Pada jual beli di hari Selasa (18/8/2020) kemarin, harga mata duit digital Bitcoin tembus Rp 173,6 juta. Mengutip dari Cointelegraph, jika Bitcoin mampu melebihi resistensi US$ 12.113,50, maka harga mata uang digital tersebut akan terus naik mencapai US$ 13.000.
Namun, bila harga Bitcoin gagal bertahan di atas US$ 12.113,50 maka yang terjadi yaitu sebaliknya, harga Bitcoin bisa turun sampai US$ 11.457. Itu artinya, harga Bitcoin dibilang melemah.
Angka pada perdagangan Bitcoin di hari Selasa (18/8/2020) kemarin memperlihatkan bahwa kenaikan harga Bitcoin meraih US$ 489,11 atau senilai Rp 7,1 juta. Jika melihat data kenaikan Bitcoin di awal tahun, maka uang digital tersebut telah melambung sampai 71.49 persen.
Ini artinya bahwa pada jual beli kemarin harga Bitcoin sedang berada dalam tren yang meningkat. Dengan demikian bahwa penanam modal dan trader mata uang digital tersebut bisa meraup untung Rp 7 juta dalam waktu satu malam saja.
Jeth Soetoyo -CEO PT Pintu Kemana Saja Cryptocurrency- mengatakan bahwa harga Bitcoin pada simpulan tahun 2020 memiliki potensi untuk tembus di angka US$ 15.000.
Dalam riset yang diterbitkan Pintu, Jeth menuturkan, “Menembus angka US$ 15.000, mengingat pada tahun 2017 harga Bitcoin naik 3 kali lipat dalam abad waktu tiga bulan, sehingga kemungkinan untuk meraih nilai tersebut sangatlah mungkin, ini juga bergantung pada seruan di pasar”.
Menurut Jeth, tentang peningkatan mata duit digital tersebut dipengaruhi alasannya adanya langkah The Fed baru-baru ini yang diprediksi mengarah pada inflasi yang lebih tinggi.
Melihat pada data pekan kemudian 11 Agustus 2020 yang dirilis oleh pemerintah AS, menawarkan bahwa harga grosir bulan Juli naik lebih dari yang diprediksi.
Jeth juga menerangkan, “Inflasi dapat makin melemahkan posisi dolar, mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah dan memperlihatkan dorongan lain untuk aset safe-have mirip Bitcoin”.
Jika menyaksikan pada data AssetDash, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai lebih dari US$ 226 miliar, meningkat 3,2 persen dalam 24 jam. Perilaku bullish Bitcoin (BTC) ini memberikan BTC sebagai aset paling berguna ke-25 berdasarkan kapitalisasi pasar, tepat dibelakang PayPal dengan US$ 230 miliar.
Sebagai komplemen isu, nilai tertinggi yang pernah diraih oleh Bitcoin adalah pada tiga tahun silam. Pada 2017 lalu harga Bitcoin tembus US$ 19.665,39 per koinnya. Namun setelahnya harga Bitcoin sempat alami penurunan sampai US$ 4.000 dan kini sudah berada di level US$ 12.000 per koin.
Namun ada yang perlu dikenang dalam berinvestasi Bitcoin. Harga mata uang digital ini sungguh berfluktuasi. Meski penanam modal dan tradernya mampu meraup untung berlipat-lipat cuma dalam semalam, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi sebaliknya, ialah rugi besar dalam waktu semalam. Sentimen penggerak harga Bitcoin hanya bergantung pada seruan dan penawaran.
Sumber stt.ac.id