Pengertian buku pengayaan – Bagi seorang pengajar tentu tidak abnormal dengan salah satu buku pendidikan satu ini. Ya, buku pengayaan. Buku pengayaan berlawanan dengan buku teks. Meskipun berbeda, keduanya yaitu bab dari buku pendidikan. Keduanya pun memiliki peran penting dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Perlu diketahui bila buku pendidikan tidak melului soal buku pelajaran. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2008 pasal 6 ayat 2, bahwa dalam pembelajaran pendidik mampu menggunakan buku pengayaan, buku bimbingan pendidik, dan buku acuan di samping penggunaan buku teks pelajaran. Tentunya masing-masing jenis buku tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan. Selain itu, tiap-tiap jenisnya juga mempunyai tugas masing-masing.
Lantas, apa pemahaman buku pengayaan? Apa perbedaan antara buku teks dan buku pengayaan?
Mari kita diskusikan pada artikel berikut ini.
Pengertian Buku Teks
Buku teks pelajaran ialah materi ajar dan sumber belajar yang gampang ditemukan dan dipakai.
Dalam penggunaan buku teks juga sangat mudah, peserta latih cukup membaca dan memahami bahan yang dituangkan dalam buku tersebut, tidak perlu keahlian khusus lain yang dibutuhkan untuk menggunakan buku teks pelajaran. Ini juga yang ialah bahan cetak ini banyak digunakan.
Buku teks disusun berdasarkan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah.
Buku ini diterbitkan dalam banyak sekali model. Namun, intinya isi buku tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kemudian materi yang disuguhkan di dalamnya adalah materi pembelajaran di kelas yang bisa juga dilengkapi dengan soal-soal.
Secara biasa , buku pendidikan jenis ini akan berisi bahan-materi yang dominan untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta latih secara akademis.
Pengertian Buku Pengayaan
Buku pengayaan yakni buku pendukung buku utama (buku teks) yang digunakan oleh penerima didik di dalam proses pembelajaran.
Di dalam penulisan naskah buku pengayaan tidak mengacu terhadap kurikulum sehingga di buku pengayaan tidak selalu ada latihannya.
Perbedaan pemahaman buku pengayaan dan buku teks dapat dilihat dari proses penyusunannya. Jika buku teks mengacu pada kurikulum pendidikan yang ada di sekolah, buku pengayaan tidak butuhdisusun berdasarkan kurikulum.
Meski begitu, penulis buku pengayaan hendaklah tetap memperhatikan isi, penyajian, faktor kebahasaan serta kegrafikan.
Hanya saja, penulis buku pengayaan perlu memperhatikan kecenderungan isi bahan. Ia perlu melihat bahwa dominasi bahan masuk ke golongan buku pengayaan wawasan, kemampuan, atau kepribadian.
Kemudian dalam peranannya, buku pengayaan juga tidak wajib digunakan dalam acara pembelajaran. Buku jenis ini lebih banyak dijadikan sebagai buku pemanis perpustakaan atau pendamping buku teks.
Buku pengayaan bisa dijadikan selaku alternatif dalam memperbesar wawasan dan kecakapan siswa di luar penggunaan buku teks. Meski demikian buku pengayaan juga berguna untuk menunjang buku teks yang digunakan di sekolah.
Sebenarnya kedua buku ini saling menunjang satu sama lain. Ibaratnya, buku teks selaku sumber utama turunan dari kurikulum yang sudah disusun oleh pemerintah, sementara buku pengayaan berperan selaku pendukung untuk memperbesar wawasan dan ilmu bagi penerima ajar.
Selain selaku pendukung buku teks, buku pengayaan juga memiliki fungsi lain yaitu menumbuhkan keahlian dan memperbesar ilmu wawasan. Harapannya dengan adanya buku teks penerima latih mampu memajukan dan mengembangkan kepribadiannya.
Di samping itu, buku pengayaan juga dapat memajukan jiwa solidaritas, kepekaan sosial, dan menumbuhkan sikap demokratis.
Cara menulis kedua buku pendidikan ini pun juga tidak terlampau berlainan. Keduanya menyajikan materi yang tepat dengan target pembacanya dan pasti sudah menyanggupi kaidah penulisan.
Sebagai penulis buku teks maupun pengayaan, wajib sekali menyampaikan bahan yang mudah diketahui dan menghasilkan karya menarik bagi penerima latih. Tujuannya pun sama, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga : Perbedaan Buku Teks dengan Buku Pengayaan
Lalu, Bagaimana Cara Menulis Buku Pengayaan yang Baik?
Menulis buku pengayaan sama halnya menulis buku latih kebanyakan. Hanya saja, kita tidak terpaku pada kurikulum. Anda mampu mengambil tema yang cocok dengan target Anda. Anda dapat mengambil tema dalam bidang fiksi meliputi antologi puisi, antologi cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Pada Bidang non fiksi mencakup mata pelajaran (IPA, IPS, Humaniora, keterampilan). Agar Anda gampang mengenalnya,
Dilansir dari laman blog Nano Hertanto, berikut ini tiga cara mudah menulis buku pengayaan yang bisa Anda coba.
Langkah 1: Menganalisis Kompetensi
Pengertian buku pengayaan. Sebelum Anda menulis sebuah buku pengayaan, sebaiknya ketahui dahulu argumentasi, tujuan, sampai kompetitor buku Anda. Anda dapat mulai merancang kerangka berpikir dengan menganalisis kompetensi dasar yang cocok kurikulum di setiap jenjang pendidikan.
Setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, Sekolah Menengan Atas, MA, Sekolah Menengah kejuruan) memiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD).
Semua buku teks ditulis menurut SKKD tersebut. Jika ingin mengetahui wujud SKKD, silakan Anda mem-browsing di google.
Anda niscaya akan menemukan berbagai SKKD. Setelah mengetahui wujud SKKD tersebut, Anda pun dapat menganalisis kompetensi yang Anda sukai.
Sebaiknya kompetensi itu mencakup beberapa Kompetensi Dasar sejenis sehingga Anda tidak mengalami kesulitan materi pengembangan.
Langkah 2: Menyusun Kerangka (Outline)
Saat Anda telah sukses menganalisis target Anda, maka selanjutnya Anda mampu memakai hasil analisis SKKD tersebut untuk menyusun kerangka atau daftar isi (outline).
Susunlah sekadar garis besar acuan pengembangan calon buku pengayaan yang mau Anda kembangkan. Kerangka buku pengayaan ini berfungsi cukup vital alasannya menjadi pengarah pengembangan buku.
Fungsi rangka mampu disamakan dengan kompas sebagai penunjuk arah. Namun, kerangka dapat berubah seiring pertumbuhan kepenulisan.
Langkah 3: Mengembangkan Penulisan
Pengertian buku pengayaan. Jika Anda sudah memiliki outline kerangka goresan pena, maka Anda mampu melanjutkan pada proses berbagi tulisan. Penulisan buku pengayaan relatif mudah. Anda mampu memulainya dari semua segi yang Anda anggap gampang.
Anda mampu mengawali dari awal (deduktif), tengah, atau simpulan. Silahkan saja Anda pilih. Yang penting penulisan itu berdasarkan kerangka buku. Tulis saja dahulu semua wangsit yang ingin Anda sampaikan.
Jangan lupa carilah tumpuan yang tepat dan dapat mengemban amanah. Semakin banyak acuan yang Anda baca, semakin gampang Anda menyampaikan pandangan baru pemikiran ke dalam buku pengayaan.
Langkah 4: Review Ulang Tulisan
Apabila Anda telah menjelaskan semua ide sesuai dengan outline, saatnya Anda mulai review kembali apakah masih ada kesalahan dalam tulisan atau tidak.
Coba perhatikan ejaan, tanda baca, dan kalimat efektif. Ejaan meliputi pemakaian aksara kapital, karakter miring, dan penulisan angka atau bilangan.
Tanda baca meliputi 14 (empat belas) tanda baca, adalah tanda titik sampai apostrof (’). Kalimat efektif meliputi pemakaian diksi, struktur kalimat, dan koherensi.
Baca juga : Teknik Menulis : 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan
Meskipun naskah nantinya tetap disunting editor, semestinya Anda tetap mempedulikan penulisan agar editor tidak menganggap tulisan tersebut sebagai sekadar tulisan.
Dengan memperhatikan ejaan goresan pena, Anda tentunya akan dianggap lebih profesional bukan sebagai penulis? Maka di tahap review ini, pastikan naskah buku pengayaan Anda minor kesalahan dalam penulisan, ya.
Sekarang telah tahu kan pengertian buku pengayaan dan cara menulisnya? Jika telah memiliki naskah, Penerbit Deepublish siap membantu menerbitkan buku Anda. Pasti Terbit !!
Baca juga : Cara-cara Efektif Menulis Buku Pengayaan
Sumber mesti di isi