4 Hal Penting Pendidikan Karakter Bela Diri Tapak Suci

Kini dunia kampus dibutuhkan tidak hanya mampu mencetak sarjana yang berkompeten dibidang tertentu, namun bisa dibekali kompetensi non-akademik yang mampu memperkuat kompetensi akademik. Salah satu kompetensi non akademik yang sangat diharapkan di dunia kerja dikala ini yakni pendidikan aksara.


Pastilah sebuah perusahaan tidak akan menerima seorang pekerja yang memiliki kesanggupan akademik yang tinggi tetapi tidak bertingkah baik. Dengan berbekal pendidikan abjad maka kualitas lulusan sekolah tinggi tinggi akan makin meningkat, seperti memiliki sifat-sifat mulia, bertanggungjawab, disiplin, tenggang rasa dan beretika, sehingga bisa berkompetisi di level global.


Itulah mengapa dikala ini yang menjadi salah satu standar dalam perekrutan dalam lowongan pekerjaan yakni test kepribadian pelamar pekerjanya.


Sedangkan untuk melaksanakan test kepribadian ini kadang tidak disadari oleh para pelamar kerja alasannya adalah setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam melakukan pengetesan.


Bagi akademi tinggi selaku instansi pendidik juga mempunyai banyak cara dalam mengajarkan pendidikan huruf untuk mahasiswanya. Biasanya sumber acuan pendidikan aksara diperoleh dari budaya setempat yang dimiliki di kawasan tersebut.


Salah satu budaya milik warga Muhammadiyah yang sudah ada sejak awal berdirinya yaitu kesenian bela diri, Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Bagi warga Muhammadiyah, Tapak Suci ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah/akademi tinggi di lingkungan Muhammadiyah selaku sumber rujukan pendidikan abjad.


Perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah bangun semenjak tanggal 31 Juli 1963 di Yogyakarta yang ialah penggabungan dan kelanjutan dari tiga perguruan silat yang pernah ada sebelumnya, ialah Kauman, Kasegu dan Seranoman (Sironoman). Pencak silat ini berupaya memegang teguh keislaman dan berjiwa pedoman KH. Ahmad Dahlan.


Seperti apa dan bagaimana Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah ini dijadikan rujukan di instansi pendidikan Muhammadiyah selaku pendidikan aksara? Berikut penjelasannya.


1. Arti Lambang Tapak Suci


Arti lambang tapak suci menurut Wikipedia ialah:



  • Bentuk lingkaran memiliki makna tekad bundar.

  • Tangan kanan putih memiliki makna keutamaan.

  • Warna dasar biru mempunyai arti keagungan.

  • Warna tepi hitam memiliki arti baka dan kekal melambangkan sifat Allah SWT.

  • Bunga melati putih memiliki arti kesucian.

  • Gambar bunga mawar memiliki makna keharuman.

  • Warna merah memiliki arti keberanian.

  • Daun kelopak hijau mempunyai makna kesempurnaan.

  • Jumlah sebelas menyimbolkan rukun Islam dan rukun Iman.

  • Terbuka mempunyai makna kejujuran.

  • Berjari rapat menyimbolkan keeratan.

  • Ibu jari tertekuk menyimbolkan kerendahan Hati.

  • Sinar matahari kuning mempunyai makna Putera Muhammadiyah.


Berdasarkan pada lambang tersebut, maka secara keseluruhan nama Tapak Suci ini memiliki arti:


Bertekad bundar mengagungkan asma Allah Subhanahuwata’ala, abadi dan infinit. Dengan keberanian menyebarkan keharuman dengan sempurna. Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman. Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati.


2. Jenis Aliran

Masih berdasarkan Wikipedia bahwa Aliran Tapak Suci adalah keilmuan pencak silat yang berlandaskan Al Islam, higienis dari syirik dan menyesatkan, dengan sikap mental dan gerak langkah yang merupakan tindak tanduk kesucian dan memprioritaskan Iman dan Akhlak, serta berakar pada pemikiran Banjaran-Kauman, yang kemudian dikembangkan dengan metodis dan dinamis.


3. Jenjang / Tingkatan

Dalam seni bela diri Tapak Suci terdapat 15 tingkatan yang terdiri dari tiga jenjang, adalah: SISWA, KADER dan PENDEKAR.


SISWA yakni istilah untuk jenjang Pendidikan dasar pada perguruan. Kenaikan tingkat pada warna sabuk kuning ini mampu ditempuh selama enam bulan untuk setiap tingkatnya. Terdapat 5 tingkat dalam jenjang SISWA ini, adalah Siswa Dasar, Siswa Satu (Melati Coklat 1), Siswa Dua (Melati Coklat 2), Siswa Tiga (Melati Coklat 3), Siswa Empat (Melati Coklat 4),


Sedangkan untuk Jenjang KADER dengan warna sabuk biru ini mampu ditempuh selama satu tahun untuk peningkatan tingkatnya. Pada jenjang ini terdapat 5 tingkat, yaitu: Kader Dasar (Polos), Kader Muda (Melati Merah 1), Kader Madya (Melati Merah 2) Kader Kepala (Melati Merah 3) dan Kader Utama (Melati Merah 4).


Adapun jenjang Pendekar dengan warna sabuk hitam ini berisikan 5 tingkatan, yaitu Pendekar Muda (Melati Hitam 1), Pendekar Madya (Melati Hitan 2), Pendekar Kepala (Melati Hitam 3) dan Pendekar Utama (Melati Hitam 4).


Setiap kenaikan tingkat akan dijalankan cobaan dengan penilaian faktor-faktor penguasaan teknis bela diri. Selain itu dalam Tapak Suci lebih mengedepankan peningkatan keimanan dan alkhlak pesilat sesuai dengan ikraknya.



  1. Bentuk Seragam


Baju pria berbentuk kurung, ukuran panjang lengan 8 cm di atas pergelangan tangan dan melebar di ujung lengan. Sedangkan untuk puteri lebih panjang (menutupi/dibawah bokong), ketimbang baju untuk putera. Pesilat puteri menggunakan baju kaos di dalam seragam, sedangkan pesilat putera tidak. Selain itu puteri wajib mengenakan jilbab berwarna hitam.


Untuk ukuran celana, memiliki jarak 8 cm dari mata kaki, dan melebar di ujung kaki. Baik baju dan celana berwarna merah semua, dengan strip kuning pada leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki dengan ukuran strip 3 cm. Warna merah menunjukkan arti keberanian.


Itulah beberapa faktor penting dalam Pendidikan aksara yang dapat Anda adobsi di Pencak Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.*



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama