Harga Bitcoin Semakin Melambung Tinggi Dan Tak Terkendali





Harga mata duit kripto Bitcoin melambung melebihi angka US$ 28,400 pada hari Minggu (27/12/2020) lalu. Angka tersebut adalah setara dengan Rp 400 juta.


Seperti yang dimengerti, lonjakan mengenai harga mata uang digital tersebut berada di luar prediksi dari para jago yang sebelumnya mengatakan, bahwa harga Bitcoin cuma akan mencapai di kisaran angka US$ 20 ribu atau Rp 300 jutaan di tamat tahun 2020 ini.


Bitcoin memang sudah lahir lebih dari 10 tahun lalu. Namun tak banyak pemain yang betul-betul dapat mengakses Bitcoin .


Laman Giz China menyebutkan, seorang analis senior menganalisis dan menawarkan bahwa kenaikkan ini dimungkinkan sebab epidemik virus Corona. Kejadian ini meningkatkan kegalauan akan resesi ekonomi global.


Inflasi global telah menjadi tren yang tak terbendung. Aset deflasi dengan properti anti-inflasi pada awalnya ialah sumber daya yang langka, dan seruan untuk Bitcoin kian meningkat.


Selain itu, ekspektasi pasar untuk produk yang cocok dengan Bitcoin juga semakin meningkat. Begitu banyak forum investasi berlisensi telah membentuk dana mata uang digital atau mengajukan permintaan ke tubuh pengatur untuk memperdagangkan mata duit digital.


Harga Bitcoin Semakin Meroket dan Tak Terkendali

Harga Bitcoin Semakin Meroket dan Tak Terkendali


Secara keseluruhan, alasan aktual dari dorongan utama melonjaknya Bitcoin dipastikan akhir kurangnya pasokan. Seperti yang dibilang analis, wabah virus Corona telah menimbulkan kelesuan ekonomi global. Kaprikornus, orang yang berinvestasi dalam Bitcoin adalah semacam undangan ‘safe-haven‘.


Sejak 1 dekade Bitcoin terus menjadi aset yang memiliki performa terbaik bahkan di masa pandemi Covid-19, tampilan Bitcoin tetap terbukti lebih baik kalau ketimbang aset investasi lainnya.


Pada permulaan kemunculannya, Bitcoin harganya kurang dari US$ 1 per 1 Bitcoinnya di tahun 2010. Performa Bitcoin memberikan peningkatan yang drastis di selesai tahun 2020. Di bulan Desember 2020 sendiri kenaikan Bitcoin nyaris dua kali lipat dari Rp 230 juta berkembangmenjadi Rp 400 jutaan.


Meskipun banyak negara dikala ini tidak mengetahui Bitcoin, dan ada banyak segi gelap seputar Bitcoin, pesona Bitcoin sudah menawan perhatian bertambah banyak institusi dan modal di seluruh dunia.


Sebelumnya, mata duit kripto itu oleh analis dari Citibank diprediksi akan tembus menjamah level US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4,2 miliar pada bulan Desember tahun 2021.


Mengutip dari Forbes pada hari Jumat (20/11/2020), Tom Fitzpatrick -Global Gead of CitiFX Technicals Citibank- mengatakan, “Seluruh karakteristik Bitcoin telah ditunjukan oleh penguatan yang tidak pernah terpikirkan, diikuti oleh koreksi yang menyakitkan, menunjukan pola yang menopang tren jangka panjang”.


Investor modal asal AS, Tim Draper dalam tweetnya memprediksi jika Bitcoin akan meningkat 10 kali lipat pada final 2022 atau awal 2023. Dia memperkirakan harganya mencapai US$ 260 ribu atau Rp 3,6 miliar.


Namun, prediksi wacana harga Bitcoin yang lebih tak masuk logika tiba dari laporan JP Morgan. Perusahaan itu menyebutkan bahwa jikalau Bitcoin akan bernilai US$ 650 ribu atau sekitar Rp 9,2 miliar.


Mengutip dari Express hari Senin (28/12/2020), menurut JP Morgan mata duit alternatif tergolong emas serta Bitcoin mendapatkan perkembangan aset masing-masing meraih 27 persen dan 227 persen.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama