Dengan minimnya buku latih di bidang ilmu sosial, menerbitkan buku khusus buku-buku bimbing bidang sosial seharusnya mampu menjadi salah satu cara mempublikasikan buku yang laris. Dan menjadi ladang yang cukup luas dan masih belum banyak pesaing. Sehingga dosen bisa lebih banyak mengeksplore ilmu sosial dan menjadi penggerak buku-buku asuh terbitan buku dalam negri.
Dalam dunia perkuliahan, dosen yang mempunyai keharusan untuk melaksanakan transfer ilmu di bidang sosial dan humaniora cenderung tidak memiliki buku asuh sendiri. Dosen pada umumnya masih belum paham perihal bagaimana cara menerbitkan buku latih.
Dengan kata lain, dosen hanya menawarkan kriteria atau alur perkuliahan lewat silabus yang sudah dibuatnya. Silabus tersebut berisi materi-materi yang mau dipelajari selama perkuliahan tersebut berjalan, biasanya dalam jangka satu semester. Lebih lanjut, silabus itulah yang lalu dijadikan kriteria bagi mahasiswa saat mengambil suatu mata kuliah tertentu. Selanjutnya, mahasiswa diminta secara berdikari untuk mencari buku atau referensi yang menunjang materi perkuliahan yang dimaksud. Bukan menjadi hal yang gres jika kemudian mahasiswa secara mampu berdiri diatas kaki sendiri mencari materi-bahan yang relevan dengan mata kuliah yang diambilnya, baik dalam bentuk buku referensi ataupun jurnal.
Cara mempublikasikan buku