Bagi para trader pemula, telah terang tahu bahwa akun demo ialah salah satu andalan alias penolong trader untuk bisa mempelajari trading forex tanpa harus mengalami kerugian yang sangat besar. Dimana akun ini akan memudahkan para trader gres untuk mampu berlatih menggunakan basis.
Pada prosesnya, belajar memakai akun demo dalam trading forex wajib dicoba alasannya adalah dapat dijadikan sebagai langkah pengenalan sebelum benar-benar mengelolanya secara langsung. Dengan mode demo ini, para trader pemula mampu belajar wacana pengenalan dunia perdagangan valuta mata duit ajaib.
Seperti yang diketahui, akun demo memang mempunyai peranan vital dalam sistem berguru trading forex dan dianggap sebagai guru secara tidak langsung.
Akun jenis ini juga disediakan dengan gratis oleh para broker forex untuk menarik perhatian para trader. Meskipun akun demo mempunyai peran vital dalam karir trading, namun terlalu usang belajar trading di akun demo justru memunculkan sejumlah risiko.
Oleh alasannya itu, para calon trader disarankan untuk pribadi mengawali bisnis forex jikalau sudah menguasainya di mode demo. Hal tersebut bukan tanpa argumentasi. Pasalnya, banyak trader yang mengalami kegagalan ketika mencoba mengorganisir. Hal ini karena mereka ketergantungan dengan mode demo forex yang ditawarkan oleh para jasa broker.
Memang, tidak ada aturan yang melarang semua orang untuk memakai mode mencar ilmu bisnis trading. Sebab, siapapun boleh mengakses mode demo ini. Namun, ada segi negatif yang harus dikenali oleh calon trader jika terlalu sering memakai mode demo forex.
Inilah deretan risiko jikalau terlalu usang berguru trading dengan akun demo:
1. Meremehkan kesalahan
Jika terus menerus memakai akun demo, maka kandidat trader mampu dianggap bahwa belum siap untuk benar-benar terjun ke dunia trading forex yang bantu-membantu.
Untuk dikenali, akun demo akan senantiasa menjajal meng-cover kesalahan dan menolong pilihan agar menjadi lebih gampang. Inilah yang kemudian menciptakan fikiran bahwa kesalahan terkesan suatu hal yang sangat remeh.
Setelah menilai remeh kesalahan, maka lalu rasa yang muncul adalah merasa telah menguasai teknik dan seni manajemen. Padahal, yang terjadi dan tanpa disadari ialah melupakan hal-hal dasar dalam mengorganisir bisnis trading forex.
Mengapa Terlalu Lama Belajar Trading di Akun Demo Justru Berisiko?
2. Akun demo dianggap persis dengan mode forex konvensional
Menggunakan terlalu lama akun demo menyebabkan bahwa calon trader tak bisa membedakan antara mode latihan dengan mode forex konvensional. Jika terlalu usang melaksanakan trading forex di akun demo maka secara tidak eksklusif cara trading di akun real akan mengikuti cara trading di akun demo.
Beberapa kebiasaan buruk yang terbawa dikala menggunakan akun demo secara terus menerus, disadari atau tidak, nantinya akan terbawa jika menggunakan memakai akun real untuk trading forex.
Beberapa kasus kebiasaan buruk di akun demo ini bisa menjadikan sesuatu yang fatal. Apalagi bila kondisi sedang dibebani dengan tekanan psikologis dari resiko trading menggunakan duit real.
3. Manajemen risiko rendah
Dalam dunia trading forex, resiko adalah satu hal yang pasti akan dihadapi. Setiap trader sama sekali tidak mampu menghindari atau menetralisir risiko. Namun, nilai kerugian mampu dihemat sepenuhnya dengan mengelola risiko.
Kenyamanan akan terhindar dari risiko merugi pada akun demo menciptakan trader pemula menjadi lemah dan tidak waspada. Bahkan bisa menjadi gegabah dan mengabaikan segala sinyal yang justru mampu memiliki kecenderungan masuk ke posisi loss yang sebenarnya.
Terlalu lama menggunakan akun demo menciptakan calon trader tidak akan pernah menghadapi resiko yang terjadi dan bantu-membantu ada di trading yang nyata. Artinya, terlalu usang berada di akun demo membuat manajemen risiko justru menjadi buruk.
Namun, dibalik itu semua, akun demo tetap menjadi hal yang penting bagi calon trader sebelum benar-benar terjun ke trading forex. Mengingat berbagai trader pemula yang mengalami kerugian bila pribadi masuk ke pasar trading yang bahwasanya tanpa tahu apapun ilmunya.
Sumber stt.ac.id