11 Jenis Laporan Observasi Yang Bagus Dan Benar



Jenis laporan observasi – mengatakan tentang jenis laporan penelitian ada banyak peruntukannya. Ada yang didedikasikan untuk instansi, jurnal akademik, media sosial, dan masih banyak lagi tentu saja. Sementara laporan observasi secara lazim, dapat diartikan sebagai hasil observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti. 





Sebagai hasil penelitian, pastinya mesti disampaikan menggunakan bahasa yang jelas, lengkap, detail, dan mudah dimengerti. Jenis laporan observasi yang baik ialah yang mempunyai fungsi komunikatif. Maksud dari komunikatif laporan penelitian tidak hanya dipakai untuk diri sendiri, namun juga dibaca oleh pembaca lainnya. 





Sementara laporan penelitian ditulis dengan menyanggupi syarat atau aba-aba etik observasi. Misalnya, observasi ditulis mengikuti struktur, mekanisme, dan proses yang telah dikelola dalam metodologi penelitian. Sedangkan untuk teknis penulisan, tetap mesti disusun secara sistematis. 





Kaprikornus pada peluang kali ini kita tidak akan mengulas perihal teknis penulisan laporan observasi. Melainkan akan konsentrasi mengulas jenis laporan penelitian. Penasaran bukan seperti apa? Langsung saja, yuks simak ulasannya sebagai berikut. 





Jenis-Jenis Laporan Penelitian 





Berikut jenis-jenis laporan penelitian yang perlu Anda ketahui :





1. Laporan Penelitian Untuk Instansi 





Sesuai dengan namanya, laporan penelitian untuk instansi ialah hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Hanya saja observasi tersebut diperuntukan untuk instansi tertentu. Misal Instansi pendidikan, atau dari instansi organisasi yang bekerja dibidang observasi. 





Laporan observasi untuk instansi dikerjakan bisa karena permintaan dari pihak instansi itu sendiri. Contoh kasus, misalnya instansi atau perusahaan dibidang transportasi. Karena perusahaan tersebut ingin mengembangkan dan melebarkan sayap bisnis, maka pihak instansi memerlukan observasi di lapangan. 





Dari hasil observasi itulah yang dapat dipakai untuk membantu pihak perusahaan menciptakan kesimpulan, membuat analisis SWOT terkait pelebaran bisnis gres dan masih banyak lagi manfaat yang akan ditemukan. 





Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah





2. Laporan Penelitian Untuk Jurnal Akademik 





Sementara yang dimaksud dengan laporan penelitian untuk jurnal akademik ialah hasil observasi yang dipublikasikan atau diterbitkan sesudah sudah ditelaah oleh sahabat sejawat apalagi dahulu. Tentu si penelaah juga dari disiplin akademik yang akan mempublikasikan jurnal tersebut. 





Jurnal akademik disebut-sebut juga selaku lembaga pengenalan dan kritik kepada observasi-penelitian yang telah pernah dipublikasi sebelum-sebelumnya. Jurnal sekolah tinggi juga berperan selaku presentasi penelitian terhadap hasil penelitian yang sudah dijalankan. 





Sementara isi dari jurnal akademik tidak lain ialah perolehan data di lapangan. Bentuknya mampu dibungkus dalam artikel yang menyampaikan postingan tinjauan, tinjauan buku, dan mampu juga dalam bentuk penelitian orisinil. 





Mungkin tidak banyak yang tahu, bila ternyata ungkapan jurnal akademik ini berlaku untuk semua terbitan sarjana di semua bidang. Kaprikornus, buat Anda yang tengah semester akhir atau sedang menempuh S2 dan S3 pastinya sudah tidak awam dan sudah pernah membuat jurnal akademik.





3. Laporan Penelitian Untuk Media Popular 





Laporan penelitian untuk media popular lebih menekankan pada daerah untuk mempublikasikan hasil penelitian itu sendiri. Apalagi jaman kini yang serba canggih dan teknologi tinggi, di mana laporan penelitian mampu diunggah secara virtual. 





Sementara, beberapa puluh tahun yang lalu, hasil observasi cuma diterbitkan secara manual dan hanya dapat diakses oleh beberapa orang dan instansi tertentu saja. Kini, teknologi super canggih dan internet sudah mampu diakses hanya bermodal ponsel pintar dan komputer. Maka siapa pun sudah mampu mengakses laporan observasi. 





Didukung oleh santunan pemerintah, sudah ada yang namanya Shinta, scopus dan masih banyak lagi. sehingga laporan penelitian untuk media popular bahwasanya sudah tidak susah lagi kita temukan. Belum lagi dari pihak-pihak swasta yang juga menyediakan akomodasi lewat website resmi perihal observasi. 





Sayangnya, bagi para peneliti yang ingin mempublikasikan laporan penelitian di media popular di luar pemerintah, mesti pilih-pilih. Karena banyak penelitian jurnal atau semacamnya yang tidak bereputasi. Sehingga memang harus benar-benar waspada dalam menentukan. 





4. Laporan Penelitian Formal





Jenis penelitian formal adalah penelitian yang dapat digunakan untuk apa saja dan di mana saja. Tidak melihat peruntukannya. Esensi dari observasi formal adalah mengenali hasil penelitian yang diteliti. 





Adapun yang tergolong penelitian formal, diantaranya ada observasi korelasional, observasi deskriptif dan observasi eksperimen.





Dikatakan sebagai penelitian formal karena observasi ini dapat dilaksanakan dosen ilmuan ataupun mahasiswa. Masalah sampel dan variabel pada penelitian formal maka variabelnya mesti mampu dikendalikan, dan pengambilan sampel juga mesti representatif. 





Penelitian formal lebih menonjolkan validitas internal dan eksternal. Bisa dikatakan juga, observasi formal ini salah satu observasi yang ketat, alasannya menuntut adanya analisis statistik dari permulaan yang cukup rumit. Termasuk juga perlu dilakukan investigasi korelasi alasannya akibat antar variabel. 





Adapun ciri dari penelitian formal, terdapat hipotesis. Terkait dengan hasil penelitian, maka hasil produk ilmunya dapat digeneralisasi untuk kepentingan secara luas. Oh iya, jenis penelitian formal dilaksanakan secara perorangan loh, tidak ada yang namanya kerja sama atau observasi ditulis atau dikerjakan secara kelompok atau bahu-membahu.





Laporan formal kalau dilihat dari struktur penulisan memprioritaskan objektivitas. Makara peneliti tidak melibatkan perasaan dan sikap langsung. Secara teknis, laporan formal juga disusun sesuai format baku. Adapun format dari laporan formal, sebagai berikut. 





  • Bagian Pendahuluan 




Di dalam bab pendahuluan terdapat beberapa halaman lain, mirip halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan dan masih banyak lagi. Secara lengkap halaman apa saja yang ada di dalam pendahuluan, dapat dilihat sebagai berikut. 





  • Halaman Judul 
  • Halaman Pengesahan 
  • Halaman Motto 
  • Halaman Persembahan 
  • Kata Pengantar 
  • Daftar Isi 
  • Daftar Tabel 
  • Daftar Gambar
  • Daftar Grafik 
  • Abstrak 




Dari beberapa halaman di atas, pada laporan formal yang tidak wajib ada ada halaman pengesahan, moto, persembahan, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar grafik. Sementara sisa yang tidak disebutkan, wajib ada di dalam laporan formal.





  • Bagian Isi




Sementara cakupan isi di bagian Isi dibagi menjadi beberapa bagian. Ada Bab I, Bab II dan seterusnya. Terkait berapa bagian yang hendak kita gunakan, bergotong-royong bebas, bisa lebih dari beberapa bagian terserah peneliti. Namun secara biasa , bab pada observasi formal yang digunakan ada 5 bagian, yang meliputi sebagai berikut. 





  • BAB I Pendahuluan 




Muatan isi pendahuluan memaparkan latar belakang dan identifikasi dilema kenapa Anda mengangkat tema penelitian Anda. Tidak hanya itu, di pendahuluan juga menyinggung pembatasan duduk perkara, tujuan, faedah observasi dan rumusan duduk perkara yang Anda angkat apa saja. 





  • BAB II Kajian Pustaka 




Di bab kajian pustaka lebih memfokuskan pada kajian teori atau tinjauan literatur yang Anda gunakan. Kaprikornus di bagian ini penulis diperlukan banyak acuan. Jika keterbatasan rujukan perihal tema yang ANda angkat, salah satu jawabannya adalah membaca banyak tumpuan di perpustakaan atau bisa juga membaca ebook gratis. 





  • BAB III Jenis Metode Penelitian




Jadi Anda mampu menyebutkan jenis metode penelitian yang Anda angkat memakai jenis apa. Buat kamu yang masih kurang paham tentang metode observasi, bisa dibaca di sini





  • BAB IV Pembahasan 




Sesuai dengan judul bagian, pembahasan akan fokus pada pembahasan dari kajian teori yang sebelumnya telah dipaparkan. Dari kajian teori, kemudian gabungkan dengan sistem penelitian yang ANda angkat. 





  • BAB V Penutup




Di bab epilog, peneliti mencantumkan rekomendasi dan kesimpulan. Kesimpulan dibuat secara singkat, padat dan berisi. Hindari pengerjaan kesimpulan yang panjang dan bertele-tele. Langsung ke pada dasarnya saja. 





Dari kelima bab di atas bergotong-royong susunan yang telah lengkap. Sebagai bab inti, di bab inilah teori dan pembahasan lengkap bisa Anda paparkan seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya. Pastikan setiap kali menulis memakai bahasa baku dan ilmiah, sebab konteks penelitian ini yaitu observasi ilmiah. 





Baca Juga: Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya





5. Laporan Non-Formal 





Jenis laporan observasi berikutnya adalah laporan non-formal. Kebalikan dari laporan formal, maka laporan nonformal ialah laporan yang dibuat tidak terlampau ilmiah. Bahkan cuma bentuk kunjungan saja, mampu dibuat laporan. Laporan nonformal ini lebih cocok dan banyak dipakai di luar akademis. 





Jenis laporan non-formal itu sendiri mempunyai beberapa bentuk. Ada yang disebut dengan laporan kunjungan, laporan percobaan dan ada juga yang disebut dengan laporan Diskusi. Tentu saja teknis pelaporan dari masing-masing jenis mempunyai struktur pelaporan yang berlainan. berikut yakni format laporan nonformal. 





  • Laporan Kunjungan




Kunjungan ke sebuah tempat ternyata juga dapat dibentuk laporan nonformal. Cara menjadikannya cukup mudah dan sederhana loh. Cukup mencatat beberapa format selaku berikut, 





  • Judul Laporan 




Judul laporan cukup dibentuk sesuai dengan kunjungan yang sudah Anda lakukan. Misal mengunjungi di panti asuhan X atau mendatangi perusahan ZT.  Terkait pengerjaan judul yang menarik, Anda bisa mengunjungi di sini





  • Tujuan 




Setelah membuat judul, format selanjutnya adalah memilih tujuan Anda melakukan kunjungan. Penulisan faedah sesungguhnya tergantung dari faedah yang Anda rasakan. Atau yang dirasakan oleh orang pada umumnya.





  • Waktu Pelaksanaan 




Tidak boleh ketinggalan, tentukan untuk mencatat juga waktu pelaksanaannya. Termasuk mencantumkan lokasi kunjungan dijalankan di mana. Keterangan waktu dan tempat salah satu poin dasar dari laporan non-formal. 





  • Hasil Yang Diperoleh




Bagian simpulan, barulah menuangkan hasil yang Anda dapatkan. Apapun hasil yang diperoleh, boleh dituangkan di bagian ini. tentus aja disampaikan memakai bahasa yang singkat padat dan terang. 





  • Laporan Diskusi 




Secara teknis penulisan laporan diskusi berbeda dengan laporan kunjungan. Pada laporan diskusi, melibatkan seorang moderator, dan si moderator tersebut pun juga wajib dicantumkan dalam pembuatan laporan. Nah, secara terperinci, berikut format dari laporan diskusi. 





  • TOpik 
  • Moderator 
  • Penyaji 
  • Jumlah peserta 
  • Benang merah masalah yang diangkat 
  • persoalan solving 
  • kesimpulan




  • Laporan Percobaan 




Sementara laporan percobaan satu ini berlawanan juga dari dua bentuk laporan yang telah dipaparkan sebelumnya. Karena bentuknya sebuah percobaan, tidak aneh kalau laporan ini pun diharapkan uji coba. Berikut yakni format dari pembuatan laporan non formalnya. 





  • Judul Percobaan 
  • Pelaksanaan (Waktu Dan Tempat)
  • Urusan Kerja 
  • Pendataan 
  • Kesimpulan




6. Formulir 





Saya percaya Anda telah tidak ajaib lagi mendengar istilah formulir. Tidak sekedar familiar, tetapi juga sering mengisi formulir. Kata formulir disebut juga dengan dokumen yang mencatat data transaksi. Formulir juga dapat digunakan selaku alat penetapan tanggungjawab, tergolong seruan pemerintah untuk melakukan sebuah acara. 





Berdasarkan fungsinya, formulir itu ada banyak fungsinya. Di antaranya formulir menurut sumbernya mempunyai tiga peruntukan, ialah mampu dipakai untuk disimpan di perusahaan, ada juga yang diperuntukan untuk pihak luar perusahaan dan diterima dari pihak luar perusahaan. 





Sementara Menurut maksudnya, formulir lebih sering dimanfaatkan untuk meminta melaksanakan langkah-langkah dan mencatat sebuah langkah-langkah. Ternyata juga masih ada banyak lagi fungsi dari formulir, misalnya sebagai berikut. 





  • Surat ajakan pengeluaran barang dari gudang 
  • Faktur pemasaran untuk mencatat transaksi penjualan 
  • Surat pemesanan barang (surat pemesanan barang yang diterima dari konsumen)




Adapun argumentasi kenapa formulir itu diharapkan dalam banyak kepentingan. Jadi selain digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban, formulir juga dapat digunakan sebagai untuk mengetahui bila ada acara atau transaksi. 





7. Memorandum 





Memorandum mungkin ada yang masih aneh mendengarnya? Memorandum dalam dunia kerja lebih familiar kita dengar dengan ungkapan MoU atau Memorandum of Understanding. Kaprikornus memorandum adalah surat atau lembar perayaan yang berisi catatan-catatan. Ada pula yang menyampaikan jikalau Memorandum selaku surat perayaan tidak resmi yang berisi tentang pengarahan, penerangan dan rekomendasi.





Memorandum lebih sering kita temukan di industri tenaga kerja. Setiap karyawan gres yang akan bekerja di sebuah perusahaan, telah niscaya akan menerima memorandum tau MoU kerja. Selain untuk penerimaan karyawan, MoU juga mampu dipakai untuk menjalin kerjasama antar organisasi dan masih banyak lagi. tergolong di ranah dunia bisnis sekalipun.





8. Surat 





Sementara yang dimaksud surat secara luas mencakup banyak hal dan peruntukannya. Ada yang namanya surat dinas, surat terbuka, surat pribadi dan masih banyak lagi. selama ini, surat yang familiar kita temukan yaitu surat langsung. Di mana surat ini ditujukan untuk kepentingan eksklusif. 





9. Naskah 





Berbicara naskah ternyata tidak melulu ihwal naskah dalam arti bantu-membantu. Tetapi di dunia persuratan juga terdapat istilah naskah. Karena dalam persuratan itu ada banyak jenisnya, maka yang dimaksud dengan naskah surat dinas yakni aplikasi yang betujuan untuk mempersempit dan memudahkan proses surat menyurat dalam bentuk lembar edaran. Bisa berupa memorandum, penjadwalan ataupun dalam bentuk surat edaran. 





Adapun tujuan dari naskah dinas, di antaranya untuk mengetahui siapa yang menciptakan surat tersebut. Hal ini berhubungan kalau Ada yang ingin menelusuri lebih lanjut. Adapun tujuan lain seperti dapat dipakai selaku metode pengarsipan atau filing naskah dinas yang terintegrasi dalam database dan menandakan efektivitas dan efisiensi.





Baca Juga: Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui





10. Laporan Berkala 





Jenis laporan observasi berikutnya yakni laporan berkala. Sesuai dengan namanya, disebut selaku laporan terencana karena laporan tersebut dibentuk sesuai agenda tertentu. Umumnya laporan terencana ini lebih sering digunakan untuk laporan statistik hadirin perpustakaan. Selain laporan bersiklus ada juga yang disebut dengan laporan khusus. 





Dikatakan laporan khusus karena laporan tersebut dibentuk karena suasana dan insiden yang tidak lazimnya . Contoh, ketika suatu perusahaan mengalami pailit, maka dibuatlah laporan khusus ini.





11. Buku 





Sementara yang dimaksud dengan buku adalah kumpulan lembaran-lembaran yang dijilid menjadi satu bab. Ditinjau dari genrenya, buku mempunyai banyak jenis. Ada buku fiksi, non fiksi, buku pendidikan dan masih banyak lagi. aku percaya, sudah tidak asing lagi dengan yang namanya buku, alasannya adalah mampu kita dapatkan di mana saja. 





Itulah beberapa ulasan jenis laporan penelitian dan beberapa bentuk laporannya. Dari ulasan di atas, masih ada yang belum sempat diulas, yakni laporan panjang dan singkat, laporan internal dan eksternal serta laporan vertikal dan lateral, yang mungkin akan kita diskusikan di lain kesempatan. Semoga ulasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama