Saat usia belum dewasa, pasti kita tak asing dengan permainan yoyo. Ya, suatu alat permainan yang dimainkan dengan cara melempar dengan memanfaatkan seutas tali, naik dan turun. Namun, tahukah Anda, bahwa dalam dunia trading forex, terdapat istilah yang mengambil dari permainan bawah umur tersebut?
Yoyo Trading merupakan siklus dalam transaksi yang menghasilkan keuntungan (Profit) dalam rentang waktu tertentu, kemudian menjadi terlalu yakin diri dan teledor sehingga mengakibatkan kerugian yang besar.
Ketika menderita kerugian, seorang trader mencoba sekeras mungkin dan melaksanakan berbagai hal untuk bangun dan kembali pada tampilan terbaiknya (Profit). Namun sayangnya, banyak trader saat telah mulai bangkit mereka mengulang kesalahan yang serupa yaitu terlalu yakin diri dan menjadi gegabah sehingga kembali terhadap keadaan terpuruknya bahkan lebih parah lagi.
Seperti yang diketahui, dalam perdagangan, ketika “naik” dan memenangkan perdagangan, maka Anda dengan gampang menjadi terikat dengan hasil. Rangkaian perdagangan kemenangan tersebut mampu membuat Anda terlalu yakin diri, yang mampu menggoda untuk mulai memangkas jalan pintas dan berhenti melaksanakan proses yang membantu menang di kawasan pertama.
Setelah mencapai tingkat kesuksesan yang sangat tinggi, dan menjadi puas diri, Anda mungkin akan jatuh kembali ke dunia di belakang alasannya adalah suatu kesalahan. Selanjutnya, Anda bahkan akan mungkin menderita kerugian yang sungguh besar. Hanya selama tahap “turun” inilah, kemungkinan Anda akan gres menyadari kesalahan Anda dan kembali ke apa yang Anda lakukan sebelumnya yang menciptakan Anda untung.
Cara menghindari Yoyo Trading
1. Hindari Bias Resesi
Bias resesi yaitu kecenderungan saat trader dipengaruhi oleh hasil dari kejadian dan hasil trading yang gres didapat, sehingga mengabaikan prinsip dan hukum kerja yang sudah diterapkan. Kebiasaan ini akan menjadi problem jikalau kinerja trading dipengaruhi oleh perasaan kepada transaksi profit/loss yang gres dialami.
Solusi:
a. Membuat dan menyimpan jurnal perdagangan yang rinci.
b. Tuliskan planning trading Anda dan patuhi
c. Selalu ingat gambaran yang lebih besar.
d. Jangan biarkan emosi membatasi dan mengatur diri anda.
2. Hati-hati alasannya terlalu yakin diri
Meskipun iman diri yakni hal penting ketika melakukan trading, Anda mesti tetap mawas diri semoga tidak terlena. Terlalu yakin diri bahwa metode Anda anti gagal, berpeluang memanggil kegagalan. Pasar forex sangat dinamis dan banyak faktor yang mensugesti pergerakannya. Begitu seorang trader menjadi terlalu percaya diri dan merasa tidak terkalahkan, ia terpacu untuk sering masuk ke pasar. Efeknya, trader berpotensi melaksanakan Ovetrade dan melanggar planning tradingnya sendiri.
3. Berpikir Logis, Jangan Terbawa Emosi Dan Gengsi
Pastikan bahwa Anda tidak menggantungkan harga diri pada saldo akun forex. Jika Anda merasa bahwa besar nilai di akun forex adalah suatu piala, jumlah equity trading memilih siapa Anda, maka yang tercipta adalah lingkungan yang sarat tekanan. Akibatnya, psikologi trading menjadi terganggu dan susah untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan Plan.
Untuk menghindari perasaan serakah, lakukan hal-hal lain di luar trading untuk mengisi kehidupan Anda. Dengan mempunyai aktivitas lain, Anda akan lebih fresh saat masuk lagi ke pasar. Terjauh dari emosi dan harapan menggebu-gebu untuk terus buka posisi semoga terus menerus menang.
Sumber stt.ac.id