Nilainya Terus Memburuk, Apa Yang Sesungguhnya Terjadi Pada Bitcoin?





Pada permulaan bulan September, nilai Bitcoin alami penurunan sebesar Rp 177 juta, dan kini turun hingga 160 juta. Artinya harga cryptocurrency tersebut terus alami pelemahan.


Nilai Bitcoin di tahun ini sempat menjamah level tertingginya yaitu di Rp 184 juta, tepatnya pada bulan Agustus 2020 kemudian. Namun yang terjadi selanjutnya, nilai Bitcoin terus alami penurunan hingga ketika ini yang menyentuh Rp 160 juta per koin.


Mengutip dari Cointelegraph, dituliskan bahwa nilai cryptocurrency Bitcoin berkorelasi dengan pergerakan pasar saham sepanjang tahun ini yang juga drop. Adanya “September Effect” muncul di mana secara historis pasar saham pun senantiasa loyo.


Direktur Perdagangan Institusional di Blockfils –Neil Van Huis– mengatakan bahwa harga Bitcoin masih dalam tahapan konsolidasi.


Melihat data pada Cointelegraph, jika Bitcoin bisa melampaui resistensi US$ 12.113,50 maka harga Bitcoin akan terus naik ke harga US$ 13.000.


Nilainya Terus Memburuk, Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Bitcoin?

Nilainya Terus Memburuk, Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Bitcoin?


Namun sebaliknya, kalau harga Bitcoin gagal bertahan di atas US$ 12.113,50 harganya bisa turun ke rata-rata US$ 11.457 di mana harga Bitcoin dibilang melemah.


Sepanjang catatan, pada hari Jumat (4/9/2020) yang kemudian, harga mata duit digital Bitcoin dibanderol US$ 10.309,90 per koin. Jumlah ini jika dikalkulasi dengan Rupiah (asumsi Rp 14.700/US$) maka didapatkan angka Rp 151,56 juta. Bitcoin melemah sebesar 8,80 persen cuma dalam waktu satu malam saja.


Joe Dipaquale -Chief Executive BitBull- menyampaikan bahwa pergerakan harga Bitcoin bisa menjamah di bawah US$ 10.000 secara mendadak.


Joe menuturkan, “Ke depan, penting untuk mencermati zona pertahanan antara US$ 10.000 sampai US$ 10.500. Jika rentan harga ini tak dilewati Bitcoin tidak mungkin mengalami bearish (tren melemah) berkepanjangan”.


Melansir dari Coindesk, Neil menyampaikan, “Secara pribadi aku pikir kita perlu melihat volume pembelian yang cukup besar di atas US$ 12.000 (Rp 178 juta) untuk betul-betul membuat ini bergerak, bila tidak, aku cenderung menghendaki beberapa konsolidasi lagi selama beberapa minggu ke depan”.


Namun ada yang perlu dikenang dalam berinvestasi Bitcoin. Harga mata uang digital ini sungguh berfluktuasi. Meski investor dan tradernya mampu meraup untung berlipat-lipat hanya dalam semalam, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi sebaliknya, ialah rugi besar dalam waktu semalam. Sentimen aktivis harga Bitcoin hanya bergantung pada seruan dan penawaran.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama