Apabila inspirasi yang hendak kita gunakan dalam melakukan teknik menulis telah kita peroleh, maka langkah berikutnya yang tidak kalah penting yakni memperkuat ide yang kita miliki. Penguatan atau uji wangsit tersebut penting untuk dilakukan dalam rangka melihat keperluan penduduk kepada wangsit yang kita tawarkan. Hal ini juga kita lakukan sebagai seni manajemen untuk menciptakan buku kita laris di pasaran. Artinya secara tidak pribadi kita akan mencar ilmu melihat kecenderungan pasar. Pada aspek yang lebih jauh, inspirasi yang kita tawarkan perlu diuji biar bisa dianggap luar biasa oleh publik. Dengan kata lain, sebelum buku kita diterbitkan oleh pihak penerbit, kita membutuhkan pertimbangan beberapa orang untuk menganggap pandangan baru kita yang hendak dituangkan dalam bentuk buku. Apabila mereka menganggap bahwa pandangan baru kita unik, maka hal tersebut akan menjadi membuktikan baik bagi buku yang akan kita tulis. Sedangkan bila ilham kita dinilai biasa, maka kita mampu mencari alternatif inspirasi lain untuk melakukan teknik menulis. Berangkat dari hal tersebut, maka ada 4 cara gampang yang bisa kita kerjakan untuk memperkuat inspirasi.
- Diskusi Bersama Kolega
Berdiskusi bareng sobat atau kolega kita menjadi salah satu cara pertama yang bisa kita tempuh untuk menguji dan memperkuat ilham yang kita miliki. Kolega yang dimaksud adalah orang yang sungguh-sungguh kita asumsikan sebagai orang murni pembaca buku. Artinya ia akan menyaksikan ide yang kita ajukan selaku suatu buku saja. Apabila kita akan menulis tentang kecenderungan partai politik yang terlalu korup, maka kita mampu menanyakan pandangan baru kita tersebut kepada orang biasa yang tidak terlalu paham kepada partai politik. Di sisi lain, ide yang kita tanyakan tersebut lalu bukan bermakna tidak berguna sebab orang yang kita tanyakan tidak terlampau paham dengan tema yang kita angkat. Setidaknya orang yang kita mintai pertimbangan tersebut adalah orang yang setidaknya memiliki pengetahuan wacana dunia politik, baik dari yang berasal dari media massa atau perbincangan ringan yang dulu pernah diikutinya.
Apabila ilham yang kita angkat dinilai manis dan unik oleh teman kita, maka keadaan tersebut menjadi awal membuktikan yang bagus. Artinya pangsa pasar kita tidak cuma orang-orang yang mengerti perihal politik, namun juga mereka yang awam wacana dunia politik. Dengan kata lain, dikala orang awam kepincut dengan pandangan baru atau tema kita, maka pangsa pasar orang-orang yang concern di dunia politik akan otomatis kita pegang. Selanjutnya, jika ide yang kita ejekan tidak terlalu menawan, maka kita mesti menjajal mencari celah yang mampu membuat ide kita lebih seksi di mata orang awam ketika ingin melakukan teknik menulis. Satu hal penting yang perlu kita amati yaitu sobat yang kita mintai pertimbangan tersebut jumlahnya mesti lebih dari satu orang. Hal tersebut menjadi penting untuk melihat kesamaan atau perbedaan pertimbangan yang timbul.
- Diskusi Bersama Sesama Penulis
Langkah berikutnya yang mampu kita tempuh ialah dengan berdiskusi bareng sesama penulis. Dari mereka diperlukan kita akan mendapatkan sudut pandang yang gres, berbeda, atau memperkuat ilham kita dikala ingin melakukan teknik menulis. Penulis yang kita mintai pertimbangan tersebut bisa berasal dari bidang yang serupa atau berlainan dengan ide yang hendak kita tuliskan. Hal ini menjadi penting dikerjakan sebab seorang penulis biasanya akan memiliki sense yang berlainan ketimbang pembaca biasa . Kondisi tersebut tidak mampu dilepaskan dari acara penulis sendiri yang serupa dengan apa yang kita kerjakan yakni membuat buku. Orang yang kita mintai usulan tersebut akan menjadi lebih lengkap bila dirinya memiliki ketertarikan bidang yang serupa dengan kita. Ketika kita ingin menulis perihal politik, maka penulis yang kita cari adalah mereka yang juga banyak menciptakan karya perihal politik.
Selain itu, penulis yang kita mintai pendapat ihwal pandangan baru yang hendak kita angkat sejatinya tidak cuma berkonsentrasi pada substansi yang kita buat, namun juga pada aspek teknis. Artinya kita juga bisa meminta pertimbangan mereka terkait dengan susunan atau kerangka tulis yang hendak kita buat. Hal tersebut menjadi penting sebab seorang penulis mempunyai kepekaan dan kesanggupan tersendiri dalam menyusun kerangka pikir sebuah buku. Kemampuan tersebut juga berkhasiat untuk menciptakan pembaca merasa tenteram dikala sedang membaca tulisan kita. Kaprikornus kita tidak cuma berguru wacana substansi yang akan kita buat, namun juga bagaimana menciptakan teknis goresan pena yang sesuai untuk dirasakan oleh pembaca. Oleh karena itu, kita sebagai seorang penulis juga perlu untuk menjalin kekerabatan baik dengan para penulis yang lain, baik penulis buku ataupun penulis majalah.
- Meminta Masukan dari Para Pakar
Langkah lain yang tidak kalah penting untuk kita kerjakan adalah dengan meminta masukan dari para pakar di bidang yang kita tulis. Apabila buku yang hendak kita tulis terkait wacana sosiologi, maka kita perlu mencari orang yang jago di bidang sosiologi. Meskipun kita tidak mengenalnya, menjadi suatu keharusan bagi kita untuk bersilahturahmi dan menjalin relasi baik dengan para ahli. Tidak cuma untuk kepentingan melaksanakan teknik menulis, namun ke depan bisa kita manfaatkan ke hal-hal yang lebih dari sekedar menulis. Ketika kita sudah mengenal orang, maka orang yang kita kenal tersebut mempunyai peluang untuk dimintai pinjaman, termasuk dari sisi orang yang kita ajak berkenalan tersebut. Kondisi tersebut pasti menjadi nilai lebih bagi kita selaku seorang penulis yang juga dituntut untuk memiliki jaringan luas dengan orang lain. Jaringan tersebut juga nantinya akan bermanfaat bagi dunia kita selaku seorang penulis.
- Berdiskusi Bersama Editor atau Pihak Penerbit
Terakhir, kita juga perlu berdiskusi bareng dengan pihak penerbit atau editor terkait dengan tema yang akan kita angkat. Diskusi tersebut tidak harus dijalankan secara formal, tetapi juga mampu dilaksanakan secara informal. Dengan artian bahwa kita membuat suatu diskusi dengan pihak penerbit yang sebelumnya telah mengenal diri kita. Kita mampu menanyakan kecenderungan pasar terhadap tema atau ilham yang sedang berkembang. Kecenderungan pasar tersebut nantinya juga mampu kuat pada posisi pandangan baru yang akan kita angkat. Apakah lalu pandangan baru yang kita munculkan tersebut akan makin berpengaruh atau justru kita mesti menggantinya menjadi sesuatu yang lebih mempesona. Berangkat dari hal tersebut, berdiskusi dengan pihak penerbit menjadi hal yang lazim untuk dijalankan untuk melihat kecenderungan pasar. [Bastian Widyatama]
Referensi
- Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.
Anda juga mampu KONSULTASI dengan Customer Care yang siap menolong Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Sumber harus di isi