Dipengaruhi Pembahasan Stimulus Amerika Serikat Yang Alot, Harga Minyak Kembali Merosot





Pada hari Rabu (29/7/2020) harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengantaran bulan September alami penurunan senilai 19 sen atau 0,4 persen menjadi US$ 43,22 per barel.


Sementara untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga alami hal yang serupa. WTI alami penurunan senilai 56 sen atau 1,4 persen menjadi US$ 41,04 per barel.


Harga minyak dunia yang turun pada perdagangan hari Selasa (28/7/2020) waktu Amerika Serikat (AS) kali ini, terjadi alasannya dipengaruhi oleh sentimen perdebatan dari anggota parlemen AS yang tengah membahas stimulus ekonomi senilai US$ 1 triliun.


Seperti yang sudah dikenali, pada hari Senin (27/7/2020) kemarin, Partai Republik AS meluncurkan proposal bantuan gres Covid-19 yang disepakati dengan Gedung Putih. Namun, perihal hal tersebut mendapat saingan dari Partai Demokrat maupun dari beberapa orang anggota Partai Republik sendiri.


Sebelumnya, pada hari Jumat (24/7/2020) yang lalu, harga minyak juga alami penurunan. Merosotnya harga minyak ketika itu, dipengaruhi oleh kenaikan jumlah angka pengangguran yang terjadi di Negeri Paman Sam.


Dipengaruhi Pembahasan Stimulus Amerika Serikat yang Alot, Harga Minyak Kembali Merosot

Dipengaruhi Pembahasan Stimulus Amerika Serikat yang Alot, Harga Minyak Kembali Merosot


Mengutip dari Antara di hari yang serupa, John Kilduff -mitra di Again Capital LLC di New York- mengatakan, “Harga minyak turun bersamaan dengan pasar saham di tengah kegundahan ihwal paket stimulus (AS), peningkatan jumlah pengangguran dan penurunan seruan energi. Semua terkait dengan berlanjutnya kenaikan perkara virus corona”.


Mengenai paket stimulus AS, John Kilduff menerangkan, “Ada kegalauan dengan stimulus dari Washington, yang sangat penting untuk minyak dan untuk mendukung permintaan, khususnya untuk bensin”.


Menurutnya, semakin usang obrolan berlangsung, akan kian menambah beban sentimen pasar, juga negatif untuk harga.


Sementara itu, kepercayaan pelanggan AS melemah pada bulan Juli ini di tengah maraknya nanah Covid-19 di seluruh negara. Kasus di seluruh dunia telah meningkat menjadi sekitar 16,57 juta orang.


Di sisi lain, investor sedang menunggu hasil konferensi panel pengaturan kebijakan Federal Reserve AS Panel pada Selasa (28/7/2020) dan Rabu (29/7/2020). Panel ini diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang.


Persediaan minyak mentah AS turun 6,8 juta barel pada 24 Juli menjadi 531 juta barel. Itu artinya, jumlah ini jauh daripada ekspektasi analis meningkat 357 ribu barel.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama