Ekonomi China Kembali Pulih, Siapa Yang Hendak Diuntungkan?





Setelah sempat dihantam pandemi Covid-19, ekonomi China sekarang menawarkan pemulihan yang besar lengan berkuasa. Kondisi ini disebut-sebut akan menguntungkan ekonomi di Asia.


Pada hari Senin (5/10/2020) kemarin, David Chao -jago taktik pasar global untuk Asia Pasifik dari Invesco- mengatakan kepada CNBC, “Pemulihan ekonomi China akan mengangkat ekonomi Asia sekitarnya hingga batas tertentu”.


Tapi menurut Chao, tingkat pemulihan kali ini tidak mungkin setara dengan tahun 2020 saat stimulus fiskal China mengerek ekonomi negara Asia yang lain.


Komentar dari Chao ini timbul sesudah data modern memberikan kegiatan manufaktur Negeri Tirai Bambu itu meningkat pada bulan September yang lalu, di mana datanya menunjukkan pemulihan yang berkesinambungan untuk ekonomi terbesar di dunia itu.


Jika menyaksikan data pada bulan Agustus, China melaporkan laporan penjualan ritel yang nyata untuk pertama kalinya di tahun ini meski perkembangan pemasaran online untuk barang dan jasa pelanggan pada bulan tersebut alami perlambatan.


Chao menjelaskan, “Saya terus berharap ekuitas China memenangkan ekuitas pasar negara maju sebab China terus memberikan rebound berbentuk V, Anda tahu, dari virus corona”.


Ekonomi China Kembali Pulih, Siapa yang Akan Diuntungkan?

Ekonomi China Kembali Pulih, Siapa yang Akan Diuntungkan?


Ia juga menyampaikan bahwa perusahaannya sudah memperhatikan rekor angka dalam pemesanan di restoran serta warga China yang bepergian selama piknik Minggu Emas yang sedang berjalan.


Chao juga menuturkan bahwa persoalan China tidak timbul secara terang-terangan mirip yang dia perkirakan pada awalnya dalam debat Pemilu pertama antara Trump dan Joe Biden.


Chao menyertakan, “Kami belum menyaksikan Trump keluar untuk menargetkan, Anda tahu..China untuk pertempuran pribadinya melawan Covid, tetapi saya pikir itu ialah narasi yang mungkin mampu diputar terutama jikalau ia menjadi lebih baik dalam beberapa minggu ke depan dan kembali jejak kampanye”.


Trump menjadi kritikus vokal Beijing selama era jabatannya pada berbagai persoalan, tergolong perdagangan dan penanganan wabah virus corona di China (bahkan menyebutnya sebagai “virus china” dalam beberapa peluang.


Seperti yang dimengerti, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dinyatakan terpapar virus corona. Berita ini bahkan dijadikan materi olok-olok oleh netizen di China.


Para pengamat dan media pemerintah China menyebut terinfeksinya Trump dan istrinya menunjukkan seberapa luas dan parahnya suasana virus Corona di AS. Media China Daily menyebut diagnosis faktual Trump ini adalah “pengingat bahwa virus Corona terus menyebar” meskipun ia berusaha untuk meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh pandemi ini.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama