Membangkitkan Kreativitas Saat Menulis Buku

Menghidupkan kreativitas dikala menulis buku menjadi contoh penting agar buku kita dilirik dan menjadi best-seller. Karena segala sesuatu yang dibangun dengan kreativitas, sulit untuk disaingi. Kreativitas hanya mampu disaingi dengan kreativitas juga.


Menulis buku dapat dimulai lebih mudah dengan cara menyaksikan pribadi sebuah kejadian dan objek. Sistem kerjanya seperti seorang wartawan atau reporter dalam melakukan pekerjaan . Seorang penulis buku perlu melaksanakan trik mirip itu, tujuannya semoga menguasai dan menyelami apa yang hendak ditulis.


Salah satu buku itu terasa hidup atau tidak dipengaruhi alasannya penghayatan si penulis. Apakah cara itu wajib dilakukan? Ulasan di atas tidak mewajibkan setiap penulis buku melakukan cara tersebut. Arti menguasai dan menyelami secara langsung bukan bisa dalam arti lebih luas. Khusus menulis buku jenis fiksi, motivasi atau buku latih, bisa diganti dengan menguasai tema. Misalnya membaca buku rujukan serupa.


Berbicara bagaimana menulis buku supaya lebih hidup, ada beberapa poin yang mampu kita pelajari. Salah satu carannya sebagai berikut.


 


1. Berdiskusi


Diskusi mampu dijadikan selaku sarana untuk menggali ilham dan berbagi pengayaan wawasan. Berdiskusi bisa dijadikan selaku langkah pengamatan. Fungsi dari observasi yaitu memperbesar sudut pandang penulis, agar ulasan tulisan yang ditulis tidak terkesan menjemukan.


Diskusi ibarat bermain bola salju. Berawal dari sekepal salju yang digulungkan ke salju akan berkembang menjadi salju besar. Sama halnya dengan pandangan baru. Satu inspirasi jikalau tidak kembangkan mudah jenuh. Ibarat masakan, wangsit yang diolah mampu menciptakan rasa yang lebih yummy. Hal-hal semacam inilah yang perlu diperhatikan dalam menulis buku.


Apa dampak bila pembahasan goresan pena monoton? Pertama, pembaca akan gampang jenuh, mengantuk. Kedua, akan merugikan penulis. Pembaca yang kecewa dengan isi buku, ketika penulis melahirkan buku lain, pembaca tidak membeli lagi tulisan kita. Karena stereotip pembaca telah terbentuk semenjak awal, penyampaian buku kita cuma begitu-begitu saja.


 


2. Menulis Kerangka


Penulis berita atau artikel tanpa kerangka tulisan masuk akal. Karena jumlah ulasan yang ingin disampaikan cuma dua lembar atau tiga lembar saja. Berbeda dikala menulis buku. Menulis buku mengatakan jumlah halaman yang banyak, tidak cuma sepuluh atau dua puluh halaman, tetapi berpuluh-puluh halaman. Membuat pembahasan yang mempesona sebanyak itu, seorang penulis memerlukan yang namannya kerangka goresan pena.


Nama lain kerangka goresan pena bisa juga disebut dengan draf, outline atau rancangan. Inti dari kesumuannya itu menolong penulis untuk mengingatkan penulis selama proses penulisan. Seperti beberapa postingan sebelumnya, draf/konsep atau kerangka berfungsi selaku real yang mengarahkan penulis supaya tidak keluar dari jalur. Mengingat, manusia dianugrahi oleh Tuhan memiliki kemampuan untuk mengekplorasi asumsi penulis tanpa batas.


Pemikiran insan yang tiada batas itulah, kerangka berfikir berfungsi sangat penting. Bukan berarti kerangka, draf atau konsep itu membatasi ekplorasi berfikir. Sebaliknya, justru menstimulus otak untuk mengeplorasi tanpa batas di tema/topik yang telah ditentukan. Sehingga, ualasan yang dituangkan menyeluruh sempurna target. Alhasil, pembacapun menemukan pengetahuan secara terfokus tetapi akan tetap kaya pengetahuan, pengetahuan dan terpantik ole inspirasi.


 


3. Memoles Ide Dengan Kreativitas


Tidak dapat dipungiri, dikala menulis buku selain ide, hal yang mendongkrak cantik tidaknya kualitas tulisan yakni kreativitas. Berbicara wacana kreativitas, kreativitas dipandang dari segi dimensi terbagi menjadi dimensi person, proses, product, dan dimensi press. Menurut Risye Amarta dalam bukunya berjudul Agar Kamu Menjadi Pribadi Kreatif, dimensi person berfokus pada individu. Guilford juga pernah membuktikan wacana kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang melibatkan minat, perilaku da n mutu temperamental yang lebih mencolokdari orang pada umumnya. Ciri eksklusif yang berfikir kreatif mencakup keluwesan, kelangsungan, elaborasi, orisinalitas dan redefinisi.


Dimensi prosecess, lebih menekankan pada proses yang timbul secara unik. Dimana, kreativitas tidak muncul begitu saja, melainkan alasannya adalah adannya proses. Adapun proses inovatif, mencakup konsentrasi (antisipasi), inkubasi, iluminasi dan varifikasi. Dimana, keempat proses tersebut diperoleh melalui banyak cara, bisa sebab pengalaman langsung, bacaan, tontonan dan masih banyak yang mendasarinya. Pada prinsipnya, kreativitas mampu dipelajari.


Dimensi product, ialah kreativitas yang menekankan pada profuk yang dihasilkan oleh individu yang mengutamakan pada orisinalitas. Kreativitas product menurut Amabile selaku salah satu tolok ukur puncak bagi kreativitas. Sedangkan Dimensi press, merupakan dorongan kreativitas yang muncul dari dalam diri seseorang.


Keeempat dimensi kreativitas tersebut juga mampu diterapkan dalam menulis buku. Selama proses menulis buku, penulis selain menuangkan ide dan kreativitas dalam bentuk goresan pena, penulis juga menciptakan produk. Secara tidak pribadi pula, hasil dari produk buku yang diterbitkan penulis menjadi personal branding bagi sepenulis itu sendiri. Jika yang ditulis itu nyata, maka gambaran penulis juga akan positif, berlaku sebaliknya.


 


4. Branding Lewat Cover


Langkah selesai proses menulis buku yakni proses desain cover buku dan proses editing teks. Proses editing teks dikerjakan untuk membereskan goresan pena yang typo, salah ketik dan mengamati penyusunan kalimat yang cocok dengan EYD. Sedangkan untuk cover, penulis juga tidak mengabaikaknnya begitu saja.


Buku yang discover bagus, akan menarik minatbanyak pembaca. Berbicara pentingnya cover dalam proses menulis buku, banyak insiden yang terjadi. Tulisan yang menawan jikalau dibungkus dengan cover yang tidak mempesona, maka pembaca juga tidak akan kepincut. Sebaliknya, cover yang menawan perhatian, tetapi tidak dibarengi dengan isi buku yang menarik, hasil dipasar mampu saja laris keras.


Secara umum, kekurangan kita pada tampilan pertama. Mata dapat dikelabuhi oleh pandangan pertama. Pernah memperhatikan ketika jalan di daerah biasa yang ramai, mata kita condong lebih usang menatap perempuan dan laki-laki yang cakep, ketimbang yang kumuh. Kita cenderung mengesampingkan isi hati orang tersebut. Padahal, mampu saja isi hati orang kumuhlah yang mempunyai hati yang bagus. Begitupun dengan buku yang ada di rak-rak.


 


Itulah empat poin bagaimana menggali kreativitas saat menulis buku yang berkualitas dan menginspirasi. Salam inovatif. Pada dasarnya, kunci memperoleh kreativitas adalah mendapatkan kesan yang mendalam. Lewat kesan yang diperoleh, mendorong kita untuk merenungkan, menghayatinya. Langkah kedepannya, dari hasil penghayatan tersebut akan tervisualisasikan melalui konsep, ilham baru, originalitas dan banyak bentuk. salah satunya bisa lewat goresan pena, lagu, film, bahkan bisa melahirkan bentuk aksi aktual secara konkrit.


Semoga, kita semua termasuk dalam orang-orang kreatif yang mempunyai kemanfaatan untuk banyak orang. Karena, kreativitas lebih menarik dan asyik dikala kita bagikan dan dirasakan bersama-sama. Kreativitas yang dinikmati sendiri tidak memiliki rasa kepuasan. Bukankah rasa kepuasan yang sejatinya dikala apa yang kita temukan diapresiasi, dan memperlihatkan banyak orang-orang yang membutuhkan? Dan biar artikel ini berguna. Salam berkarya.


[ Elisa ]


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:



  1. Cara Menerbitkan Buku: Makara Pembeda sampai Naskah Diterima Penerbit Buku

  2. Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu

  3. Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie

  4. Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!


Referensi :


https://ilmu-pendidikan.net/pustaka/buku/tahap-sederhana-dalam-menulis-buku


Amarta, Risye. 2013. Agar Kamu Menjadi Pribadi kreatif. Sinar Kejora.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama