NESABAMEDIA.COM – Sebelumnya diberitakan bahwa Samsung sukses menjangkau kembali posisi teratas penjualan smartphone untuk kuartal pertama tahun 2021, menggantikan posisi yang diduduki Apple sebelumnya. Namun menariknya, saat pemasaran smartphone Samsung bisa mencatatkan prestasi mempesona, hal ini tidak terjadi pada pemasaran produk laptop mereka.
Pasar perangkat PC, tergolong laptop di dalamnya, didominasi oleh Lenovo dan HP di peringkat paling atas, disertai lalu oleh Dell dan lalu Apple. Ada juga nama ASUS dan Acer, namun nama Samsung mirip sama sekali tidak mampu berkutik dan menjadi penantang serius untuk beberapa merk tersebut.
Selama bertahun-tahun terakhir, persaingan cuma terjadi antara Lenovo dan HP yang saling menyalip dan bertukar posisi, sementara Apple dengan lambat mulai naik. Lalu kenapa Samsung tidak bisa berkompetisi, padahal mereka adalah perusahaan elektronika terbesar di dunia? Bagaimana mampu Samsung yang begitu besar lengan berkuasa dengan teknologi ponsel pintar dan TV, begitu kerepotan bersaing dengan perusahaan yang lebih kecil mirip Lenovo?
Yang terlihat rupanya tidak semudah yang dibayangkan. Bagaimanapun perangkat Galaxy Book Pro dan Galaxy Book Pro 360 yang gres saja diumumkan oleh Samsung mempunyai banyak potensi. Perangkat itu tampakcukup mengagumkan, dengan jenis kualitas rakitan dan desain yang sudah dibangun oleh Samsung dengan reputasi yang tangguh dalam hal smartphone-nya, ringan dan mengemas prosesor Intel generasi ke-11 yang mutakhir.
Harga yang dibanderol di perangkat laptop itu pun juga cukup kompetitif. Di atas kertas, kedua laptop itu tampaknya mampu menjadi salah satu laptop terbaik yang diluncurkan tahun 2021 ini.
Lalu di mana hal menariknya?
Selama bertahun-tahun terakhir dalam perilisan sebuah produk laptop, tidak ada desas-desus semacam ini yang diungkap menjelang peluncuran kedua laptop gres dari Samsung itu. Seperti yang dilaksanakan oleh Apple atau bahkan Microsoft yang perlahan-lahan mampu membangun hype tersendiri dengan produk Surface-nya.
Salah satu duduk perkara utama ialah bahwa walaupun Samsung merupakan nama besar di pasar smartphone, bagi mereka produk laptop tetap menjadi pendatang yang relatif baru. Faktanya, Samsung memiliki kekuatan yang lebih besar dalam hal monitor dan hard drive untuk perangkat laptop.
Di awal tahun 2000-an, Samsung merilis serangkaian laptop, namun ini yaitu notebook yang dianggap membosankan dan tidak masuk yang ditujukan untuk para pengguna bisnis.
Dengan jajaran laptop seri Galaxy, Samsung dengan terperinci menjajal untuk membuatnya sebuah perangkat laptop premium, sejajar dengan smartphone dan tablet Galaxy selaku perangkat flagship mereka.
Samsung juga menjajal memalsukan langkah Apple dengan langkah membentuk sebuah ekosistem di mana ponsel pintar Samsung Galaxy bisa memberikan kinerja paling baik dengan laptop Galaxy. Mimpi Samsung itu begitu ambisius, tetapi apakah hal itu cukup realistis?
Bagaimanapun, hal itu sepertinya mampu terwujud. Lihat saja mirip yang dikerjakan oleh Microsoft. Perusahaan asal Redmond ini juga merupakan pemain gres dalam pasar laptop. Meskipun lambat, dalam bertahun-tahun terakhir mereka bisa merilis produk laptop Surface premium yang secara bertahap bisa menerima tempat di hati para pengguna.
Dan juga setiap kali menggelar event khusus untuk produk Surface gres mereka, kian banyak pengguna yang terpesona. Ini sesuatu yang tidak dikerjakan oleh Samsung, di mana setiap perilisan produk laptop mereka terkesan adem ayem.
Tapi, tetap saja hal itu masih mampu dicapai Samsung. Selama laptop Galaxy Book Pro dan Galaxy Book Pro 360 mampu membuktikan mutu mereka mirip yang telah didengungkan. Dan setelahnya, Samsung mampu lebih mengembangkan suatu perangkat laptop dengan desain yang lebih solid, manis, dan memberi ide, maka Samsung mampu masuk di jajaran teratas pasar laptop.
Sumber mesti di isi