Trump Balik Ke Gedung Putih, Emas Eksklusif Ambles





Setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah kembali ke Gedung Putih pasca dirawat di Rumah Sakit Walter Reed.


Trump bahkan pribadi melontarkan pernyataan yang sukses menciptakan pasar keuangan goyah. Meski nilai dolar AS alami penguatan, tetapi harga emas dan saham justru anjlok.


Pernyataan dari Trump yang mengakibatkan harga emas alami penurunan adalah saat dirinya menyampaikan bahwa akan menunda negosiasi soal paket stimulus dukungan Covid-19 lanjutan dan gres akan melanjutkannya sehabis pemilu nanti.


Jika melihat pada harga emas di pasar spot di hari Rabu (7/10/2020) ini, emas melanjutkan koreksinya pasca semalam sempat jatuh senilai 1,87 persen. Pada jual beli pukul 08.40 waktu bagian Indonesia, emas terpangkas sebesar 0,09 persen ke 1.875,39 per troy ons.


Seperti yang dimengerti, harga emas kembali alami penurunan sampai level US$ 1.900 per troy ons sehabis sempat berada di titik tertingginya semenjak 21 September 2020 kemudian, ialah di level US$ 1.912,89 per troy ons.


Trump Balik Ke Gedung Putih, Emas Langsung Ambles

Trump Balik Ke Gedung Putih, Emas Langsung Ambles


Mengutip dari Reuters, analis Standart Chartered Suki Cooper menyampaikan, “Harga emas berada di bawah tekanan lebih lanjut karena Presiden Trump sudah menghentikan perundingan atas paket stimulus fiskal, dolar sudah menguat dan menambah beban harga emas”.


Komentar juga datang dari Daniel Ghali -jago strategi komoditas di TD Securities- yang mengatakan, “Alasan pasar menghendaki janji fiskal yaitu karena dalam persepsi kami, emas sesungguhnya telah dikondisikan dari aset safe haven menjadi aset lindung nilai inflasi”.


Pernyataan Trump perihal penundaan stimulus tersebut tentu sungguh mengagetkan bagi banyak pihak, dan membuat pasar goyang alasannya sebelumnya Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa pihaknya telah membuat perkembangan dalam hal perundingan dengan pemerintahan Trump soal RUU stimulus Covid-19 lanjutan senilai US$ 2,2 triliun.


Namun bukan emas saja yang tengah hadapi abad-era susah. Pasar saham AS ditutup pada zona merah waktu semalam. Seperti yang diketahui, Dow Jones Industrial Average ambles sebesar 1,34 persen dan S&P 500 serta Nasdaq Composite masing-masing menurun sebesar 1,4 persen dan 1,57 persen.


Sebagai komplemen gosip, Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebelumnya juga memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi negeri Paman Sam masih jauh dari kata tamat dan masih bisa tergelincir bila virus corona tidak dikendalikan secara efektif dan pertumbuhkan dipertahankan.


Namun, kepala jual beli derivatif logam dasar dan mulia di BMO, Tai Wong, menyatakan, “Emas perlu menahan US$ 1.880 atau bakal kembali ke level US$ 1.850, tetapi aku sangat percaya bahwa fenomena ini bersifat sementara, tidak mirip komitmen yang akan secepatnya terjadi”.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama