Mengenal Saham Pompom, Ciri, Dan Tips Menghindarinya





Dalam seluk beluk dunia perdagangan saham, terdapat ungkapan yang dikenal dengan saham pompom. Pompom saham identik dengan saham gorengan yang dipompa (pump) supaya harganya melejit oleh bandar saham sehingga terlihat menggiurkan.


Pompom saham merujuk pada istilah untuk menghasut semoga orang membeli suatu saham. Biasanya, oknum menggunakan cara dengan memberikan kesan manis untuk perusahaan tersebut.


Saham pompom juga sama dengan saham gorengan, adalah saham lapis tiga (third layer). Saham pompom itu dinaikkan dengan cepat oleh bandar saham sehingga saham perusahaan tersebut ‘terlihat‘ baik.


Mereka yakni oknum yang tidak mengajak orang secara eksklusif, namun mereka membentuk opini publik yang secara tidak pribadi mampu terbujuk membeli saham tertentu.


Sekadar info, kata dasar dari pompom saham ini yaitu ‘pump‘ atau memompa. Jika sebuah benda dipompa secara terus menerus maka akan makin besar dalam waktu cepat. Karena itulah pompom saham dipompa semoga harga makin tinggi dalam waktu singkat oleh bandar saham.


Mengutip Antara hari Jumat (15/1/2021), dikala ini banyak influencer yang ikut meramaikan saham dengan secara pribadi menyebut saham-saham emiten tertentu di media sosial miliknya.


Mengenal Saham Pompom, Ciri, dan Tips Menghindarinya

Mengenal Saham Pompom, Ciri, dan Tips Menghindarinya


Rekomendasi saham atau bahkan pamer portofolio memang bukan hal gres, terlebih setelah hadirnya aneka macam platform media umum.


Namun, lain kisah jikalau influencer yang menganjurkan sebuah saham tidak menurut analisis teknikal maupun fundamental.


Perlu diingat bahwa tidak semuanya akan diuntungkan oleh hasil anjuran , baik itu dari influencer maupun analis suatu sekuritas sekalipun, mengenang ada banyak orang yang mau berbelanja atau menjual dengan harga yang berlainan.


Rata-rata yang menjadi korban dari tindakan ini ialah mereka yang baru bergabung dalam saham dan belum mempunyai banyak wawasan dan pengalaman ihwal dunia saham.


Banyak orang-orang yang berbelanja saham hanya menurut saran atau permintaan yang subyektif atau cuma menurut pada pandangan pribadi seseorang tersebut.


Ciri-ciri saham pompom:


1. Selalu memberi ulasan atau analisa berlebihan terhadap saham tertentu.

2. Menganalisa saham hanya berdasarkan subjektif atau pandangan pribadinya tanpa mempedulikan apa yang bergotong-royong terjadi pada saham tersebut.

3. Sangat aktif membicarakan saham tersebut pada ketika market buka. Hal ini berguna untuk menghipnotis psikologi orang lain biar terpengaruh dengan tindakan pom-pom tersebut.

4. Apabila pom-pomannya tidak cocok ekspektasi, maka akan diam seribu bahasa.

5. Meyebarkan isu atau hal-hal yang terkait dengan saham tersebut dan cuma isu cantik-elok saja.


Sudah menjadi rahasia biasa jika pasar bergerak dinamis. Harga saham akan naik atau turun bila terjadi deal antara pedagang dan pembeli, atau match done.


Tips terhindar dari saham pompom:


1. Analisa saham secara mampu berdiri diatas kaki sendiri dan obyektif

2. Jangan gampang terpengaruh dengan seruan yang belum terang

3. Pastikan fundamental perusahaan tersebut secara obyektif

4. Atur psikologi dengan baik.

5. Jangan pribadi berbelanja saham tersebut tanpa menganalisa kembali.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama