Fenomena yang begitu dahsyat terjadi di akhir tahun 2019 yang diawali dengan sebuah kasus virus mematikan dari Wuhan, China. Kemudian virus ini mulai menyebar di seluruh kawasan Cina dan menular ke aneka macam negara dari insan ke insan. Inilah yang lalu ditetapkan oleh WHO selaku pandemi alasannya adalah efek kematian yang begitu cepat. Hantaman pandemi corona ini sangat memukul bagi semua negara terdampak.
Dalam masa waktu hanya beberapa bulan saja dunia kehilangan nyawa orang-orang balasan virus corona. Hal ini bahkan berjalan lama serta memiliki efek begitu besar. Dan semua negara mencicipi berbagai kerugian di banyak sekali sektor.
Pandemi Menjadi Kejadian Luar Biasa Yang Menguasai Dunia
Sebuah insiden luar mampu, berjulukan pandemi corona begitu menguasai dunia. Mulai dari hilangnya nyawa insan hingga kehidupan yang seakan berhenti sejenak. Orang-orang diwajibkan melakukan acara hanya dari rumah, dengan istilah stay at home. Bahkan banyak negara yang memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran corona meluas ke berbagai daerah di dunia.
Berdasarkan data WHO sebagai organisasi dunia dengan data terkini akhir hayat meraih 1.678 jiwa. Dengan total perkara di dunia meraih 8.618.336 per hari ini. Fenomena pandemi ini begitu membuat siapa saja di seluruh dunia mesti waspada. Dengan melakukan physical distancing, wajib menggunakan masker sampai melakukan karantina mandiri.
Hal ini dilaksanakan guna menjaga penyebaran virus tidak kian jelek terjadi. Sehingga angka penambahan perkara dan ajal bisa ditekan. Kejadian ini menjadi perayaan untuk seluruh dunia dalam menyelamatkan umat insan. Namun tetap saja terjadi banyak sekali kerugian saat virus corona mulai menguasai dunia.
Kerugian Yang Dirasakan Beberapa Negara Dunia
Tidak hanya wacana fenomena besar yang terjadi saja yang dinikmati oleh siapa saja di dunia ini. Kerugian yang terjadi akhir pandemi corona pasti menenteng hal yang sangat dirasakan oleh semua orang. Seperti beberapa negara ini mengalami kerugian di sektor pariwisata.
China, dalam 6 bulan mengalami penurunan drastis sebesar 50 persen. Dalam catatan penerimaan devisa China kehilangan sekitar 1,3 miliar dolar Amerika.
Eropa, negara yang menjadi keinginan tujuan rekreasi inipun berefek besar. Adanya pandemi corona, penurunan sektor pariwisata Eropa sebesar 1,1 miliar dolar Amerika setiap bulannya.
Indonesia, negara meningkat yang juga mengandalkan sektor pariwisata. Sektor pariwisata yang tadinya selaku sumber pendapatan negara, sekarang mengalami kerugian. Contohnya pariwisata Bali nyaris tumbang hingga 70 persen dari hari biasa.
Kerugian yang dicicipi beberapa negara dunia ini sangat memprihatinkan. Karena sektor pariwisata sendiri ialah jalan penting terjadinya pendapatan devisa negara. Selian pariwisata ada juga efek yang terjadi pada negara seluruh dunia.
Dampak Besar Pandemi Bagi Seluruh Dunia
Berdasarkan dari data IMF penyusutan ekonomi global sebesar 3% sebab adanya pandemi corona ini. Dibandingkan dengan peristiwa di tahun 1930 yang juga ialah sebuah fenomena krisis global. Namun dikala ini sungguh mencemaskan. Diprediksi oleh IMF, yaitu forum moneter dunia. Bahwa perkembangan ekonomi dunia akan mengalami kestabilan angka di tahun 2021 dengan perkembangan 5,2%.
Dampak yang besar yang paling dirasakan ialah negara-negara meningkat . Terutama pada ekonomi negara tersebut yang kian terpuruk dan sangat memprihatinkan. Sebut saja Indonesia yang dalam beberapa bulan ini telah semakin mengenaskan. Banyaknya pengangguran ketika ini hingga masyarakat yang begitu terdampak di banyak sekali bidang akibat hantaman pandemi corona.
Semua negara mencicipi hal yang sama, ialah pengaruh yang ditimbulkan telah mempengaruhi berbagai sektor. Hingga kerugian yang ditanggung negara dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini. Perlu strategi jitu dari negara masing-masing untuk tetap bertahan dari fenomena pandemi corona ini.
Dengan mengamati berbagai macam potensi dan strategi untuk tetap memutar roda perekonomian rakyat di tengah pandemi. Dengan mengandalkan dana derma untuk mengcover semua sektor. Agar negaranya tetap bertahan dan perekonomian berlangsung sebagaimana mestinya.
Sumber stt.ac.id