Tata Cara Observasi Kualitatif: Pengertian Berdasarkan Andal, Jenis-Jenis, Dan Karakteristiknya



Metode observasi kualitatif. Selalu gundah membedakan antara observasi kualitatif dengan observasi kuantitatif? Dari segi pengucapan, memang keduanya mempunyai kemiripan. Tapi keduanya mempunyai perbedaan yang bertolak belakang. Penasaran ingin mengenal lebih dekat dengan penelitian kualitatif? Yuks, simak pembahasannya dibawah ini. 





Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli 





Metode observasi kualitatif secara umum dapat diartikan bermacam-macam perspektif. Meskipun berlainan pertimbangan , secara garis besar sama. Berikut pemahaman penelitian kualitatif berdasarkan ahli. 





1. Koentjaraningrat 





Penelitian kualitatif berdasarkan Koentjaraningrat (1993: 89) mengartikan bahwa observasi kualitatif ialah rancangan penelitian yang memiliki tiga format. Ketiga format tersebut mencakup observasi deskriptif, verifikasi dan format Grounded research. 





Penelitian kualitatif salah satu penelitian yang lebih cocok digunakan untuk observasi yang tidak berpola. Karena berpola, kau mampu memakai desain ini untuk membantu dalam observasi. 





2. Moleong 





Berbeda dengan usulan Moleong (2007: 6) yang memaknai observasi kualitatif selaku observasi yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek observasi. Lebih pas dan cocok dipakai untuk meneliti hal-hal yang berhubungan dengan penelitian sikap, sikap, motivasi, persepsi dan langkah-langkah subjek. Dengan kata lain, jenis observasi tersebut, tidak mampu menggunakan tata cara kuantitatif. 





3. David Williams 





Menurut david Williams (1995) observasi kualitatif ialah upaya peneliti mengumpulkan data yang didasarkan pada latar alamiah. Tentu saja, sebab dilakukan secara alamiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan mampu dipertanggungjawabkan. 





4. Sugiono





Berbeda dengan pertimbangan Sugiono (2005) yang mengartikan bahwa observasi kualitatif lebih cocok digunakan untuk jenis observasi yang mengetahui ihwal fenomena sosial dari perspektif partisipan. Secara sederhana, dapat pula diartikan selaku penelitian yang lebih cocok dipakai untuk meneliti keadaan atau suasana si objek penelitian. 





5. Saryono 





Sedangkan menurut Saryono, sistem observasi kualitatif selain digunakan untuk memeriksa, mendapatkan dan menggambarkan objek yang diteliti. Ternyata juga mampu digunakan untuk menjelaskan atau menuliskan keistimewaan dari efek sosial yang kemudian diterangkan dan diukur menggunakan pendekatan kuantitatif. 





6. Bogdan dan Taylor 





Pendapat Moleong senada dengan Bogdan dan Taylor (1975), dimana mereka mengartikan bantu-membantu observasi kualitatif juga tergolong metodologi yang dimanfaatkan untuk prosedur observasi yang menghasilkan data deskriptif. Data deskriptif yakni data yang ditulis menggunakan kata-kata secara mendetail. 





7. Danim 





Metode observasi kualitatif menurut Danim (2002) menygartikan bahwa kualitatif tergolong konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan memiliki dimensi jamak dan interaktif. Dapat pula diartikan selaku upaya pertukaran pengalaman sosial yang dapat didevinisikan melalui hasil observasi. Kaprikornus, observasi kualitatif berasumsi bahwa kebenaran itu bersifat dinamis dan mampu didapatkan melalui kajian kepada orang lewat interakasi ataupun melalui suasana sosial. 





9. Creswell, J. W





Lebih sederhana, creswell, J. W mengartikan observasi kualitatif adalah observasi yang digunakan untuk meneliti persoalan manusia dan sosial. Dimana peneliti akan melaporkan dari hasil observasi berdasarkan laporan pandangan data dan evaluasi data yang didapatkan di lapangan, lalu di deskripsikan dalam laporan observasi secara rinci. 





Dari beberapa pemahaman penelitian kualitatif di atas semoga Anda menerima gambaran wacana observasi kualitatif itu mirip apa dan bagaimana. 





Baca Juga:  90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah





Tujuan Penelitian Kualitatif 





Metode observasi kualitatif hadir alasannya memiliki tujuan. Selain bermaksud membuat lebih mudah peneliti meneliti, ternyata juga bertujuan untuk mengerti fenomena yang diangkat peneliti. 





Tidak mampu disangkal, bahu-membahu dalam mengerjakan suatu observasi, selalu ada saja hambatan dan problem yang dihadapi oleh peneliti. Maka dari itu, sistem penelitian kualitatif hadir untuk meminimalkan terjadi hal-hal tersebut. 





Setidaknya dengan sistem penelitian kualitatif, peneliti mampu menerima gambaran terhadap fenomena yang hendak diteliti. Termasuk pula mempermudah dalam memilih variable dan membantu dalam menghasilkan teori. 





Karakteristik Penelitian Kualitatif 





Metode observasi kualitatif salah satu cabang ilmu yang wajib dipelajari oleh mahasiswa. Terutama yang sedang melaksanakan skripsi. Membicarakan skripsi yang mengambil tata cara penelitian kualitatif, ada beberapa karakteristik yang wajib Anda tahu. Berikut adalah pembahasan secara garis besarnya. 





1. Hipotesis





Hipotesis, tahukah kamu jika hipotesis salah satu karakteristik yang wajib ada. Hipotesis yakni balasan sementara. 





2. Objek Penelitian





Objek penelitian diambil dari latar alamiah, tujuannya tidak dimanipulatif atau tidak diada-selenggarakan. 





3. Instrumen Penelitian 





Pada observasi kualitatif, peneliti sebagai instrumen utama dalam upaya menghimpun data observasi. 





4. Metode Penelitian





Metode observasi kualitatif lebih konsentrasi pada penulisan kata-kata deskriptif ketimbang penggunaan angka, jadi kualitatif kebalikan dari kuantitatif. Jika penelitian kuantitatif fokus pada angka, maka pada penelitian kualitatif lebih fokus pada penggalian pandangan atau pengalaman dari partisipan itu sendiri, sehingga sifatnya subjektif.





Di dalam tata cara observasi kualitatif, lebih menekankan pada proses pelaksanaan observasi itu sendiri, bukan berdasarkan dari hasil. Penelitian kualitatif bukan untuk menggeneralisasi, melainkan lebih ke dalam menafsirkan pemahaman secara ideografis. 





Penelitian kualitatif merekonstruksi pengertian dari sumber data yang diperoleh melalui interaksi manusia atau sosial. Metode observasi kualitatif lebih menekankan pada intuisi, perasaan daripada pada data numerik. Meskipun demikian, bukan berarti pengambilan data tidak penting. Tetap penting dan landasan utama, hanya saja hasil penelitiannya lebih menggali secara perasaan.





Baca Juga: Cara Menulis Catatan Kaki dalam Karya Tulis Ilmiah





Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif 





Membicarakan sistem observasi kualitatif secara lebih terfokus memiliki beberapa jenis penelitian. Jadi buat Anda yang ingin melaksanakan observasi, pastikan mampu mengambil salah satu jenis yang hendak dibahas di bawah. Lantas, apa saja jenis-jenis tersebut? Berikut ulasannya. 





1. Fenomenologi 





Fenomenologi adalah jenis penelitian yang berorientasi pada hasil filsafat. Filsafat yang dimaksud yaitu upaya peneliti menggali informasi dengan cara mencari arti, makna secara esensinya. Secara sederhana, mampu pula diartikan sebagai upaya untuk mencari pengalaman yang ada dalam kehidupan objek penelitian. 





Penelitian fenomenologi ini memang menuntut peneliti untuk menggali kebermaknaan hidup atau kebermaknaan dari tema yang diangkat si peneliti, berdasarkan pengalaman atau hal yang terjadi di lapangan. Tentu saja sistem pengambilan data yang dipakai tidak seperti halnya metode observasi kuantitatif. Jadi observasi kualitatif fenomenologi dapat menggali data dan info memakai metode pengamatan atau mampu juga menggunakan metode wawancara secara mendalam. 





2. Studi Kasus 





Mungkin Anda sudah tidak abnormal lagi dengan jenis studi kasus satu ini. Jadi tata cara masalah salah satu observasi yang memfokuskan diri meneliti latar belakang, interaksi dan kondisi penduduk tertentu. bentuk dari studi kasus ini pun bekerjsama lebih pas dipakai untuk meneliti suatu insiden, aktivitas, atau program di suatu golongan individu tertentu. 





Kelebihan jenis penelitian ini, bisa digunakan untuk mengkaji objek dalam bentuk kelompok. Asalkan dalam kelompok tersebut mempunyai tujuan yang serupa. Teknik pengambilan data pada studi masalah dapat menggunakan teknik pengamatan, studi dokumenter dan bisa juga menggunakan teknik wawancara. 





3. Metode Teori Dasar 





Mungkin Anda asing dengan istilah metode ini? Jadi metode teori dasar lebih dekat disebut dengan grounded theory. Teori ini lebih sering digunakan untuk perkara observasi yang ingin menguatkan dasar teori yang sudah ada. Adapun tahapan yang mesti Anda persiapkan, Anda harus mampu memilah mana fenomena yang mampu dikaitkan dengan fenomena inti dan mana yang tidak inti. 





Teknik pengumpulan data pada grounded teory dapat menggunakan studi lapangan, membandingkan, pengamatan, dan bisa juga dengan menyaksikan situasi yang telah didasarkan pada penilaian. 





4. Etnografi 





Sesuai dengan nama nya, metode observasi kualitatif jenis etnografi diperuntukan untuk mengkaji bahasa, sikap atau komunikasi suatu masyarakat. Jadi, apabila Anda akan meneliti kebudayaan, bahasa atau sosial, bisa memakai jenis penelitian ini. 





Jenis observasi etnografi itu sendiri memiliki dua rancangan dasar yang mampu dijadikan selaku pijakan observasi. Pertama aspek antropologi atau budaya. Tentu saja, ini lebih sempurna untuk mengkaji yang masih ada kaitannya dengan budaya. Kedua, ada desain bahasa atau linguistic yang mengkhususkan diri untuk mengkaji tentang bahasa dalam penduduk . 





Jenis sistem penelitian satu ini lebih sering dipakai untuk observasi yang ingin mengetahui fungsi bahasa dalam suatu budaya masyarakat tertentu. Adapun yang menggunakan etnografi untuk meneliti interaksi sosial, kepercayaan yang dianut dalam suatu kalangan atau sekedar ingin meneliti tentang cara hidup. 





5. Metode Histori





Sesuai dengan namanya, jenis tata cara historis salah satu sistem observasi yang memfokuskan pada kejadian periode kemudian. Bisa juga dipraktekkan untuk meneliti suatu rekonstruksi periode lalu. mungkin ada yang mengajukan pertanyaan, sumbernya siapa? Makara Anda bisa memakai sumber dari catatan sejarah yang sudah ada, atau melaksanakan wawancara dengan orang yang dahulu terlibat dan hingga dikala ini masih hidup. 





Secara umum, tata cara historis ini lebih mudah diperoleh melalui catatan sejarah. Atau mampu juga dengan cara lain, contohnya lewat artefak dan laporan lisan bila masih ada, saksi hidup yang mampu dipertanggungjawabkan. 





Ciri khas tata cara histori terdapat pada waktu. Tentu saja waktunya telah berlalu. Kelemahan dari observasi historis, Anda harus siap melakukan pengamatan, karena bisa saja data yang dicari ada yang tidak tercatat atau hilang dari dokumentasi. Terutama dalam menuliskan urutan datanya, peneliti dituntut hati-hati, alasannya ini mengkaji hal-hal sejarah, yang mana waktu juga harus akurat. 





Jadi ada lima jenis observasi kualitatif yang bisa Anda pilih dan Anda terapkan. Dari kelima di atas, jenis mana yang kira-kira pas sesuai dengan observasi Anda?





Baca Juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contoh Lengkapnya










Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang pembahasan ini, kami memiliki beberapa anjuran buku untuk Anda:














Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara menciptakan buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengubah biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku





Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download selaku Berikut:





Ebook : Cara Mudah Menulis Buku





Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar





Ebook : Self Publishing





Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme





Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf





Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama