Mengenal Short Selling Di Pasar Modal, Cara Kerja, Dan Pro Kontranya





Pada final Januari 2021 kemudian, perumpamaan short selling menuai perhatian investor dan trader. Hal ini alasannya adalah hebohnya aksi penanam modal ritel di Amerika Serikat (AS) yang mendorong peningkatan harga GameStop.


Seperti yang diketahui, dari agresi investor ritel tersebut pun kabarnya membuat hedge fund atau pengurus dana investasi bonyok. Mengutip dari aneka macam sumber, saham GameStop merupakan salah satu sasaran untuk aksi short selling oleh hedge fund.


Apa bantu-membantu short selling?


Secara konsep, transaksi short selling adalah transaksi pemasaran efek di mana imbas dimaksud tidak dimiliki oleh pedagang pada dikala transaksi dilakukan. Artinya short selling secara sederhana disebut jual kosong, karena transaksi dilakukan tanpa ketersediaan efek.


Secara teknis, transaksi short selling berkebalikan dengan transaksi saham secara biasa . Normalnya, penanam modal berbelanja saham dengan cita-cita harganya lalu naik sehingga ada keuntungan.


Pada transaksi short selling justru berharap imbas/saham yang ditransaksikannya turun. Aktivitas transaksi ini punya risiko sebab akan mendorong penurunan harga saham-saham tersebut.


Mengenal Short Selling di Pasar Modal, Cara Kerja, dan Pro Kontranya

Mengenal Short Selling di Pasar Modal, Cara Kerja, dan Pro Kontranya


Pelaku transaksi short selling, terlebih di tengah suasana sentimen negatif, akan berusaha terus menekan harga saham turun lebih dalam untuk menerima laba lebih banyak.


Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) juga melarang transaksi short selling pada permulaan Maret 2020 untuk mengantisipasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan alasannya pandemi Covid-19. BEI juga pernah melarang transaksi short selling pada 2008 dan 2015.


Pada hari Senin (2/3/2021) lalu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan, larangan short selling dijalankan dengan cara mencabut seluruh efek yang dapat ditransaksikan secara short selling. “Bursa tidak akan memproses lebih lanjut bila ada anggota bursa (AB) yang mengajukan permohonan untuk melaksanakan transaksi short selling, baik untuk kepentingan AB maupun nasabah”.


Pro kontra short selling:


Kelebihan short selling ialah, investor mampu meraup untung yang lebih tinggi, modal yang minim. Serta memungkinkan melaksanakan leveraged investment atau teknik mencari laba investasi yang lebih tinggi dengan menggunakan uang pemberian.


Sedangkan kelemahan atau kontra dari short selling yakni, memiliki potensi mengalami kerugian yang besar, diharapkan margin account, dan adanya margin interest atau bunga dari utang yang dilakukan kepada broker.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama