Refleksi Teknik Menulis Lewat Post-Peer Feedback

 Selanjutnya, post-peer feedback menjadi salah satu tahapan terakhir dalam proses menulis buku, khususnya proses pengumpulan komentar dari berbagai pihak terhadap tulisan yang sudah kita buat. Tahapan tersebut menjadi perhiasan dari tahapan sebelumnya adalah tahap persiapan dan pengaplikasian peer feedback. Pada tahap tersebut, kita selaku seorang penulis sudah mendapatkan komentar atau nasehat dari banyak sekali responden yang sebelumnya telah kita pastikan. Dari hasil pembacaan tersebut, aktivitas menulis buku yang sebelumnya sudah kita kerjakan mampu terus dilanjutkan atau tidak, tergantung pada keputusan diri kita sendiri sebagai seorang penulis. Dengan kata lain, input yang diberikan oleh para responden mesti menjadi materi refleksi kita terhadap goresan pena yang sudah kita buat. Untuk menolong proses refleksi tersebut, maka ada beberapa pertanyaan fundamental yang perlu kita jawab sendiri untuk menentukan nasib goresan pena kita berikutnya.




  1. Apa yang telah ditemukan < teknik menulis >




Satu pertanyaan penting permulaan yang perlu kita jawab yaitu hal apa saja yang sudah kita dapatkan dari proses pengaplikasian tata cara peer feedback yang selama ini sudah kita kerjakan. Proses yang dimaksud yakni aneka macam nasehat atau komentar yang diberikan oleh responden kepada kita sebagai penulis dari karya yang mereka baca. Ketika menulis buku, tentu kita memiliki harapan dan sasaran yang ingin dipenuhi. Kondisi tersebut sama halnya dengan proses peer feedback yang kita lakukan. Sebelum menunjukkan draft dan lembar komentar terhadap para responden, kita tentu menawarkan arahan terhadap berbagai faktor yang sebaiknya menjadi perhatian khusus responden dalam membaca goresan pena kita. Dengan kata lain, ada beberapa responden yang memang konsentrasi pada teknis kepenulisan dan beberapa lainnya konsentrasi pada konten yang kita angkat. Dari penentuan tersebut, kita bisa melaksanakan refleksi atas banyak sekali hal yang telah kita peroleh dari responden yang telah kita berikan wewenang untuk mengoreksi goresan pena kita.




  1. Apa saja bentuk input yang diberikan < teknik menulis >




Teknik menulis pasti memerlukan energy yang ekstra besar sebab kita mesti memperhatikan beberapa hal, baik dari segi teknis kepenulisan ataupun konten yang kita buat. Dari sistem peer feedback yang telah kita lakukan, ada beberapa hal penting yang perlu kita teliti kembali. Kita perlu menganalisis banyak sekali masukan yang sudah diberikan responden terhadap kita. Masukan tersebut bisa berbentukkritikan, rekomendasi, koreksi, dan atau penambahan. Dari beberapa kategori tersebut, kita perlu memetakan hal-hal apa saja yang masuk ke dalam beberapa kategori tersebut. Banyaknya responden yang kita pilih pasti akan menunjukkan banyak masukan. Oleh alasannya adalah itu, kita perlu untuk menyaksikan faktor mana yang jauh lebih mayoritas dibicarakan oleh responden. Apabila koreksi menjadi faktor lebih banyak didominasi yang sering dibahas, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa goresan pena kita masih banyak memiliki masalah, baik dari sisi teknis kepenulisan atau konten. Pada sisi lain, jika faktor penambahan menjadi lebih banyak didominasi, maka bahu-membahu mutu tulisan yang sudah kita buat tidaklah buruk.




  1. Apa yang penulis rasakan terhadap input yang ada < teknik menulis >




Hal lain lagi yang perlu kita jadikan sebagai bahan refleksi adalah apa yang kita rasakan sebagai seorang penulis terhadap input yang diberikan oleh para responden. Ketika menulis buku, pasti seolah-olah kebenaran ada di pihak kita karena goresan pena yang kita buat condong satu arah. Kondisi tersebut akan berbeda saat kita menerima banyak masukan dari para responden yang kita mintai tolong. Tidak mengherankan jika nantinya mereka akan memberi berbagai masukan dari aneka macam sudut pandang yang berlainan-beda. Kondisi tersebut secara tidak pribadi akan memperkaya mutu tulisan yang telah kita buat sebelumnya. Hal tersebut tentu tergantung pada perasaan yang kita munculkan. Dengan adanya berbagai masukan tersebut, apakah kita menjadi resisten atau justru menjadi bahagia alasannya banyaknya masukan yang kita terima. Ketika kita merasa bahagia atas banyak sekali masukan yang kita terima, maka sistem yang kita gunakan dinilai berfaedah dan berhasil. Pada segi lainnya, sistem tersebut akan menjadi sia-sia saat kita tidak mampu mendapatkan pandangan orang lain.




  1. Apakah akan memperbaiki tulisan menurut input yang didapat < teknik menulis >




Aspek penting lain yang juga perlu kita renungkan adalah terkait dengan nasib tulisan yang sudah kita buat, tergolong metode peer feedback yang telah kita lakukan. Proses penyuntingan dalam menulis buku yaitu sebuah keniscayaan yang pantas kita sadari sejak awal. Hal tersebut tidak mampu kita lepaskan dari fakta bahwa niscaya ada kesalahan yang bisa jadi kita buat ketika menulis buku, sekecil apapun kesalahan tersebut. Oleh karena itu, proses pengumpulan masukan menjadi salah satu fasilitas yang penting untuk menguji seberapa banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan berdasarkan para responden. Setelah menerima tanggapantersebut, maka satu hal penting yang perlu kita pikirkan yakni apakah kita akan memperbaiki tulisan yang telah kita buat tersebut menurut masukan dari para responden.


Teknik Menulis 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama