Google Ejekan Paten Teknologi Kamera Depan Bawah Layar

NESABAMEDIA.COMUpaya dalam menghemat ukuran bezel dan takik (notch) yang ada di bagian atas smartphone, terhalang oleh satu fitur utama yang harus dimiliki setiap perangkat ponsel pintar, yaitu kamera depan. Sementara banyak perangkat Android yang sudah mengadopsi punch-hole mirip takik ikonik yang dimiliki perangkat Apple, Google tampaknya lebih tertarik untuk membuatkan kamera bawah layar unik. 


Dilaporkan, Google ingin menerapkan suatu kamera bawah layar yang benar-benar berbeda dari para pesaingnya. 


Konsep kamera bawah layar sendiri bukanlah suatu hal gres. Pada bulan Januari, ponsel pintar ZTE Axon 20 5G menjadi smartphone pertama yang menunjukkan kamera bawah layar sebagai upaya untuk menciptakan layar utama lancar. 


Sayangnya, kamera yang ada di ponsel pintar ZTE Axon 20 itu tidak terlalu manis, dan malah mengalami duduk perkara dengan penurunan kualitas gambar sebagai gampak langsung dari penggunaan kamera bawah layar itu. Memang teknologi ini masih terlalu dini, dan di saat ZTE menjajal untuk menjadi yang pertama, Google berusaha untuk memperlihatkan peningkatan dari teknologi itu. 


Karena ini ialah teknologi gres yang masih cukup susah untuk dipraktekkan dengan benar, Google sepertinya yakin mampu menawarkan solusi menawan. Mereka sudah mengajukan paten pada bulan September tahun lalu dengan tajuk “Layar Penuh dengan Kamera Bawah Layar”, di mana kamera depan diposisikan di bawah layar dan terdapat panel layar pemanis dipasangkan. Ini mungkin yaitu panel OLED dengan kepadatan piksel yang sama dengan layar khususnya. 


Paten Kamera Bawah Layar Google

Paten Kamera Bawah Layar Google


Samsung bahu-membahu juga telah mengajukan paten seperti ini, namun Google sepertinya ingin mengintegrasikan penampilan aksesori dengan cara yang berlainan, di mana sensor kamera dan lensa diposisikan di bawah layar, dengan kedua layar diposisikan sempurna di seberang kamera, terletak di bawah layar utama. Sistemnya memakai prisma atau cermin yang ditempatkan di antara kamera dan layar pelengkap mirip yang ditunjukkan pada gambar di atas. 


Ketika kamera tidak dipakai, konten yang ditampilkan di layar OLED kedua akan ditampilkan lewat prisma di layar utama. Begitu kamera diaktifkan, prisma akan berputar sehingga cahaya yang masuk mampu meraih kamera, memungkinkan pengguna untuk menciptakan foto atau video berkualitas tinggi. 


Menurut dokumen tersebut, modul optik itu dilindungi oleh sebuah jendela yang berskala sekitar 3 milimeter. Layar suplemen berskala kecil itu mempunyai tiga sensor yang mungkin dijadikan selaku sensor ambient, proximity atau juga Infra Red, yang mampu juga dipakai selaku pendeteksi tampang 3D, alasannya Google sebelumnya mengindikasikan untuk menghadirkan kembali fitur ini di smartphone Pixel yang akan datang.


Diyakini, smartphone Google pertama yang akan menggunakan teknologi ini adalah Pixel 7, sementara Pixel 6 masih akan memakai kamera depan dengan punch-hole, mirip yang terungkap pada bocoran rancangan sebelumnya. 



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama