Sempat Menurun Alasannya Adalah Kekhawatiran Meningkat, Sekarang Harga Minyak Kembali Naik





Setelah meningkat sepanjang pekan kemudian, harga minyak mentah dunia sempat alami penurunan. Kondisi ini dipengaruhi oleh pasar yang khawatir kepada meningkatnya jumlah perkara Covid-19 yang mensugesti pemulihan ekonomi global.


Sebagai catatan, pada hari Minggu (9/8/2020) harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengantaran bulan Oktober turun 69 sen atau 1,5 persen menjadi US$ 44,4 per barel di London ICE Futures Exchange.


Sementara untuk harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran bulan September turun 73 sen atau 1,7 persen menjadi US$ 41,22 per barel di New York Mercantile Exchange.


Penurunan harga minyak ini terjadi ketika harga minyak mentah Brent melonjak sekitar 2,5 persen sepanjang pekan lalu. Sedangkan WTI terangkat 2,4 persen pada kurun yang serupa.


Meski pada tamat pekan lalu alami penurunan, harga minyak dunia berbalik naik di hari Senin (10/8/2020) permulaan pekan ini. Peningkatan harga ini karena disokong oleh sentimen cita-cita akad stimulus fiskal dari pemerintah dan badan legislatif Amerika Serikat. Juga ditambah oleh planning Irak untuk memangkas produksi minyak.


Sempat Menurun Karena Kekhawatiran Meningkat, Kini Harga Minyak Kembali Naik

Sempat Menurun Karena Kekhawatiran Meningkat, Kini Harga Minyak Kembali Naik


Mengutip dari data Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman bulan Oktober naik 40 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 44,8 per barel. Sementara WTI turun 73 sen atau 1,7 persen menjadi US$ 41,22 per barel.


Mengenai janji stimulus, Nancy Pelosi -Ketua dewan perwakilan rakyat AS- dan Steven Munchin -Menteri Keuangan AS- mengatakan bahwa mereka bersedia untuk memulai kembali pembicaraan soal komitmen stimulus sampai sisa final tahun ini.


Hal ini memberi titik cerah dari pertengkaran yang sebelumnya terjadi antara Demokrat AS dan Gedung Putih.


Sementara jika menyaksikan sisi buatan minyak, Irak bermaksud untuk memotong buatan sekitar 400 ribu barel per hari pada bulan Agustus sampai September tahun ini untuk mengompensasi keunggulan bikinan dalam tiga bulan terakhir.


Amin Nasser -Kepala Eksekutif Aramco Arab Saudi- memprediksi usul minyak di pasar Asia akan berbalik meningkat seiring kegiatan ekonomi yang mulai dibuka secara bertahap.


Komentar juga tiba dari Stephen Innes -Ahli Strategi Pasar dari AxiCorp- yang memperkirakan sentimen ini bisa mengangkat harga minyak global.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama