Nilai mata duit Dinar Kuwait begitu tinggi dan menjadi yang paling mahal di dunia. Hal ini menciptakan banyak orang bertanya-tanya, mengapa nilai tukar Dinar Kuwait tak terpengaruh meski mata duit di banyak negara alami gejolak akhir Covid-19.
Melansir dari MoneyInc, terdapat tiga jenis rezim nilai tukar yang ada di dunia, yang kemudian dapat diringkas sebagai mengambang (floating), tetap (flat), dan juga gabungan antara floating dan flat.
Dengan memutuskan nilai tukar mengambang, maka nilai tukar akan berubah-ubah naik turun sesuai dengan fluktuasi ajakan dan penawaran di pasar valas.
Sementara bila menggunakan rezim nilai tukar tetap, maka mata uang akan dipatok ke mata uang tertentu atau pun mampu menggunakan standar logam mulia seperti cadangan emas.
Namun ada pula negara yang mencampurkan kedua metode ini, sehingga menciptakan apa yang disebut rezim nilai tukar hibrida.
Dari sumber yang sama, terdapat sejarah panjang mengapa nilai Dinar Kuwait jauh di atas mata uang negara lain. Tingginya nilai tukar Dinar Kuwait salah satunya karena negara tersebut memakai persyaratan nilai tukar tetap.
Sebelumnya, pada kala tahun 1950-an, Kuwait menggunakan gulf rupee. Sebuah mata uang yang diterbitkan Bank Sentral India yang beredar di luar India untuk koloni-koloni Inggris di tempat Teluk Persia. Barulah setelah merdeka dari Inggris, Kuwait menetapkan mata uangnya sendiri yang menggunakan rezim nilai tukar flat.
Pada mulanya, dinar Kuwait memakai poundsterling sebagai patokannya. Alasannya ialah sebab Inggris pernah menjajah Negara Teluk tersebut. Lalu sepanjang tahun 1975 hingga 2003, Dinar Kuwait dipatok ke sejumlah mata uang berpengaruh di dunia (basket of currencies).
Sementara itu dikutip dari Investopedia, Kuwait selama ini berani memutuskan tinggi mata duit Dinar alasannya lebih dari 80 persen pemasukan Kuwait berasal dari ekspor migas.
Ini karena minyak yaitu sumber energi paling besar di dunia. Semua negara memerlukan minyak yang berarti komoditas ini akan senantiasa dibeli oleh pasar. Saat harganya meraih titik tertingginya, minyak akan tetap terjual.
Selain itu, pemerintah Kuwait telah menuangkan banyak sumber daya ke dalam dana kekayaan kedaulatan yang dibentuk oleh Otoritas Investasi Kuwait untuk persiapan di kurun depan.
Sumber stt.ac.id