Mengenal Bitcoin Dan Kesempatan Investasinya





Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 mempublikasikan 9 lembar white paper yang untuk pertama kalinya menyebut duit digital Bitcoin. Peer-to-peer electronic cash atau mungkin mampu disebut sistem elektronik gotong royong.


Sebagaimana dikenali, Satoshi Nakamoto adalah nama samaran yang sejak tahun 2008 belum ada yang pernah mengaku bahkan membuka identitas tentang siapa sosok fenomenal dibalik nama tersebut yang membuat duit digital berbasis kripto tersebut.


Mata duit ini didasarkan pada blockchain yang berisi buku besar publik dari semua transaksi di jaringan Bitcoin. Mereka yang berpartisipasi dalam mata uang mampu menambang Bitcoin memakai perangkat komputer.


Minat awal dalam mata duit digital itu kecil, terutama di antara kriptografer dan mereka yang ingin terlibat dalam transaksi yang tidak dapat dilacak dengan gampang.


Seiring waktu, mata duit tersebut memperoleh eksposur yang lebih luas dari sisi baik dan buruknya. Lebih banyak pengecer membuka untuk memakai Bitcoin pada tahun 2012 dan 2013. Namun, otoritas federal menutup situs Silk Road, yang menggunakan Bitcoin untuk transaksi pasar gelap, pada Oktober 2013.


Bitcoin sekarang diperdagangkan di sejumlah bursa independen non-terpusat, mirip Coinbase. Mata duit tersebut juga mampu dibeli dan dijual lewat pialang-pialang. Mungkin ada perbedaan harga di antara bursa yang berlainan, yang dapat mengarah pada potensi arbitrase di bursa yang berlawanan. Kurangnya pertukaran cryptocurrency terpusat menciptakan sukar untuk menentukan harga yang seragam.


Mengenal Bitcoin dan Peluang Investasinya

Mengenal Bitcoin dan Peluang Investasinya


Bukan diam-diam lazim jika harga Bitcoin kerap naik-turun kolam rollercoaster. Meski sudah ditemukan semenjak 2008, Bitcoin baru benar-benar mulai lepas landas pada 2013. Mata uang digital itu mengawali jual beli tahun tersebut sekitar US$ 13,50 per Bitcoin. Kemudian harganya naik pada permulaan April 2013.


Harga Bitcoin sempat melambung meraih lebih dari US$ 220 sebelum turun kembali ke sekitar US$ 70 pada pertengahan April. Ini adalah reli positif pertama dan kejatuhan untuk mata uang tersebut.


Mata duit ini cukup laris dan diperdagangkan sekitar US$ 360 pada simpulan November 2015. Selama tahun 2016 Bitcoin terus bertambah, menembus US$ 1.000 pada awal 2017.


Meski alami harga yang tak menentu, sekarang nilai mata uang digital Bitcoin makin asing-gilaan. Mata uang kripto itu oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menyentuh level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.


Sebelumnya Bitcoin tembus US$ 17.000 pada 18 November 2020 kemarin. Angka tersebut adalah tertinggi selama nyaris tiga tahun terakhir. Dalam catatan analis Citibank tersebut, Bitcoin direpresentasikan selaku instrumen safe haven kala ke-21, mengambil alih emas.


Mike McGlone -analis dari Bloomberg Intelligence- mengatakan, berdasarkan contoh historis pasca Bitcoin Halving tahun 2016, harga aset kripto nomor wahid itu akan naik tinggi pada tahun 2021.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama