Dipengaruhi Kabar Baik Soal Vaksin, Harga Minyak Mulai Naik





Pada hari Selasa (21/7/2020) ini, terlihat bahwa harga minyak mentah mulai naik meski tipis. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kabar baik mengenai kemajuan terbaru tentang vaksin untuk virus corona.


Bjonar Tonhaugen -Kepala Pasar Minyak Rystad Energy- mengatakan, “Seperti yang terjadi, harga mustahil menciptakan keuntungan yang cukup besar segera hingga sinyal bahwa pandemi corona melambat”.


Kabar tentang hasil uji klinis kandidat vaksin milik perusahaan farmasi AstraZeneca yang bermarkas di Inggris menciptakan harga aset-aset berisiko mirip saham mulai terangkat.


Di uji coba pada tahap pertama yang dijalankan ke 1.000 orang pasien memberikan bahwa takaran vaksin yang diberi nama ChAdOxi nCov-19 berhasil meningkatkan respons imun pada pasien, menguatkan antibodi dan sel darah putih mereka dalam melawan virus.


Investigator Ujicoba Vaksin Oxford, Andrew Pollard, mengatakan, “”Respon imun yang timbul setelah vaksinasi dikerjakan sejalan dengan ekspektasi kami imun ini dapat menunjukkan derma kepada virus SARS-CoV-2, meskipun selanjutnya kami mesti melaksanakan uji klinis untuk mengkonfirmasi hal ini”.


Dipengaruhi Kabar Baik Soal Vaksin, Harga Minyak Mulai Naik

Dipengaruhi Kabar Baik Soal Vaksin, Harga Minyak Mulai Naik


Seperti yang dikenali, tercatat ada lebih dari 14,5 juta orang terinfeksi virus corona secara global dengan jumlah perkara meninggal meraih angka 604 ribu.


Mengutip data dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengantaran bulan September naik 14 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 43,28 per barel di London ICE Futures Excange.


Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran di bulan Agustus naik 22 sen atau 0,5 persen menjadi US$ 40,81 per barel di New York Mercantile Exchange.


Dinamika di pasar minyak memang masih terus menjadi sorotan. Seperti yang dikenali, mulai bulan Agustus nanti, Arab Saudi, Rusia dan koleganya akan memangkas bikinan minyak sebanyak 7,7 juta barel per hari (bpd) hingga selesai tahun dari sebelumnya pada bulan Mei-Juli sebanyak 9,7 juta barel bpd.


Untuk pekan ini sentimen yang menggerakan harga minyak adalah rilis data perminyakan AS oleh perkumpulan industri (API) maupun lembaga resmi pemerintah (EIA) pada hari Rabu waktu setempat.


Jika banyak negara kembali terapkan pilihan pembatasan daerah atau lockdown selaku konsekuensi perkara jerawat virus corona terus melonjak, maka permintaan terhadap materi bakar akan kembali alami tekanan. Apalagi ditambah Opec+ mulai meringankan pemangkasan outputnya.







Sumber stt.ac.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama