Bagaimana menguasai cara menerbitkan buku sendiri? Itulah pertanyaan yang sering hinggap di kepala sang penulis sehabis menerbitkan buku secara independen maupun Print on Demand.
Sebelum membicarakan mengenai cara mempublikasikan buku sendiri (self-Publishing), Ada berbagai cara penulis untuk menerbitkan bukunya, salah satunya yang paling sering kita dengar yakni penulis menciptakan naskah, lalu mengantarkan naskah ke penerbit, dan kalau di-ACC maka akan terbit. Perkara bagaimana buku itu akan dipasarkan, sudah menjadi masalah penerbit. Penulis tidak akan banyak ikut campur dalam permasalahan pemasaran, selagi passive income yang masuk ke kantong penulis tetap tanpa gangguan.
Sayangnya, hal itu juga menjadi keterbatasan penulis sehingga tidak bisa memantau kenyataan income yang seharusnya didapat oleh penulis. Dalam kata lain, penulis tidak mampu mengenali apakah pihak penerbit berbohong ihwal jumlah cetak buku si penulis atau tidak. Misalnya penerbit mengatakan bahwa buku si penulis telah 3 kali dicetak ulang, namun faktanya yakni 5 kali cetak. Tanpa bermaksud menjustifikasi penerbit lain, masalah ini telah menjadi diam-diam biasa bagi mereka yang mengenali dunia penerbitan secara luas.
Imbasnya, beberapa penulis menentukan untuk mempublikasikan buku dan menjualnya sendiri, karena takut dicurangi oleh pihak penerbit. Seiring dengan tindakan ‘independensi’ si penulis, usaha untuk mempublikasikan buku pun menjadi 2 kali atau lebih dari sebelumnya. Oleh karena itu, penulis yang ingin independen namun tetap tanpa upaya berlebihan, biasanya memilih penerbit dengan metode Print on Demand (PoD). Hal itu dikarenakan, dalam tata cara PoD ada juga tata cara menerbitkan buku sendiri (self-publishing) di dalamnya.
Maksud dari menerbitkan buku sendiri (self-publishing) dalam PoD yaitu buku si penulis telah niscaya akan diterbitkan oleh penerbit, cuma saja problem pemasarannya sudah diserahkan terhadap penulis. Pada titik ini, pastinya penulis akan senang alasannya adalah bukunya telah pasti akan diterbitkan, serta penulis juga mampu mengetahui untung-rugi bukunya nanti. Akan tetapi, tantangan penulis selanjutnya yakni BAGAIMANA CARA MEMASARKANNYA?
Jawabannya yakni…KUASAI DAHULU CARA MENERBITKAN BUKU SENDIRI (Self-Publishing)!
Maka dari itu, berikut ini beberapa langkah jitu bagi Anda (penulis, kandidat penulis, atau sekedar silent reader) yang ingin menguasai penjualan buku dengan CARA MENERBITKAN BUKU SENDIRI (Self-Publishing)!
- Kenalilah dahulu segmen pembaca Anda
Sebelum mempublikasikan buku, niscaya ada satu hal utama yang dipertimbangkan. Setiap penulis pastinya mempunyai sasaran pasar mereka sendiri, siapa saja yang sebaiknya membaca buku si penulis. Misalkan Anda menargetkan kepada dosen-dosen, maka dekatilah komunitas ataupun organisasi yang terdiri dari oleh dosen-dosen. Begitu pula dengan anak muda. Anda mesti cendekia-terpelajar melaksanakan pendekatan terhadap mereka.
Dalam hal ini, Anda tidak cuma menjual buku kepada mereka secara langsung. Namun, Anda juga sebaiknya menunjukkan benefit dan/atau menolong mereka mencapai targetnya. Misalnya, Anda memperlihatkan pelatihan menulis secara gratis. Namun, dalam memberikan teladan dan pengalaman menulis, Anda bisa memakai buku Anda. Lalu, tawarkan terhadap mereka bila membeli buku Anda saat ini akan menerima diskon dan tanda tangan.
- Iklankan buku Anda di media umum
Dalam hal ini, Anda mesti menciptakan sebanyak mungkin orang mengetahui bahwa Anda telah menerbitkan buku. Itu bermakna, saatnya Anda gunakan platform social media untuk menyampaikan kabar ini. Anda mesti membuat posting tentang buku Anda secara detail dan terorganisir. Sehingga orang-orang selain teman-teman bersahabat dan keluarga Anda akan turut terlibat. Gunakanlah media sosial seperti:
- Blogs/Tumblr
- Goodreads (mirip Facebook tapi untuk books/penulis)
- Adakan sayembara resensi untuk buku Anda
Karena kanal untuk berkomunikasi pada zaman sekarang semakin mudah, membuatkan info tidaklah sulit. Sehubungan dengan itu, cobalah Anda undang para pembaca maupun kandidat pembaca buku Anda untuk mengikuti sayembara resensi buku. Berikanlah iming-iming hadiah yang mempesona pemenang sayembara itu. Sebisa mungkin, Anda juga harus menunjukkan kejelasan ihwal jenis atau jumlah hadiah yang mau didapat.
Akan tetapi, setiap persaingan pasti ada yang menang ada pula yang kalah. Bagi mereka yang kurang beruntung, Anda seharusnya tetap berkomunikasi terhadap mereka secara hangat. Supaya mereka tetap merasa dihargai walau bisnisnya belum berbuah hasil. Alangkah baiknya pula jika Anda tetap dapat menawarkan hadiah kepada mereka, walaupun tak seberapa, asal dapat memberikan kesan yang bagus untuk Anda dan penggemar.
- Buatlah mailing list
Apabila Anda mampu menciptakan sekelompok penggemar untuk mendaftar dalam mailing list, Anda akan menjadi satu langkah lebih erat dalam menciptakan buku Anda berada di tangan orang-orang yang belum pernah mendengar wacana Anda sebelumnya. Buat orang mendaftarkan diri semoga Anda bisa mengirimkan surat atau email (email lebih populer saat ini) saat Anda menyelenggarakan program atau Anda membutuhkan pinjaman mereka. Menggunakan mailing list secara strategis akan membantu membangun hubungan yang lebih besar lengan berkuasa dengan penggemar Anda, kalau menggunakannya secara terlalu sering dan tidak secara professional akan menyebabkan orang-orang untuk berhenti mengikuti info wacana Anda. Lakukan yang terbaik untuk memancing ketertarikan orang pada mailing list, dan penggemar Anda akan lebih mau menyampaikannya pada orang-orang selain teman-sahabat dan keluarganya saja.
- Tetap kerjakan kegiatan penjualan Anda secara terpola
Berkala bukan memiliki arti terus-susukan. Tentunya bila Anda hidangkan orang-orang di sekitar Anda dengan hidangan yang itu-itu saja, mereka akan jenuh. Berkala tujuannya yakni pemasaran Anda dikerjakan secara berkala dan teratur. Misalkan di grup A anda telah sering melakukan penawaran spesial, mulailah pindah ke grup B, dan begitu seterusnya. Jikalau ternyata di grup A lebih potensial, perbarui konten-konten promosi Anda menjadi lebih mempesona.
Pada dasarnya, cara mempublikasikan buku sendiri (self Publishing) itu pemasarannya memang tidak gampang. Dibutuhkan waktu yang tak sedikit untuk menguasai pangsa pasar. Jika Anda punya modal lebih, Sewa distributor marketing untuk membantu meluncurkan buku Anda pada dunia, atau kerjakan riset marketing sendiri. Tujuannya rencana Anda akan sesuai dengan waktu dan duit yang Anda habiskan.
- BONUS TIPS: Cantumkan informasi bahwa laba Anda akan disedekahkan
Jika Anda ingin buku Anda cepat laris sekaligus memajukan gambaran diri Anda, maka tuliskanlah di buku tersebut bahwa beberapa persen dari laba yang didapat akan disedekahkan. Bahkan bila Anda seorang yang ekstrim, Anda mampu menuliskan akan menyedekahkan semua laba Anda, bila Anda cuma ingin menciptakan diri Anda terkenal.
Cara ini diprediksikan akan menarik pembaca, karena Anda dalam menulis buku tidak hanya berniat menarik keuntungan saja. Akan namun, niat Anda menulis juga ditujukan untuk amal ibadah. PENTING! menjadi catatan, bahwa laba yang dijanjikan sedekah HARUS BENAR-BENAR DISEDEKAHKAN. Itulah tips tambaha bila; tujuan Anda ialah buku laku di pasaran dan Anda pun menjadi terkenal.
Semoga artikel “Menguasai Cara Menerbitkan Buku Sendiri (Self-Publishing), sebagai alternatif Penerbit Buku” ini bermanfaat, selamat menulis dan terbitkanlah buku Anda!
[Mas Aji Gustiawan]
Referensi
http://thefutureofink.com/self-published-books-dont-sell/ diakses pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 11:40 WIB
http://www.publishersweekly.com/pw/by-topic/authors/pw-select/article/57355-diy-how-to-market-your-self-published-book.html diakses pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 13:03 WIB
http://www.puncakbukit.net/2013/05/cara-jitu-menjual-buku-biar-cepat.html diakses pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 12:45
Jika Anda seorang dosen atau penulis dan sudah memeiliki naskah, maka anda dapat mempublikasikan buku anda di Penerbit Deepublish. silakan Klik Disini
Sumber harus di isi