berikan spesial untukmu yang ingin belajar menulis buku. Silahkan download e-book gratis yang Anda butuhkan di bawah ini:







Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama